Pages

Monday, December 31, 2018

Bangsa dan Umat Islam Harus Bersatu Agar Negara Maju

Muhasabah kali ini sangat menarik karena diisi semua Ormas yang ada di Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bangsa Indonesia dan umat Islam harus bersatu agar negara maju. Karenanya, perbedaan mazhab bukanlah hal yang prinsip. Sebab, apa pun warna kaosnya, walaupun berbeda partai, tapi tetap umat yang satu.

Hal tersebut, diungkapkan KH Ahmad Ruhyat Hasni dari Nahdatul Ulama saat mengisi Kultum Acara Muhasabah Republika.co.id, di Masjid Pusdai Jabar, Senin malam (31/12).

"Umat Islam harus tetap bersatu, Insya Allah Indonesia akan jadi negara maju," ujar KH Ruhyat.

KH Ruhyat menilai, acara Muhasabah kali ini sangat menarik karena diisi semua Ormas yang ada di Jabar. Selain itu, muhasabah yang rutin digelar oleh Republika.co.id, ini pun, sesuai dengan kata sabda Rasulullah.

Menurut KH Ruhyat, karena temanya ukhuwah, Ia teringat dulu dengan sosok Buya Hamka seorang ulama besar dari Muhamadiyah pada tahun 70-an sedang haji dengan pengurus besar NU Bisri Samsuri. 

"Buya Hamka yang Muhamadiyah saat menjadi imam tak baca qunut  jadi melamakan i'tidalnya. Karena tahu makmumnya akan baca qunut. Begitu juga sebaliknya," kata KH Ruhyat seraya mengatakan, kebersamaan ini sangat dirindukannya. 

KH Ruhyat berharap, ke depan akan bisa dibangun komitmen bersama antar umat Islam. "Walaupun tata caranya berbeda, tapi ingat syahadat, hadis, ka'bahnya sama," katanya.

KH Ruhyat menilai, tak ada alasan bagi kita sesama Ormas untuk terpengaruh dari luar agama kita sendiri. Karena, umat Islam bisa melihat ukhuwah islamiyah yang sesunghnya. Yakni, saat umrah, haji, dan wukuf yang semuanya sama tak lagi memandang bagaimana tata cara wudhu. "Saat haji, semuanya sama dengan pakaian sama," katanya.

Menurut Ruhayat perbedaan mazhab bukan prinsip. Karena, apa pun warna kaos kita, walaupun berbeda partai, tapi kita adalah umat yang satu. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VmTULR
December 31, 2018 at 11:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VmTULR
via IFTTT

Warga Lombok Barat Sambut Pergantian Tahun dengan Zikir

Usai zikir, warga melaksanakan iktikaf di masjid.
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Warga Perumahan Panorama Alam bersama remaja Islam dan pengurus Masjid Hubburahman di Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, memilih merayakan pergantian tahun baru dengan zikir dan doa bersama pada Senin (31/12) malam. 
Doa dan zikir bersama diawali dengan pengajian di Masjid Hubburahman usai pelaksanaan shalat Maghrib yang dilakukan secara berjamaah. Ketua RT 007 Perumahan Panorama Alam, Dusun Dasan Utama, Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Fahrul Mustofa mengatakan kegiatan kali ini bagian mengenalkan generasi muda di wilayahnya agar mengisi kegiatan pergantian tahun baru masehi dengan kegiatan positif.
"Sebab perayaan dengan meniup terompet serta pesta kembang api merupakan budaga barat yang tidak dikenal dalam ajaran islam. Yang pasti kegiatan dzikir dan doa ini adalah kegiatan tahunan, yang juga kita hajatkan sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi kebencanaan yang dialami NTB akhir-akhir ini," ujar Fahrul. 
Fahrul bersyukur kegiatan yang diakhiri dengan bersantap malam bersama seluruh warga itu berlangsung tertib dan lancar. 
"Usai santap malam, seluruh anak-anak dan remaja melaksanakan itikaf di masjid. Sedangkan, para orang tua bersama pengurus RT dan masjid ikut mendampingi mereka untuk melantunkan ayat Alquran," ungkap Fahrul.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Rwzbqd
December 31, 2018 at 11:12PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Rwzbqd
via IFTTT

Kebahagiaan Umat Manusia Bukan Soal Duniawi

Manusia tidak hanya harus berusaha di dunia, namun juga untuk bekal di akhirat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manusia modern memiliki dua sifat yang tidak menggembirakan, yakni pragmatis dan hedonis. Itulah paparan awal Ustaz Budi Priyatno dalam Muhasabah Akhir Tahun Republika di Masjid Pusdai, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Senin (31/12).

Ustaz Budi menjadikan penggambaran pragmatis sebagai manusia yang hanya ingin memudahkan proses di dunia. Dimana segala sesuatu merasa sangat menggampangkan kehidupan dunia.

Kedua adalah hedonis, dimana manusia mengedepankan kesuksesan duniawi menjadi pegangan hidup. "Seakan orang yang paling berhasil itu orang yang paling kaya, dia mendapatkan kesenangan atas hedonis itu," kata Ustaz Budi.

Ustaz Budi memaparkan, kemajuan yang ada di dunia salah satunya adalah dengan teknologi. Namun, teknologi tidak pernah menjanjikan kebahagiaan. Dia mencontohkan, bagaimana orang yang memiliki pengikut ribuan di sosial media cenderung merasa kesepian.

"Dari foto yang di-update, followers seribu, nggak ada yang kasih jempol, nggak ada yang komen, asa nyeri hate (kaya sakit hati)," kata Ustaz Budi disambut tawa jamaah.

Justru, teknologi bila tidak dibimbing agama akan menyengsarakan. Ustaz Budi menyayangkan, bagaimana yang terjadi di Tanah Suci, dimana orang lebih mementingkan internet untuk pamer dibandingkan serius beribadah.

"Paket data belum aktif, nggak bisa pamer di Masjid Nabawi. Coba bayangkan, nikmat pahala shalat di Masjid Nabawi, seribu kali pahala dikalahkan oleh jamaah yang nggak bisa pamer karena nggak ada paket data," papar Ustaz Budi.

Dia mengingatkan, kunci kebahagiaan adalah ketika hidup seorang manusia merasakan manfaat. Termasuk, ketika melakukan segala sesuatunya dengan ikhlas.

Ustaz mencontohkan, bagaimana kebahagiaan bisa didapat justru dari hal kecil di dalam hidup. "Ketika mengerjakan sesuatu, jika dikerjakan secara ikhlas sehingga semua terasa ringan," kata Ustaz Budi.

Dia menyebut bagaiman rezeki dari Allah sudah diatur sedemikian rupa. Sehingga, manusia tidak hanya harus berusaha di dunia, namun juga untuk bekal di akhirat.

Tidak lupa, Ustaz mengajak jamaah yang hadir untuk bermuhasabah. Apa yang sudah dikerjakan selama satu tahun ke belakang menjadi evaluasi untuk ke depan. Bagaimana orang tua mengurus anak sebagai tanggung jawab dunia akhirat, bagaimana seseorang bertanggung jawab atas pekerjaannya dan dirinya sendiri.

Dalam kesempatan itu, Ustaz menekankan, bagaimana manusia harus berserah diri pada Allah. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Memohon ampun pada Allah, meminta perlindungan pada Allah.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GNPavO
December 31, 2018 at 11:09PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GNPavO
via IFTTT

Ada Hikmah di Balik Musibah

Ujian bisa membuat bangsa Indonesia menjadi besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang tahun 2018, Tanah Air didera beberapa bencana alam besar seperti gempa bumi, angin puting beliung, banjir, bahkan tsunami. Sejumlah kalangan menyampaikan keprihatinan terkait hal tersebut.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhadjir Effendi saat menghadiri Dzikir Nasional Republika menyampaikan, di balik musibah mengandung hikmah. Berdasarkan Alquran, musibah bisa dimaknai sebagai ujian dari Allah.

"Kalau ingin jadi pribadi atau bangsa yang besar dan kuat pasti akan menghadapi ujian, semakin berat cobaan berarti Allah memberi peluang untuk menjadi orang (atau bangsa) yang besar dan kuat," kata Muhadjir kepada Republika.co.id di Masjid At-Tin, Senin (31/12).

Ia berharap dan berdoa agar Bangsa Indonesia tidak diberi ujian yang tidak bisa dihadapi. "Mudah-mudahan berbagai ujian yang diberikan Allah kepada bangsa ini justru pertanda Allah menyayangi Indonesia," katanya.

Muhadjir yang juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, Allah memberikan ujian kepada Bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang besar. Sehingga bisa menjadi bangsa yang maju.

"Kita harus selalu berdoa, mudah-mudahan kita bisa menanggungnya (menanggung berbagai ujian dari Allah) dan menjadi bangsa yang kuat," ujarnya.

Muhadjir mewakili PP Muhammadiyah akan memberikan tausiyah di acara Dzikir Nasional sebagai puncak acara Festival Republik. Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Senin (31/12) malam, puluhan ribu jamaah mengikuti acara Dzikir Nasional di Masjid At-Tin.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2RioQOv
December 31, 2018 at 11:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2RioQOv
via IFTTT

Mendikbud: Zikir Republika Menular Hingga Pelosok Indonesia

Masjid-masjid penuh dengan jamaah untuk menandai pergantian tahun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengapresiasi kegiatan muhasabah dan zikir termasuk yang diadakan Harian Republika juga dilakukan hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Kegiatan semacam ini (muhasabah dan zikir) sudah menular hampir ke pelosok Indonesia," katanya saat mengisi Dzikir Nasional Festival Republik 2018: Menebar Kebaikan Menguatkan Kepedulian di Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Senin (31/12) malam.

Ia menambahkan, masjid-masjid penuh dengan jamaah untuk menandai pergantian tahun dan mereka tidak datang ke tempat hiburan, rekreasi, berpesta tetapi justru datang ke masjid untuk taqarrub ke Allah SWT. Masjid menjadi tempat mulia untuk menyandarkan nasib ke Allah SWT, untuk muhasabah, perenungan, hingga evaluasi yang dilakukan setahun terakhir.

Di lokasi yang sama, Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaedi menambahkan, dzikir nasional yang digagas Republika menginjak ke-17 tahun ini. Ia menyebut dzikir ini rutin diadakan setiap tahun.

Ia mengenang, awalnya kegiatan zikir ini dianggap aneh karena saat itu orang-orang menghabiskan akhir tahun tidak dengan melakukan kegiatan ini. Kini ia bersyukur dzikir bisa digelar setiap tahun. Terkait kembali dilaksanakannya dzikir nasional di tahun politik tahun ini, ia menegaskan bahwa zikir diadakan murni tanpa keinginan mempengaruhi memilih calon presiden tertentu baik nomor satu atau dua.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Am99fu
December 31, 2018 at 10:47PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Am99fu
via IFTTT

Asma Allah Menggema di Dalam dan Luar Masjid At-Tin

Suara jamaah menyebut asma Allah menular ke jamaah yang ada di sudut bangunan masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara menggemakan asma Allah, 'Ya Allah, Ya Allah' terus menggema di dalam dan luar masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Senin (31/12) malam. Suara jamaah menyebut Ya Allah menular ke jamaah yang ada di sudut-sudut bangunan masjid.

Pantaun Republika.co.id, setiap jamaah terlihat khusyuk mengikuti suara serak KH Muhammad Arifin Ilham. Jamaah lain yang masih mencari posisi aman, mulutnya tetap berzikir seakan ikut larut dalam khusyuknya jamah mengingat asma Allah.

Meski waktu sudah menunjukan pukul 21.30 WIB jamaah masih terlihat terus berdatangan. Puluhan jamaah masih bersemangat rela mencari-cari celah masuk ke kumpulan jamaah demi mendapat tempat di dalam ruangan utama masjid.

"Supaya lebih khusyuk zikirnya kalau dapat posisi di dalam," kata Retno, jamaah asal Bekasi saat Republika menginformasikan untuk bisa masuk ke dalam sudah sulit.

Jamaah terlihat antusias meski beralaskan kain tipis untuk duduk. Mereka ada yang selonjoran mendengarkan zikir di pelataran bagian luar masjid. Mereka juga terlihat menikmati angin sepoi-sepoi dan cerahnya awan meski tidak bertabur bintang.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Su2rLo
December 31, 2018 at 10:41PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Su2rLo
via IFTTT

Suara 'Ya Allah' Menggema di Dalam dan Luar Masjid At-Tin

Suara jamaah menyebut asma Allah menular ke jamaah yang ada di sudut bangunan masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara menggemakan asma Allah, 'Ya Allah, Ya Allah' terus menggema di dalam dan luar masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Senin (31/12) malam. Suara jamaah menyebut Ya Allah menular ke jamaah yang ada di sudut-sudut bangunan masjid.

Pantaun Republika.co.id, setiap jamaah terlihat khusyuk mengikuti suara serak KH Muhammad Arifin Ilham. Jamaah lain yang masih mencari posisi aman, mulutnya tetap berzikir seakan ikut larut dalam khusyuknya jamah mengingat asma Allah.

Meski waktu sudah menunjukan pukul 21.30 WIB jamaah masih terlihat terus berdatangan. Puluhan jamaah masih bersemangat rela mencari-cari celah masuk ke kumpulan jamaah demi mendapat tempat di dalam ruangan utama masjid.

"Supaya lebih khusyuk zikirnya kalau dapat posisi di dalam," kata Retno, jamaah asal Bekasi saat Republika menginformasikan untuk bisa masuk ke dalam sudah sulit.

Jamaah terlihat antusias meski beralaskan kain tipis untuk duduk. Mereka ada yang selonjoran mendengarkan zikir di pelataran bagian luar masjid. Mereka juga terlihat menikmati angin sepoi-sepoi dan cerahnya awan meski tidak bertabur bintang.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2TlUat4
December 31, 2018 at 10:41PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2TlUat4
via IFTTT

Muslim Selandia Baru Bersinergi Bangun Silaturahim

Pada 2030, jumlah mereka diprediksi akan bertambah 100 ribu orang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi Muslim di Selandia Baru akan terus tumbuh. Pada 2030, jumlah mereka diprediksi akan bertambah 100 ribu orang berdasarkan penelitian Pew Research Center.

Peneliti Universitas Victoria Jaimee Stuart mengatakan, pemuda Muslim di negeri itu ingin merasa nyaman. Ketika duduk bersama orang-orang muda di sana, Muslim akan merasa diterima di masyarakat.

"Mereka sangat membutuhkan multikulturalisme agar orang-orang di sana lebih mengakomodasi kehadiran masyarakat dengan beragam budaya," ujarnya seperti diberitakan radionz.co.nz.

Untuk mewujudkannya, Selandia Baru harus memberantas diskriminasi terhadap umat Islam. Karena Muslim di sana masih kerap di citrakan buruk. Mereka dianggap gila ka rena bertakbir di jalan. Ini adalah keprihatinan, kata Hela Rahman, pemuda Muslim Selandia Baru.

Kantor Berita ipsnews.net menjelaskan, Islam di sana menjadi agama yang tumbuh paling cepat di antara suku Maori. Muslim Maori meningkat dari 99 menjadi 708 dalam 10 tahun, dan menjadi 1.074 pada 2006. Mereka kini berjumlah 1.300 orang.

Pada 1990, Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru menyelenggarakan pertemuan resmi pertama yang mempertemukan Maori dan Muslim imigran di Wellington Marae. Di sana mereka bersinergi untuk mem bangun silaturahim dan menguatkan dak wah keislaman, sehingga Muslim menda patkan pengetahuan agamanya dengan baik.

Muslim Maori memiliki budaya yang sangat kuat. Sebelum memeluk Islam mereka sering merayakan Matariki. Acara ini adalah cara untuk merayakan budaya Maori dalam Islam.

Perayaan ini berbarengan dengan Ramadhan tahun 2018. Banyak orang di undang untuk merayakan keduanya sekaligus di Pusat Islam Wellington di Kilbirnie.

Di dalamnya, Muslim Maori mengeksplorasi peran astronomi dalam budaya Islam dan Maori. Tahun lalu, beberapa Muslim Maori memiliki kekhawatiran karena minimnya pengetahuan budaya Maori di masyarakat.

Muslim Maori juga memiliki Aquran dengan terjemahan bahasa mereka. Shakil Ahmad Monir adalah orang yang membuat salinan pertama Alquran yang dia terjemahkan ke dalam bahasa Maori.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2CHm2lS
December 31, 2018 at 10:41PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2CHm2lS
via IFTTT

Tiga Jamaah Muhasabah Republika Raih Doorprize Umrah

Memanfaatkan waktu libur dengan mendengarkan kajian keagamaan di Pusdai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga jamaah muhasabah akhir tahun 2018 yang diselenggarakan Republika di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (31/12), memperoleh doorprize  umrah. Pengocokan undian langsung dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hadir di acara tersebut.

Ketiga orang tersebut adalah Vita (20 tahun) warga Bandung yang mendapatkan umrah plus perjalanan ke Turki dari PT Dago Wisata Internasional. Kemudian, Ibu Basiyah dan Ibu Rukmana (64) asal Bandung memperoleh hadiah umrah dari Gubernur Jawa Barat.

Fita mengaku, bersyukur bisa memperoleh hadiah umrah. Terlebih, dia mengatakan, baru pertama kali mengikuti kegiatan Muhasabah Akhir Tahun 2018. 

Dia mengaku, memperoleh informasi tentang kegiatan Republika dari kajian info Bandung. "Nggak nyangka (dapat umrah). Jadi libur kerja ada waktu luang mau dimanfaatin untuk hal yang lebih bermanfaat dengan mendengar kajian yang lebih bermanfaat," ujarnya disela-sela penyerahan hadiah umrah, Senin (31/12).

Sementara Ibu Rukmana yang lahir di Garut dan saat ini tinggal di Bandung mengaku, bersyukur bisa memperoleh hadiah umrah. Ia mengaku, sejak berkeinginan berangkat ke kegiatan Musahabah, selalu berdoa agar bisa mendapatkan hadiah umrah.

"Alhamdulillah, cita-cita dari berangkat sampai datang ke sini dapat umrah. Sama Allah dibukakan pintu rezeki buat ibu," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SsPFN1
December 31, 2018 at 10:40PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SsPFN1
via IFTTT

Fasilitan Perekaman Biometrik Umrah Banjarmasin Dikeluhkan

IHRAM.CO.ID, BANJARMASIN -- Fasilitas perekaman biometrik umrah di Banjarmasin dinilai tak memenuhi standar. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan H Noor Fahmi menyebut kondisi tersebut tanpa sepengetahuan pihaknya, Kemenkum HAM, dan Imigrasi.

"Saya sudah ada mengontrol ke sana, ruangannya kecil, tidak memenuhi standar sama sekali," ujarnya.

Sementara, kata dia, jamaah yang datang sangat banyak, sebab hanya satu-satunya di provinsi ini, hingga dikeluhkan. "Sebab antrian untuk melaksanakan itu hingga subuh kabarnya," kata Noor Fahmi.

Meski demikian, tutur Noor Fahmi, pihaknya tidak bisa bertindak apa-apa, hanya bisa memantau dan melaporkan kondisi tersebut apa adanya ke Kemenag Pusat.

Sebab, kata dia, yang bisa menangani semua ini hanya Kementerian Agama pusat, dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi. "Karena ini keluhan semua provinsi, kita tunggu saja kelanjutannya, tapi kita yakin Kemenag Pusat pasti merespon," ucapnya.

Berita Terkait

Noor Fahmi menyebutkan, prediksi kepergian umroh masyarakat Kalsel pada 2019 nanti mencapai sekitar 25 ribu orang. "Sangat besar minat berangkat ibadah umroh di daerah kita ini, sebab untuk menunaikan haji harus antri pluhuan tahun," ujarnya.

Sejauh ini, kata Noor Fahmi, antrian untuk berangkat haji di Kalsel sudah lebih 100 ribu, padahal pertahunnya hanya dapat kuota sekitar 3.881 orang saja. "Makanya kita terus berupaya agar kuota haji daerah kita ditambah," katanya

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SuL90q
December 31, 2018 at 10:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SuL90q
via IFTTT

Fasilitan Perekaman Biometrik Umrah Banjarmasin Dikeluhkan

IHRAM.CO.ID, BANJARMASIN -- Fasilitas perekaman biometrik umrah di Banjarmasin dinilai tak memenuhi standar. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan H Noor Fahmi menyebut kondisi tersebut tanpa sepengetahuan pihaknya, Kemenkum HAM, dan Imigrasi.

"Saya sudah ada mengontrol ke sana, ruangannya kecil, tidak memenuhi standar sama sekali," ujarnya.

Sementara, kata dia, jamaah yang datang sangat banyak, sebab hanya satu-satunya di provinsi ini, hingga dikeluhkan. "Sebab antrian untuk melaksanakan itu hingga subuh kabarnya," kata Noor Fahmi.

Meski demikian, tutur Noor Fahmi, pihaknya tidak bisa bertindak apa-apa, hanya bisa memantau dan melaporkan kondisi tersebut apa adanya ke Kemenag Pusat.

Sebab, kata dia, yang bisa menangani semua ini hanya Kementerian Agama pusat, dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi. "Karena ini keluhan semua provinsi, kita tunggu saja kelanjutannya, tapi kita yakin Kemenag Pusat pasti merespon," ucapnya.

Berita Terkait

Noor Fahmi menyebutkan, prediksi kepergian umroh masyarakat Kalsel pada 2019 nanti mencapai sekitar 25 ribu orang. "Sangat besar minat berangkat ibadah umroh di daerah kita ini, sebab untuk menunaikan haji harus antri pluhuan tahun," ujarnya.

Sejauh ini, kata Noor Fahmi, antrian untuk berangkat haji di Kalsel sudah lebih 100 ribu, padahal pertahunnya hanya dapat kuota sekitar 3.881 orang saja. "Makanya kita terus berupaya agar kuota haji daerah kita ditambah," katanya

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Aoq2pL
December 31, 2018 at 10:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Aoq2pL
via IFTTT

Jamaah Asal Ponorogo Sengaja Datang Hadiri Dzikir Nasional

Dokter spesialis bedah ini datang sendiri sejak Senin (31/12) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Heru Iskandar 45 (tahun) mengaku sengaja datang langsung dari Ponorogo, Jawa Timur untuk ikut acara Dzikir Nasional. Dokter spesialis bedah ini datang sendiri sejak Senin (31/12) pagi. "Saya memang meluangkan waktu untuk bisa hadir di acara ini," kata Heru saat ditemui Republika.co.id, Senin (31/12).

Heru berharap kegiatan tahunan ini bisa terus digelar Republika dan didukung penuh oleh pemerintah dan masyarakat seluruh Indonesia. "Acara ini mesti didukung oleh semua pihak terutama pemerintah, karena acara ini menjadi alternatif masyarakat mengisi pergantian tahun baru dengan hal-hal yang baik," ujarnya.

Heru mengaku prihatin dengan masih banyaknya acara-acara perayaan tahun baru yang digelar dan bisa mendorong masyarakat bermaksiat kepada Allah SWT. "Di luar sana masih banyak kegiatan negatif. Alhamdulillah masih ada kegiatan seperti ini," katanya.

Heru mengatakan, banyak kegiatan keislaman yang digelar di tengah-tengah sebagian orang berpesta pora menyambut pergantian tahun baru. "Mudah-mudahan acara ini menjadi momentum kita untuk memperbaiki diri," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2CI2Hky
December 31, 2018 at 10:17PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2CI2Hky
via IFTTT

Muhasabah Untuk Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Menjaga hubungan baik dengan sesama manusia juga menjadi kunci keselamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua PW Mathlaul Anwar Jawa Barat KH Yayan Hasuna Hudaya mengatakan Muhasabah menjadi cara menyambut akhir tahun yang positif. Dengan bermuhasabah umat Muslim diajak merenung untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

Kiai Yayan menyebutkan salah satu cara untuk menjadi pribadi yang lebih baik adalah dengan menjaga hubungan baik. Hubungan baik dengan Allah SWT dan hubungan baik dengan sesama manusia.

"Dalam ajaran kita disebutkan semua manusia akan celaka, akan sesat dimanapun berada, kecuali mengadakan hubungan baik dengan Allah dan dengan sesama manusia," katanya dalam kultum yang digelar dalam rangkaian Muhasabah Akhir Tahun yang diadakan Republika di Masjid Pusdai Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (31/12).

Ia menuturkan menjaga hubungan baik dengan Allah yakni dengan mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya. Manusia sebagai MakhlukNya harus tunduk dan patuh menjalankan aturanNya selama hidup di dunia.

Di samping itu, kata dia, menjaga hubungan baik dengan sesama manusia juga menjadi kunci keselamatan di dunia dan akhirat. Sebab manusia tidak hidup sendiri melainkan bersama-sama dengan makhlukNya yang lain.

"Habluminannaass yaitu menjalin hubungan baik dengan manusia, yaitu mentaati hukum yang dibuat manusia, kita hidup sesuai aturan hukum. Melanggar hukum manusia berarti kita celaka. Kita juga tidak sendiri-sendiri. Memang ada istilah mandiri, tapi kita tidak lepas dari bantuan orang lain," tuturnya.

Ia mengatakan Allah memberikan jaminan bagi manusia yang berhubungan baik denganNya dan juga dengan sesama manusia. Serta memiliki akhlak terpuji seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

"Surga itu milik siapapun orangnya yang  pertama dia mau berbagi untuk orang lain, kedua jangan jadi pemarah, ketiga orang yang memohon ampunan. Dan terakhir adalah yang mampu memaafkan orang yang pernah menyakiti dan mendzolimi dia," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan muhasabah umat Muslim menyambut tahun 2019 adalah menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satunya dengan mempererat tali silaturahmi untuk mewujudkan indahnya kebersamaan dan persatuan.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ThSMrd
December 31, 2018 at 10:16PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ThSMrd
via IFTTT

Makassar Gelar Zikir dan Doa Bersama

Zikir dan doa bersama tersebut dipandu Habib Mahmud Bin Umar Al Hamid

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ratusan warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan memadati masjid Al Markaz Al Islami untuk mengikuti zikir dan doa bersama di malam pergantian tahun. Zikir dan doa bersama tersebut dipandu Habib Mahmud Bin Umar Al Hamid dan diamini ratusan warga yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam tausiahnya, Habib Mahmud menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa bangsa Indonesia, seperti di Banteng, dan Lampung yang baru saja terjadi termasuk bencana-bencana alam yang sebelumnya terjadi.

Dalam doanya meminta agar diberikan perlindungan dan pertolongan atas musibah tersebut hingga di masa yang akan datang agar tidak terjadi lagi.         

"Ya Allah. Puluhan ribu kami berkumpul semua disini. Kami cuma mengharap rahmatmu. Kami mohon ridha-mu kepada kami semua. Kami tidak mampu melakukan kecuali duduk berdoa berdzikir kepadamu. Kami takut kepadamu. Kamilah umatmu paling nakal, " ucapnya. 

Habib Mahmud melanjutkan, "Ya Allah kami takut. Salat kami sangat kurang. Kami saling adu domba. Saling memfitnah. Kami mohon di penghujung tahun ini ampuni dosa kami. Dosa kami yang dulu dan yang akan datang. Sejahterakan Makassar dan Sulsel, Seluruh Indonesia damaikan," tuturnya dalam doa tersebut. 

Usai zikir dan pembacaan doa, acara dilanjutkan dengan dengan qasidah dari santri Pondok Pesantren Almubarakh. Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono beserta jajarannya, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi beserta jajaranya dan unsur Muspida lainnya.

Tidak hanya di Masjid Al Markaz Al Islami, sejumlah masjid di Kota Makassar juga menggelar zikir dan doa bersama untuk mendoakan para korban bencana di Indonesia serta seraya memohon doa agar Makassar dan wilayah di Sulsel terhindar dari segala bentuk bencana alam.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengeluarkan edaran pertama, meminta seluruh mesjid untuk menggelar zikir, syukur, dan berdoa untuk perlindungan Kota Makassar dari segala bencana, dan mensyukuri atas perkembangan Kota Makassar pada 2018, serta mendoakan saudara-saudara kita di Banten dan Lampung yang mengalami tsunami.

Kedua, kegiatan zikir, syukur, dan doa ini juga dilaksanakan pengumpulan donasi untuk Banten dan Lampung. Ketiga, kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan konvoi kendaraan bermotor, pesta kembang api dan petasan.

Keempat, diharapkan kepada seluruh keluarga untuk memonitor, memantau kegiatan anaknya masing-masing. Kelima, Pemerintah Kota Makassar akan melakukan razia minuman keras, alat kontrasepsi yang dijual tidak di tempatnya.  

Keenam, tetap waspada terhadap cuaca, kriminalitas dan bahaya kecelakaan di jalan. Dan ketujuh, diharapkan dalam menyambut fajar 2019, semua masyarakat menggelorakan Salat Subuh berjamaah di masjid masing-masing.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2CIpLQ3
December 31, 2018 at 10:14PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2CIpLQ3
via IFTTT

PUI: Muhasabah Jadi Malam Mempererat Persaudaraan Muslim

Ukhuwah Islamiyah merupakan bagian yang tak lepas dari umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Muhasabah yang digelar Republika di Masjid Pusdai Jawa Barat diisi dengan kultum dari berbagai pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Jawa Barat. Mereka menyampaikan dakwahnya tentang ukuwah Islamiyah di hadapan para jamaah yang mulai memadati untuk mengikuti Muhasabah Akhir Tahun, Senin (31/12).

Ketua Persatuan Umat Islam (PUI) Jawa Barat KH Engkos Kosasih mengatakan ukuwah Islamiyah merupakan ajaran Rasulullah SAW yang harus terus dijaga oleh umatnya. Melalui malam renungan yang digelar di akhir tahun ini menjadi bagian mempererat tali persaudaraan sesama Muslim.

"Kita memandang malam ini adalah malam ukuwah, malam yang mempersaudarakan berbagai elemen Muslim bangsa ini yang rindu Jawa Barat juara lahir batin. Umat yang bergerak berkumpul ke masjid," kata Engkos.

Ia mengatakan ukhuwah Islamiyah merupakan bagian yang tak lepas dari umat Islam. Sebagaimana Rasulullah SAW yang juga menjunjung tinggi persaudaraan.

Menurutnya pada semasa hidupnya, Rasulullah tak hanya mengedepankan pembangunan infrastruktur seperti masjid untuk memajukan Islam. Tapi di samping itu mempererat persaudaraan sesama Muslim pun dilakukannya dan terus diamanatkannya.

"Rasulullah berusaha mempersaudarakan kaum Muhajirin di Mekkah dengan kaum Anshor dari Madinah. Artinya bukan hanya masalah infrastruktur umat tetapi lebih dari itu siapa SDM yang akan mengisinya," ujarnya.

Ia menyebutkan Nabi Muhammad SAW mengamanatkan ajarannya untuk terus diikuti oleh kaumnya. Pertama yakni menjauhi ikhtilaf atau perselisihan antar umat. Perbedaan pandangan bukan harus disikapi dengan perselisihan yang berakibat pada hancurnya tali persaudaraan.

Selain itu,ujarnya, Rasulullah mengamanatkan untuk menjaga toleransi antar umat. Dengan toleransi yang dijunjung diharapkan tak ada perpecahan terutama di antara sesama Muslim.

"Ketiga adalah kita harus bersatu. Satu mukmin satu umat Rasulullah. Oleh karena itu jadikan pusdai markas ukuwah. Indah sekali pertemuan dalam Muhasabah saat ini. Semoga Jawa Barat menjadi negeri yang toyibah. Karena Ukuwah di atas segalanya," tuturnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SoCixo
December 31, 2018 at 10:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SoCixo
via IFTTT

Kediri Gelar Khataman Alquran

Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di 26 kecamatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar khataman Kitab Suci Alquran menjelang pergantian tahun dari 2018 ke 2019.  Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di 26 kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Kediri.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan mengatakan, kegiatan itu diikuti para muspika dan perangkat di setiap kecamatan. Kegiatan itu juga disebar di seluruh kecamatan, sehingga semua warga bisa ikut doa bersama serta doa bersama saat malam pergantian tahun ini dengan kegiatan yang positif.

Krisna juga mengatakan, kegiatan ini juga sebagai wujud solidaritas pemerintah kabupaten dengan kejadian musibah yang melanda di sejumlah daerah. Hal itu juga sesuai dengan instruksi dari Bupati Kediri agar perayaan tahun baru dibuat dengan sederhana dan tidak berlebihan.

"Kami berharap saat melaksanakan pergantian tahun baru, tidak diselenggarakan berlebihan, mengingat banyak saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam," kata Krisna.

Walaupun digelar doa bersama, pemerintah kabupaten juga mengadakan semarak peringatan tahun baru di area Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Di kegiatan itu terdapat berbagai macam kegiatan seperti pameran UMKM, hingga atraksi musik. Turut hadir memeriahkan malam pergantian tahun dengan sajian musik dari grup band ibukota, yakni D'Masiv.

Hal yang sama juga dilakukan di Kota Kediri, dimana juga terdapat kegiatan doa bersama sebelum malam pergantian tahun baru di Masjid Agung Kota Kediri. Acara itu dihadiri para pejabat dan ulama di kota ini. Selain itu, acara juga diiktui ribuan santri dan warga kota ini.

Selain itu, pentas musik juga digelar di area Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri. Acara juga dimeriahkan dengan pameran UMKM serta atraksi musik. Sejumlah grub band, baik dari lokal hingga ibukota turut serta memeriahkan acara malam pergantian tahun ini. Grup band asal ibukota yang hadir yakni Geisha.

"Kami wadahi para musisi muda di festival band di Kediri. Kemudian teman-teman komunitas dan generasi muda yang punya UMKM kami fasilitasi dengan lapak di area GOR," Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar.

Sementara itu, saat ini sejumlah warga sudah mulai memadati lokasi GOR Jayabaya Kota Kediri. Mereka ingin melihat pameran UMKM sekaligus berbagai penampilan di panggung GOR Jayabaya Kota Kediri.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2AonVSR
December 31, 2018 at 10:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2AonVSR
via IFTTT

Dennis Adhiswara Berharap Kisah Milly & Mamet Berlanjut

Film Milly & Mamet raih satu juta penonton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film "Milly & Mamet" yang dibintangi oleh Dennis Adhiswara dan Sissy Priscillia mendapat respon positif dari penonton. Terbukti dalam 11 hari penayangannya mampu meraih satu juta penonton. Dennis pun berharap cerita film ini bisa terus berlanjut kedepannya.

"Gue juga mau tanyain. Susah kalau pake feeling tapi kalo gue boleh opini pribadi, sih pengen ada (sekuel) tapi balik lagi ke pak Parwez, Ernest dan Mira," ucap Dennis Adhiswara saat ditemui dalam acara syukuran  satu juta penonton film "Milly & Mamet" di Jakarta, Senin (31/12).

Jika nanti film ini bisa berlanjut, Dennis juga ingin ceritanya berbeda jauh dari sebelumnya. Sebab, menurutnya karakter Milly dan Mamet bisa dikembangkan lebih jauh.

"Karakter Milly & Mamet asik buat dibawain, akan lebih asik lagi kalau ditaruh di situasi yang berbeda dari film ini, tapi harus tetep relate," tuturnya.

Bagi Dennis, film "Milly & Mamet" membuatnya terpacu lagi untuk berakting di film layar lebar setelah sekian lama absen main film.

"Buat saya pribadi entah kenapa "Milly & Mamet" memacu saya untuk pengen mendalami seni peran lagi karena seperti yang kita tahu 5 tahun ke belakang saya sibuk di kantoran belakang layar dan film besar sebelum ini AADC 2," pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2F2efRh
December 31, 2018 at 09:56PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2F2efRh
via IFTTT

Pimpin Zikir, Arifin Ilham Buat Jamaah Larut Dalam Doa

Arifin mengingatkan jamaah bahwa telah banyak dosa-dosa yang telah dilakukan di 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belasan ribu jamaah terlihat khusyu' mengikuti Dzikir Nasional Republika di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Senin (31/12) malam. Zikir di malam pergantian Tahun Baru 2018 ini dipimpin oleh Ustaz Arifin Ilham.

Pimpinan Majelis Az-Zikra itu membuat jamaah larut dalam doa-doa, baik jamaah perempuan maupun jamaah laki-laki. Dengan suara seraknya, Ustaz Arifin terus melafalkan doa-doa.

Di antara doa-doa itu, dia sembari mengingatkan kepada jamaah bahwa telah banyak dosa-dosa yang telah dilakukan selama 2018, sehingga dia pun memohonkan ampun kepada Allah. "Ya Allah terimakasih, alhamdulillah Engkau selalu memberikan kesempatan. Banyak sekali dosa kami. Banyak sekali maksiat kami. Kami sudah lupa, lupa saking banyaknya dosa kami. Ampuni kami ya Allah, ampuni kami ya Rahman, Al-Fatihah," ucap Ustaz Arifin mengawali zikirnya.

Kemudian, dia melanjutkan dengan bacaan ayat kursi dan diikuti oleh puluhan ribu jamaah. Setelah itu, dia mengajak jamaah untuk membaca surat Al-Ikhlas sebanyak tiga kali. "Ucapkan dengan tulus dari hati yang dalam, Allah menyaksikan kita," kata Ustaz Arifin yang kemudian mengajak jamaah untuk membaca kalimat subhanallah wabihamdih subhanallahil adzim.

Ustaz Arifin mengatakan, beruntung jamaah masih bisa diberikan umur panjang hingga saat ini. Namun, menurut dia, tentu telah banyak dosa-dosa yang dilakukan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Karena itu, dia pun kembali mengajak kepada jamaah untuk membaca istighfar sebanyak 100 kali sembari diiringi dengan tangis. Jamaah pun tidak sedikit yang ikut menangis memohon ampun kepada Allah.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2s1aEv1
December 31, 2018 at 09:53PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2s1aEv1
via IFTTT

Jalur Pendakian Merbabu Ditutup

Kondisi cuaca di Gunung Merbabu dilaporkan sangat ekstrem

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menutup sementara jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali pada malam menyambut Tahun Baru 2019. Kondisi cuaca menjadi alasan penutupan.

"Penutupan sementara jalur pendakian ke Merbabu dilakukan sejak Minggu (30/12) hingga malam pergantian tahun ini, karena kondisi cuaca di puncak sering terjadi hujan dan badai yang dapat membahayakan jiwa para pendaki, " kata Kepala Tata Usaha, BTNGMb, Johan Setiawan, Senin (31/12) malam.

Menurut Johan Setiawan, pihaknya mendapatkan laporan kondisi cuaca di Gunung Merbabu sangat ekstrem. Hujan badai sering terjadi di lereng Merbabu menjadikan pendaki yang tidak tahan mengalamai hipotermia.

Bahkan, kata Johan, karena cuaca ekstrem tersebut membuat sejumlah tenda para pendaki  banyak yang rusak atau patah. Oleh karena itu, pihaknya langsung memerintahkan seluruh jalur pendakian ke puncak Merbabu untuk ditutup sementara. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan terhadap pada pendaki jika nekat melakukan pendakian.

"Kami melakukan penutupan jalur pendakian ke Merbabu  hingga batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Wawan (23), seorang pendaki dari Semarang, mengatakan dirinya bersama tiga temannya datang dari Semarang rencana melakukan pendakian ke Merbabu. Namun, ternyata ditutup sementara karena kondisi cuaca yang hujan badai di atas.

"Saya terpaksa membatalkan pendakian ke Merbabu. Merbabu malam Tahun Baru biasanya banyak yang melakukan pendakian ke puncak. Bahkan, pendaki bisa seribuan orang," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SsdggX
December 31, 2018 at 09:49PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SsdggX
via IFTTT

Irfan Hakim Umrah di Akhir Tahun

Ia dipilih menjadi ketua rombongan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter Irfan Hakim memilih umrah bertepatan dengan momentum pergantian tahun. Irfan bersama istri Della Sabrina Indah Putri dan keempat anaknya berangkat ke Tanah Suci, Ahad Kemarin.

“Alhamdulillah, ini niat sudah lama ya. Kita bisa berangkat bersama. Dan ini juga pengalaman pertama saya, di percaya Jannah Tour and Travel untuk menjadi Ketua Rombongan Jamaah (Tour Guide),” ungkap Irfan Hakim tersenyum di Bandara Soetta, Minggu (30/12) sebelum terbang.

Bagi Irfan Hakim, kepercayaan menjadi Ketua Rombongan, tentu menjadi beban yang berat sekaligus pengalaman yang memang harus dijalaninya. Ia senang dan berupaya untuk bisa memberikan yang terbaik kepada para jamaah Jannah Tour and Travel.

“Ini tugas berat yang harus saya jalani. Tapi tetap senang dan ini pengalaman pasti berharga banget buat saya. Saya akan berusaha berikan servis yang terbaik. Sudah pasti, Kepala Rombongan akan lebih berat, karena saya harus menjaga sekitar 48 jamaah yang bersama saya nanti,” tandas Irfan Hakim.

“Spesial bisa merayakan tahun baru disana (Makkah). Bisa bersama keluarga anak dan istri ikut semua. Dan spesial karena jadi tour guide jamaah ya,” ucap syukur Irfan.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2BP2wCi
December 31, 2018 at 09:47PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2BP2wCi
via IFTTT

BSM Targetkan Pembiayaan Usaha Mikro Rp 4,49 triliun

Mandiri Syariah fokus pada sektor retail.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menargetkan peningkatan pembiayaan usaha mikro hingga sebesar Rp 4,49 triliun pada tahun 2019. Per September 2018, persentase pembiayaan kepada UMKM terhadap total pembiayaan sebesar 20,79 persen.

Sementara persentase pembiayaan kepada usaha mikro kecil (UMK) terhadap total pembiayaan yakni sebesar 15,45 persen. Persentase jumlah nasabah UMKM terhadap total nasabah yakni 19,11 persen dan persentase jumlah nasabah UMK terhadap total nasabah yakni 18,78 persen.

Sekretaris perusahaan Mandiri Syariah, Achmad Reza mengatakan per akhir November 2018 pembiayaan usaha mikro Mandiri Syariah mencapai outstanding (OS) Rp 4,33 triliun dengan NPF sebesar 2,95 persen. Untuk tahun depan, Mandiri Syariah masih membahas kemungkinan pengajuan sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) pemerintah.

"Target OS pembiayaan 2019 adalah sebesar Rp 4,49 triliun, fokus tahun depan tetap di usaha produktif," kata dia pada Republika,co.id, Senin (31/12).

Untuk pembiayaan, Mandiri Syariah fokus pada sektor retail yang mengalami kenaikan 15,43 persen per September 2018 menjadi Rp 38,13 triliun dari Rp 33,03 triliun. Sementara sektor Wholesale naik 6,50 persen menjadi Rp 27,10 triliun dari Rp 25,45 triliun.

Sementara untuk NPF sektor wholesale membaik di angka enam persen dari sebelumnya tujuh persen YOY. Di segmen utama yang menjadi fokus Mandiri Syariah yakni retail, NPF tercatat 1,8 persen. NPF gross total turun menjadi 3,65 persen dari 4,69 persen per September 2018.

Sementara, Bank BNI Syariah masih dalam proses menunggu persetujuan sebagai penyalur KUR pemerintah. Sekretaris Perusahaan BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari mengatakan OS pembiayaan saat ini adalah Rp 1,1 triliun dengan NPF sekitar lima persen.

"Saat ini masih proses persetujuan untuk penyaluran KUR," kata dia.

Per kuartal III, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 26,9 Triliun atau naik 19,3 persen yoy. Kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen Konsumer sebesar Rp13,6 Triliun (50,8 persen) diikuti oleh segmen Komersial sebesar Rp 6,1 Triliun (22,5 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp 5,8 Triliun (21,5 persen), segmen Mikro Rp 1,0 Triliun (3,8 persen) dan Hasanah Card Rp 394 Miliar (1,5 persen).

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EVGd0G
December 31, 2018 at 09:45PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EVGd0G
via IFTTT

Puluhan Ribu Pendekar Setia Hati Terate Berzikir Bersama

Kegiatan ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO—  Sebanyak 45.024 pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Ponorogo mengikuti zikir dan deklarasi dalam kegiatan "Bumi Reyog Berzikir 2018 dan Deklarasi Pemilu Damai" di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (30/12).

"Zikir bersama yang diadakan pada tutup tahun 2018 ini merupakan suatu bentuk syukur kita kepada Allah SWT, karena kita diberikan nikmat yang luar biasa. Dan kita berdoa semoga pada 2019 hidup kita selalu mendapatkan bimbingan dan rahmat dari Allah," kata Ketua Cabang PSHT Ponorogo, Prijono Boedi Setiawan saat memberi sambutan.

Ia menyebutkan, para pesilat yang mengikuti zikir dan deklarasi pemilu damai tersebut berasal dari 21 ranting, tiga komisariat dan tiga ranting khusus di seluruh Ponorogo.

"Yang tercatat hadir 45 ribu orang. Mohon maaf, mungkin banyak yang tidak mencatatkan diri, karena datang terlambat," ujarnya.

Sementara itu, menurut Ketua Umum dan Pendiri Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), Paulus Pangka, jumlah pesilat yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 45.024.

Dengan jumlah pesilat sebanyak tersebut, Leprid memberikan piala dan piagam penghargaan kepada Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni atas prestasi sebagai pemrakarsa "Rekor Zikir dan Gerakan Kolosal Pencak Silat dengan peserta pesilat terbanyak".

Selain itu, Paulus juga memberikan piagam penghargaan kepada PSHT Cabang Ponorogo yang diterima ketuanya, Prijono.

Prijono mengatakan, kegiatan zikir bersama tersebut diharapkan bisa menjadi ajang silaturahim antarwarga PSHT.

"Dengan kegiatan seperti ini, kita bisa menjalin silaturahim. Sehingga antarwarga PSHT yang tempatnya berjauhan bisa berkumpul di alun-alun," ucapnya menjawab wartawan.

Selain itu, lanjut dia, dengan berkumpul dalam acara zikir bersama, akan memantapkan persatuan dan kebersamaan, mempererat persaudaraan antarwarga PSHT. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EXHNPI
December 31, 2018 at 09:38PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EXHNPI
via IFTTT

Urgensi Waktu

Tidak kurang dari 7 ayat yang di dalamnya Allah bersumapah dengan menyebutkan waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H Abdul Ghoni*

Dalam Alqur’an, Allah SWT banyak menyebutkan bagian-bagian dari waktu sebagai sandaran sumpahnya. Tidak kurang dari 7 ayat yang di dalamnya Allah bersumapah dengan menyebutkan waktu. Di antaranya adalah sumpah Allah dengan menggunakan waktu Fajar, Dhuha, Siang, Malam, Ashar, dan Hari Kiamat.

Para mufassir di antaranya disebutkan dalam kitab Rawa’i al Bayan karya Muhammad Ali ash-Shabuni dijelaskan bahwasanya ketika Allah menggunakan ciptaan-Nya sebagai sandaran bersumpah, maka sesuatu itu sangat penting untuk diperhatikan oleh manusia.

Sesuatu yang menjadi sandaran sumpah memiliki kebesaran dan keagungan yang membutuhkan perhatian besar. Dengan demikian bagian-bagian dari hari yang menunjukkan waktu tertentu, sangat penting untuk diperhatikan oleh seiap manusia.

Waktu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia.

Imam Hasan al Bashri memberikan nasehat melalui ungkapannya yang berbunyi:

"Wahai anak Adam, kalian tidak lebih dari kumpulan hari-hari. Maka jika setiap satu hari berlalu, maka sesungguhnya telah tiada sebagian dari diri kalian."

Ungkapan tersebut melihat manusia dari sisi yang abstrak yaitu waktu. Manusia jika dilihat dari sisi waktu, maka sesungguhnya ia terus-menerus berkurang setiap hari. Apalagi jika yang berlalu dari diri kita adalalah satu pekan, satu bulan, atau bahkan satu tahun! Tentu saja bagian yang besar dari manusia terus berkurang meninggalkan manusia.

Satu keniscayaan dari waktu, bahwa ia tidak akan pernah bisa kembali ketika sudah berlalu. Waktu yang sudah lewat, ia tidak dapat dibeli dengan harta sebanyak apapun. Ia tidak dapat dikendalikan oleh pejabat setinggi apapun. Manusia menyerah dan bertekuk lutut di hadapan waktu yang sudah pergi meninggalkannya.

Manusia tak berdaya pada saat itu. Seluruh kekuatan dan energi tidak berarti apa-apa menyaksikan waktu yang baru saja hilang. Ada kata-kata hikmah dalam Bahasa Arab yang berbunyi:

"Tidak akan pernah dapat kembali hari-hari yang sudah berlalu."

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EY6kVF
December 31, 2018 at 09:37PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EY6kVF
via IFTTT

Polisi Benarkan Penemuan Potongan Kepala di Parigi Sulteng

Korban warga sipil diduga dimutilasi kelopok teroris MIT pimpinan Ali Kalora.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengkonfirmasi penemuan potongan kepala di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Ahad (30/12).

Korban warga sipil itu diduga dimutilasi oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora.

"Setelah diidentifikasi diketahui (korban) berinisial RB alias A, 34 tahun, suku Toraja. Yang bersangkutan pekerja di ladang sekitar desa tersebut. Korban diduga dibunuh kelompok DPO Poso dipimpin Ali Kalora cs," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Setelah mengevakuasi potongan kepala tersebut, keesokan harinya petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mencari potongan tubuh korban.

"Pagi tadi, petugas berangkat untuk olah TKP dan evakuasi tubuh korban. Saat olah TKP aman. Kemudian petugas mencari potongan badan dan ditemukan, letaknya agak jauh dari kepala korban (di wilayah pegunungan). Kemudian dievakuasi," tuturnya.

Namun, saat hendak mengevakuasi tubuh korban, mobil petugas terhalang pohon yang diduga sengaja ditumbangkan di tengah jalan. Salah satu petugas yakni Bripda A kemudian membuka jalan dengan menyingkirkan pohon tersebut.

"Saat membuka jalan, petugas langsung diserang kelompok Ali Kalora dari atas bukit hingga mengenai bahu petugas," ucapnya.

Kemudian, terjadi baku tembak antara aparat dan kelompok MIT tersebut. Dua petugas yakni Bripda A terluka terkena tembakan di punggung dan kaki. Sementara Bripda B terluka pada bahu dan bokongnya. "Saat ini Satgas Tinombala mengejar para pelaku," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EX6nQN
December 31, 2018 at 09:35PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EX6nQN
via IFTTT

Lazis Wahdah Bantu Korban Tsunami di Gubuk Persawahan

Sebagian besar warga masih mengungsi ketika malam hari di pegunungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim relawan dari Lembaga Zakat Infaq Sedekah (Lazis) Wahdah Islamiyah kembali mengunjungi warga terdampak tsunami di Kampung Paniis, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12). Tim relawan melihat kondisi warga tersebut masih mengungsi. Mereka pun masih dalam keadaan memprihatinkan sepekan setelah bencana terjadi.

Sebagian besar warga masih mengungsi ketika malam hari di pegunungan dengan tenda seadanya. Sebagian juga memilih tinggal di gubuk persawahan.

"Kami sekeluarga lima hari sebelumnya mengungsi di gunung atas, baru beberapa malam ini tinggal di sini," ujar Ade (40 tahun) yang ditemui Relawan Wahdah Islamiyah di gubuknya.

Mereka kini berada di gubuk persawahan, setelah lima hari naik ke gunung untuk menghindari tsunami. Mereka bersyukur dapat selamat dari bencana yang menerjang hampir seluruh pesisir utara Banten ini. 

Di gubuk dengan dinding terbuka inilah dia tinggal sementara bersama sempat keluarga lainnya. Bersama anggota keluarga mereka masih mengungsi karena rumahnya telah rata diterjang tsunami.

"Alhamdulillah walau sekarang tinggal di kondisi seperti ini tetapi yang terpenting bisa selamat dari tsunami." lanjutnya sesaat setelah menerima paket sembako dari LAZIS Wahdah.

Tak hanya mengunjungi korban, tim relawan juga memberikan paket sembako kepada mereka. Rombongan pun menyalurkan 43 paket sembako lainnya di gubuk dan tenda pengungsian. Mereka menyalurkan bantuan secara langsung agar tepat sasaran kepada warga terdampak bencana tsunami. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2BPcqUp
December 31, 2018 at 09:30PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2BPcqUp
via IFTTT

Tes Baca Alquran, Sandiaga: Tak Masalah Buat Saya

Paslon Capres-Cawapres nomor urut 2 siap mengikuti aturan KPU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku tidak masalah dengan wacana tes baca Alquran yang diajukan Dewan Ikatan Dai Aceh.

Sandi menegaskan Prabowo-Sandiaga akan melakukan asal sesuai aturan yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Kami sudah sampaikan kemarin, bahwa apapun keputusan KPU kami ikuti saja dan tidak menjadi masalah buat saya," kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandiaga Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (31/12). 

Dia mengungkapkan, pihaknya banyak menerima informasi bahwa saat ini masih banyak politik identitas yang dimainkan.

"Ya banyak yang menyatakan ke saya ini permainan politik identitas," kata Sandiaga.

Meski demikian, mantan wakil gubernur DKI tersebut enggan menanggapi lebih lanjut ihwal 'permainan politik' yang dianggapnya tidak berdampak terhadap kesejahteraan rakyat. 

Prabowo-Sandiaga hanya ingin bicara soal cara mengentaskan segala permasalahan ekonomi yang semakin menghimpit rakyat.  

"Isu saya ekonomi. Kalau misalnya kita bisa lebih meluangkan waktu untuk mendiskusikan ekonomi, bagaimana negeri yang kaya raya ini, SDM baik-baik, melimpah dan bisa lebih fokus pada apa yang menjadi prioritas," katanya. 

Pada kesempatan itu, dia juga mengkritik kebijakan pemerintah yang selama ini sangat fokus terhadap pembangunan infrastruktur yang belum berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. 

"Sekarang fokus pemerintah infrastruktur. Tapi infrastruktur tidak menghadirkan kesejahteraan ke masyarakat, belum menghadirkan kesejahteraan," kata Sandiaga.

Prabowo-Sandiaga ingin menyampaikan visi dan misi bahwa fokus kita adalah kepada pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk mengangkat ekonomi rumah tangga, khususnya untuk mengangkat ekonomi masyarakat menengah ke bawah, katanya. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2QYtwto
December 31, 2018 at 09:29PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2QYtwto
via IFTTT

Jokowi: Akhir Tahun Ini Kalian di Mana?

Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat menyambut Tahun Baru 2019 melalui Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat menyambut Tahun Baru 2019 melalui akun twitternya yang diunggah Senin (31/12). Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi menanyakan: Akhir tahun ini kalian di mana?  Apa yang baru? Adakah yang seru?.

Kemudian Presiden mengatakan: Saya ingin mendengar dan membaca pengalaman berlibur bersama keluarga dan teman-teman, renungan akhir tahun, juga resolusi tahun baru dari kalian.

Di cuitan itu juga dimuat video animasi dengan pembukaan berupa pertanyaan: Liburan naik apa?.

Selanjutnya ada animasi dengan tulisan ada bandara baru, ada kereta baru, ada jalan tol baru, ada dermaga baru. Terakhir Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat menyambut Tahun Baru 2019.

Sebelumnya, saat meninjau pembangunan Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12), Presiden Jokowi mengungkapkan akan menghabiskan tahun 2018 dan memasuki tahun 2019 di Bogor, Jawa Barat.

"Di rumah," kata Presiden Jokowi singkat.

Ketika ditanya rumah yang mana, Jokowi mengatakan kemungkinan di Bogor.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2BVeURk
December 31, 2018 at 09:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2BVeURk
via IFTTT

Qari Muda Muzammil Apresiasi Dzikir Nasional Republika

Anak-anak muda sebaiknya gemar memanfaatkan waktu untuk memakmurkan masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk kesekian kalinya, Republika kembali mengadakan Dzikir Nasional. Dalam Ini merupakan salah satu upaya menyediakan acara yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai puncak rangkaian acara Festival Republik yang dihelat pada 29-31 Desember 2018.

Di Jakarta, Dzikir Nasional dipusatkan di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Shalat Maghrib dan Isya berjamaah di masjid ini, Senin (31/12), dipimpin qari sekaligus imam muda, Muzammil Hasballah.

Menurutnya, Dzikir Nasional patut diapresiasi sebagai alternatif untuk menghabiskan waktu liburan keluarga. Bagaimanapun, dia menyarankan agar acara yang diisi ceramah keagamaan, doa dan zikir bersama itu hendaknya diniatkan sebagai dakwah atau mempelajari ajaran Islam, bukan khususnya merayakan tahun baru Masehi.

"Saya rasa, ini merupakan acara yang positif insya Allah, tergantung kepada niat kita masing-masing. Harapan saya, acara ini harus dipahamkan sebagai bukan dalam rangka (merayakan) tahun baru. Bukan karena kita ingin menyambut tahun baru, tapi karena kebetulan saja momennya besok hari libur, ya kita isi dengan kegiatan yang bermanfaat," jelas Muzammil Hasballah, Senin (31/12).

Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu melihat, penyelenggaraan zikir nasional kini sudah menjadi tren di tengah masyarakat, khususnya dalam masa-masa liburan. Suami Sonia Ristanti itu mengaku bersyukur dengan keadaan tersebut. Namun, dia juga berharap tren yang sesaat diikuti juga dengan konsistensi untuk menuntut ilmu-ilmu agama secara rutin.

"Yang harus kita sadari adalah event-event, tabligh akbar yang sifatnya seperti itu bagus, tapi yang jauh lebih bagus adalah taklim, belajar yang rutin, yakni kita berguru kepada ulama, ikut kajian yang tematis, dan sebagainya," ujar Muzammil.

Sebagai qari muda, nama Muzammil Hasballah tidak asing lagi. Cukup banyak video yang merekam dia sedang membacakan ayat-ayat suci Alquran atau menjadi imam shalat. Video yang dimaksud lalu tidak sedikit viral di tengah masyarakat. "Kalau saya pribadi, sebagai influencer saja. Saya bukan ustaz apalagi ulama," katanya menegaskan.

Muzammil mengatakan, anak-anak muda sebaiknya gemar memanfaatkan waktu untuk memakmurkan masjid, menghadiri kajian ilmu agama, dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. Dia berharap itulah yang menjadi komitmen anak-anak muda Muslimin di Tanah Air.

Harapan-harapannya terkait kondisi kebangsaan ialah mengutamakan persatuan dan ukhuwah Islamiyah. Apa-apa yang sudah berlalu, hendaknya menjadi pelajaran untuk direnungi hikmah di baliknya. Dengan memahami kekeliruan di masa lalu, maka masa depan dapat dihadapi dengan lebih baik lagi.

"Tentang muhasabah itu, kalau orang-orang yang beriman insya Allah meresponsnya secara baik. Ketika ada ujian, ada musibah, maka itu menjadi sarana untuk mendapatkan pahala sabar. Ketika dikasih nikmat, anugerah, maka ini sarana untuk mendapatkan pahala syukur, insya Allah," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2s1au6F
December 31, 2018 at 09:19PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2s1au6F
via IFTTT

Lampung Gelar Tahun Baru Tanpa Pesta Hura-hura

Kegiatan konvoi bisa diganti dengan muhasabah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Lampung menggelar malam pergantian tahun 2018 ke 2019 tanpa pesta kembang api dan petasan. Perhelatan malam tahun baru tersebut diisi dengan melaksanakan zikir, doa, dan juga istighosah sebagai bentuk prihatin atas musibah gelombang tsunami di Lampung, Sabtu (22/12) lalu.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada semua pihak agar melaksanakan malam pergantian tahun baru dilakukan secara sederhana. SE tersebut mengimbau untuk tidak melakukan pesta kembang api dan petasan. Tak hanya Pemprov Lampung, sejumlah kabupaten/kota di Lampung juga sudah mengeluarkan surat edaran untuk menggelar malam pergantian tahun dengan mengisi kegiatan keagamaan.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Hamartoni Ahadis mengatakan, malam pergantian tahun baru 2019 sebagai wujud simpati terhadap saudara yang sedang tertimpa musibah tsunami di Lampung. “Surat Edaran Gubernur Lampung agar melaksanakannya secara sederhana,” kata Penjabat Sekdaprov Lampung Hamartoni Ahadis, dalam SE yang diterima, Senin (31/12).

Hamartoni Ahadis menyatakan, ada empat poin SE Gubernur Lampung.  Pertama, pada saat pergantian tahun baru 2019, kiranya dapat dilaksanakan dengan sederhana, Tidak melaksanakan kegiatan seperti pawai kendaraan, pesta kembang api atau petasan, dan panggung hiburan malam, serta kegiatan lainnya yang berlebihan.

Kedua, mengimbau kepada masyarakat agar melakukan doa agar bencana yang sedang terjadi dapat segera berakhir. Ketiga, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak berkunjung ke daerah pantai. Keempat, diharapkan agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengajak masyarakat tidak hura-hura dalam perayaan tahun baru, tetapi dapat mengganti dengan kegiatan bermanfaat seperti doa bersama pada malam pergantian tahun baru 2019. Ia juga meminta kepada seluruh camat untuk melaksanakan doa bersama di masing-masing wilayah kerjanya.

“Sebaiknya tidak hura-hura, sekiranya dapat mengurangi konvoi dengan kendaraan bermotor baik roda dua atau empat. Serta mengurangi pesta kembang api. Kegiatan itu dapat diganti dengan muhasabah (renungan), doa bersama, dan kegiatan keagamaan,” kata Bupati Parosil Mabsus, Senin (31/12).

Ia mengatakan, seluruh masyarakat di kabupatennya untuk merayakan malam tahun baru tidak dilakukan berlebihan sebagai bentuk rasa belasungkawa kepada sesama saudara yang sedang tertimpa musibah bencana alam gelombang tsunami di Lampung Selatan dan daerah lainnya.

Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyatakan, Pemerintah Kabupaten Tanggamus akan menggelar kegiatan silaturrahmi, dzikir, dan doa bersama di akhir tahun 2018. Kegiatan tersebut digelar di kawasan Taman Kota Soekarno Kotaagung, pada akhir tahun 2018.

Menurutnya, kegiatan tersebut berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang diisi dengan hiburan yang meriah dan pesta kembang api. Kali ini, kegiatan sederhana dengan keagamaan sebagai bentuk simpati atas bencana banjir dan tanah longsor, serta gelombang tsunami.

Selain Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, juga Kota Bandar Lampung, Kabupaten Mesuji, Tulangbawang, dan lainnya. Termasuk juga berbagai masjid di Kota Bandar Lampung menggelar malam pergantian tahun dengan kegiatan keagamaan tanpa menyalakan kembang api dan petasan. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2LGilj4
December 31, 2018 at 09:14PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LGilj4
via IFTTT

Viral Video Katak Tebu Menumpang di Ular Piton

Katak tampak bergerak merayap.

Seorang petani di ujung utara Australia Barat telah mengabadikan pemandangan yang tidak biasa dimana sejumlah katak tebu menumpang pada seekor ular di tengah malam.

Paul Mock sedang memeriksa bendungan di tanah pertaniannya di luar Kununurra dekat perbatasan Wilayah Utara Australia (NT) ketika dia menemukan sejumlah hewan amfibi menumpang di atas tubuh seekor ular tersebut.

Banjir yang berlangsung malam sebelumnya memaksa dia untuk bangun sekitar jam 1:30 pagi untuk menutup katup bendungan, ketika dia melihat air telah naik sebatas dimana ribuan katak terpaksa mencari tempat yang lebih tinggi.

"Saya perhatikan karena airnya sangat tinggi, sehingga telah membanjiri semua liang katak tebu yang hidup di sekitar tepi danau. Jadi mereka semua berada di atas tanah, jumlah mereka ribuan," katanya.

Dia kemudian pergi untuk menyelidiki sisi lain dari bendungan kalau-kalau banjir telah menghanyutkan jalan, ketika dia menemukan katak tampak bergerak merayap.

"Ketika saya setengah jalan melintasi halaman, saya menabrak ular itu dan dia hanya merangkak bersama semua kodok yang tergantung diatas badannya, yang saya pikir sangat luar biasa dan belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya.

"Jadi saya pikir saya lebih baik memotret kejadian itu dan memvideokannya. Kemudian saya mengunggahnya ke saudara saya yang berada di Selandia Baru saat ini. Dengan zona waktunya dia sudah bangun. Dia mulai men-tweet dan kemudian menjadi viral. "

Pail Mock sudah tahu ada banyak kodok tebu yang terkubur di bawah halaman di sekitar danau di properti itu, tetapi belum menyadari berapa banyak jumlah mereka.

Dia mengatakan ada ribuan katak tebu di lahan miliknya, banyak di antaranya menjadi sangat lincah di tengah badai.

"Sangat mengejutkan ada berapa banyak populasi katak di sana. Saya tidak menyadari berapa banyak yang bersembunyi di sana sampai mereka semua disiram," katanya.

"Kami tidak suka bendungan menjadi setinggi itu karena ada risiko akan meledak dan menghancurkannya, jadi itu tidak biasa bagi liang mereka terkena banjir.

"Mereka terutama keluar di malam hari, mereka tidak suka panas, mereka suka hujan. Mereka semua berkembang biak pda malam hari, berkelahi memperebutkan betina, jadi itu pemandangan yang bagus untuk dilihat."

Paul Mock memiliki seekor anjing peliharaan, tetapi karena sering memimpin, biasanya aman dari ancaman racun katak.

"Kami hanya membawanya karena dia bukan anjing yang sangat taat. Kami tidak ingin dia mengejar walabi ke semak-semak, di mana ada dingo."

Monty si ular gemar santap walabi

"Kami memanggilnya Monty karena dia orang yang menggantung di sekitar tempat itu. Dia ular yang biasa tinggal disini," katanya.

"Kami sering melihatnya di sekitar jemuran dan di semak-semak.

"Pertemuan besar terakhir kami dengannya adalah ketika dia makan walabi. Dan dia begitu kenyang, dia tidak bisa bergerak. Kita sebenarnya bisa naik dan menyentuhnya.

"Dia cukup agresif kelau disentuh karena dia pada dasarnya tidak berdaya dan rentan karena perutnya penuh.

"Kami punya beberapa cerita tentang dia, beberapa lebih kotor dari yang lain."

Katak tebu adalah hewan asli Amerika Selatan dan Amerika Tengah tetapi telah menyebar ke banyak bagian Australia sejak diperkenalkan pada tahun 1935.

Paul Mock mengatakan meski sedih bahwa ada begitu banyak katak tebu di wilayahnya, ada semacam ironi mengenai bagaimana Monty telah beradaptasi dengan mereka.

"Ini membesarkan hati dengan cara mengetahui ular itu cukup pintar untuk tidak memakan katak tebu dan bertahan hidup, dan mereka hidup bersama dan melanjutkan satu sama lain," katanya.

"Bagi saya, Anda bisa melihat sisi positifnya melihat fakta bahwa hewan-hewan Australia telah terbiasa dengan katak tebu.

"Tapi katak tebu masih merugikan beberapa hal seperti goannas, yang banyak mati ketika [katak tebu] pertama kali pindah ke kota, populasi mereka masih belum kembali.

"Ada beberapa reptil yang tidak mengatasinya, tetapi python zaitun sepertinya sudah bisa menemukan sela untuk hidup bersama dengan katak tebu. "

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Ikuti berita-berita lainnya di ABC Indonesia.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2s2szkS
December 31, 2018 at 09:13PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2s2szkS
via IFTTT

Muhammadiyah Apresiasi Dzikir Nasional Republika

Introspeksi secara kolektif memiliki arti penting dalam menutup tahun 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai media umat, Harian Republika kembali menggelar Dzikir Nasional untuk menutup tahun 2018. Acara tersebut kali ini diselenggarakan sebagai rangkaian Festival Republik yang dihelat pada 29-31 Desember 2018.

Apresiasi datang dari sejumlah figur nasional, baik yang mengisi acara tersebut maupun yang berhalangan hadir. Di antaranya adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Dzikir Nasional digelar sebagai ajang muhasabah dan doa bersama serta pengajian akbar. Menurut Haedar, introspeksi secara kolektif memiliki arti penting dalam menutup tahun 2018 dan menyambut 2019. Apalagi, selama 12 bulan belakangan begitu beragam peristiwa yang terjadi pada bangsa Indonesia dan khususnya kaum Muslimin.

"Jadikan 2018 itu sebagai pelajaran agar kita tidak mengulangi hal-hal yang buruk, baik terhadap alam maupun sesama manusia," kata Haedar Nashir saat dihubungi, Senin (31/12).

Dia menggambarkan, pada tahun 2018 beberapa bencana alam menerpa negeri ini. Misalnya, gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Bahkan, di antaranya juga disertai tsunami, termasuk yang terkini yaitu di pesisir Selat Sunda pada Sabtu (22/12) lalu.

Dia meminta seluruh elemen bangsa untuk dapat memetik hikmah dari pelbagai musibah alam yang telah terjadi. "Khususnya umat Islam, kita di satu pihak hendaknya selalu tawakal, sabar, meningkatkan kualitas iman kepada Allah, seraya terus introspeksi dan ikhtiar agar musibah-musibah dapat ditangani secara baik," paparnya.

Tidak lupa pula, 2019 yang sering disebut-sebut sebagai 'tahun politik'. Ajang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada April mendatang, bagi Haedar, hendaknya dimaknai sebagai kontestasi yang menggembirakan. Jangan sampai kepentingan-kepentingan sesaat justru memecah-belah persatuan bangsa, apalagi berlarut-larut.

"Peristiwa-peristiwa politik itu hasil interaksi antarmanusia yang di dalamnya kadang ada pertarungan, prokontra, ambisi, dan lain-lain. Maka setiap kelompok, golongan, elite dan warga hendaknya bermuhasabah," ucapnya. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2s3tykG
December 31, 2018 at 09:07PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2s3tykG
via IFTTT

Bom Meledak di Luar Pusat Perbelanjaan Filipina

Dua orang tewas dalam pengeboman tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Ledakan sebuah bom rakitan menewaskan dua orang dan melukai puluhan lainnya pada Senin (31/12) di Filipina selatan, kata seorang komandan militer. Pasukan keamanan menuding sebuah kelompok kecil militan yang pro-ISIS sebagai pelakunya.

Bom meledak di gerbang masuk sebuah pusat perbelanjaan di Kota Cotabato pada sore hari. Mayor Jenderal Cirilito Sobejana, seorang komandan divisi Angkatan Darat, mengatakan kepada Reuters bahwa bom itu memiliki ciri ISIS.

Ia mengungkapkan bahwa, selain merenggut dua korban jiwa, ledakan itu melukai 28 orang. "Bom kedua ditemukan di daerah yang sama," ujarnya.

Sobejana menduga bahwa pengeboman itu merupakan aksi balas dendam atas terbunuhnya tujuh anggota kelompok kecil militan, yang menyatakan setia kepada ISIS, oleh pasukan pemerintah.

Kelompok-kelompok militan beroperasi di wilayah selatan negara Asia dan beberapa di antaranya dikenal memiliki kaitan dengan berbagai kelompok di luar negeri, termasuk Alqaeda dan ISIS.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EZCAXR
December 31, 2018 at 09:01PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2EZCAXR
via IFTTT

Eka Ramdani di Mata Dua Pemain Muda Persib

Eka menjadi motivasi pemain muda untuk meneruskan kariernya di sepak bola.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gelandang senior Persib Bandung, Eka Ramdani resmi pensiun dari dunia sepak bola profesional. Eka menjadikan Persib sebagai pelabuhan terakhirnya sebagai pemain.

Penjaga gawang Persib M Natsir mengenang sosok Eka sebagai senior yang baik. Dia mengakui gol Eka ke gawang Persija pada 2007 silam menjadi salah satu penampilan Eka yang terkenang dalam benaknya.

Saat itu, Deden, sapaannya, masih menjadi seorang anak gawang. Sehingga melihat Persib bermain di sisi lapangan menjadi pengalaman berharga baginya.

"Itu gol A Eka pas saya kebetulan persis di belakang Khmaruk (kiper Persija). Kan, ada giliran anak gawang, saat itu SSB saya (POR UNI) yang kebagian giliran. Karena posisi saya kiper, jadi tugasnya ditempatkan di belakang gawang, sesuai posisi," kata Deden seperti dilansir dari laman resmi Persib, Senin (31/12).

Deden mengakui saat itu Eka menjadi motivasinya untuk meneruskan kariernya di sepak bola. Memang, semua pemain muda selalu mengidolakan Eka.

"A Eka benar-benar panutan di dalam dan luar lapangan. Beliau sangat dekat dengan siapa pun, baik senior maupun junior. Enak kalau diajak ngobrol sama bercanda. Saking enjoy-nya, kadang kami suka lupa kalau sudah bercanda padahal dia tuh pemain yang sudah senior," kata Deden.

Hal serupa diungkapkan Indra Mustafa. Ia pemain muda yang baru saja promosi pada musim 2018 lalu. "Saya sangat bersyukur. Senang luar biasa. A Eka itu idola saya banget dari kecil. Saya enggak menyangka bisa satu tim sama A Eka," terang dia.

Indrammenyebut, Eka merupakan seorang senior yang menjadi panutan seluruh pemain Persib. "Harapan saya, semoga A Eka sehat terus dan bisa selalu jadi panutan di mana pun berada," terang Indra.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SoOiPC
December 31, 2018 at 09:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SoOiPC
via IFTTT

Komunikasi Orang Tua dan Anak Bisa Cegah Narkoba

Orang tua bisa melihat perkembangan anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakapolri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mendorong masyarakat untuk mencegah bahaya narkoba masuk ke keluarga. Hal ini diungkapkan saat menghadiri peluncuran Gerakan Sambung Roso Sambung Oyot Nusantara di Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Uniq Nusantara, Dampit, Kabupaten Malang, Ahad malam (30/12).

Untuk mencegah penyakit narkotika masuk ke keluarga, kata dia, diperlukan komunikasi intens. Hal ini terutama ditunjukkan antara orang tua dan anak-anak saat di rumah. Sesibuk apapun orang tua, komunikasi ini harus berjalan walau sebentar.

"Kalau siang ada aktivitas, bapak di kantor dan ibunya ada pekerjaan lain. Kalau malam pulangnya tidak sama, tapi pagi masih bisa saat sarapan, masih bisa perhatikan perilakunya," kata Ari.

Menurut Ari, orang tua dapat melihat perubahan anak yang mulai terjerumus dalam hal-hal buruk termasuk narkotika. Salah satunya tanda fisik di mana anak bisa terlihat agak keras atau melawan. Jika menemukan tanda seperti ini, orang tua sudah seharusnya waspada.

"Perhatikan anak dan saudara kita yang seperti ini. Narkotika itu tidak melihat (orang), siapapun bisa kena narkotika," tegasnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Anl7VQ
December 31, 2018 at 09:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Anl7VQ
via IFTTT

Malam Tahun Baru Dulu Lihat Kembang Api, Sekarang di Masjid

Acara Dzikir Nasional Republika dihadiri oleh Ustaz Arifin Ilham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilham Purnama (22 tahun), baru pertama kali ikut  menghadiri acara Dzikir Nasional yang digelar Harian Republika, Senin (31/12) di Masjid At-Tin, Jakarta. Tahun-tahun sebelumnya, Ilham mengaku selalu merayakan malam tahun baru dengan menyaksikan pesta kembang api di Taman Impian Jaya Ancol.

Tetapi, kali ini dia ingin memperingati pergantian baru lebih bermanfaat. "Semoga saya istiqomah, bisa menutup tahun dengan yang bermanfaat. Kalau ditanya, ya harapannya saya bisa menikah," tutur Ilham sembari tersenyum.

Harian Republika kembali menggelar Dzikir Nasional sebagai peringatan tutup tahun 2018. Selain Dzikir Nasional, Harian Republika juga menyelenggarakan Festival Republik sejak Sabtu (29/12) di Masjid at-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Beberapa jam jelang pergantian tahun jama'ah Dzikir Nasional terus berdatangan.

Para jamaah tidak hanya datang dari Jakarta, tapi juga dari kota-kota penyangga dari Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang. Mayoritas mereka hadir dengan membawa sanak keluarganya. Bahkan juga mengajak anak-anak mereka yang masih duduk di Taman Kanak-kanak

"Ini yang kedua kalinya saya ikut Dzikir Nasional. Acara ini menurut saya sangat bagus, sekaligus mengajarkan anak-anak bagaimana memperingati tahun baru yang baik," ungkap Mustafa, warga asal Cibinong, saat ditemui di Komplek Masjid at-Tin, Jakarta, Senin (31/12).

Selain mengajak anak-anaknya, Mustofa juga membawa serta ibunya yang sudah lanjut usia. Menurutnya, meski orang tuanya sudah berusia lanjut tapi tidak menghalangi semangatnya untuk berdzikir di pergantian tahun baru. Dengan mengikuti Dzikir Nasional, dia berharap keluarganya menjadi lebih baik lagi di tahun 2019.

"Pastinya saya berharap ke depannya lebih baik lagi, lebih berkah dan diberi kesalamatan," harap Mustofa.

Dalam kegiatan Dzikir Nasional Republika di Masjid at-Tin pada malam ini rencananya akan diisi dengan doa dan zikir bersama yang dipimpin pengasuh Majelis az-Zikra. Ustaz Arifin Ilham. Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir, antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mendikbud Muhadjir Effendy, KH Cholil Nafis, serta tokoh lainnya. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SvTlgX
December 31, 2018 at 08:59PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SvTlgX
via IFTTT

Jamaah Putri Padati Acara Satu Jam Bersama Hanum Rais

Sebagian jamaah perempuan yang datang pun adalah kalangan mahasiswi.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA – Jamaah Putri dalam rangkaian Tablig Akbar Republika dipenghujung 2018 ini, semakin banyak. Bahkan mereka sampai menggusur tempat duduk jamaah putra yang digelar di halaman Masjid Al Furqon, Nitikan Baru Umbulharjo Yogyakarta, Senin (31/12). Panitia pun sibuk mencari tambahan tikar sebagai tempat duduk parajamaah.

“Jamaah dalam rangkaian kegiatan tabligh akbar yang diselenggarakan Republika di akhir tahun 2018 ini, terbanyak jumlahnya dibandingkan penyelenggaraan tabligh akbar  yang diselenggarakan Republika  DIY-Jateng tahun-tahun sebelumnya,” kata Kepala Perwakilan Republika  DIY, Jateng dan Jatim, Hariyadi Bambang Susanto.

Sebagian jamaah perempuan yang datang pun adalah kalangan mahasiswi. Ini karena memang di sekitar Masjid Al Furqon ada beberapa perguruan tinggi yang ada disisi selatan kota Yogyakarta.

Jamaah perempuan yang terus memadati kegiatan ini mulai memenuhi tempat tabligh akbar ketika Nasyd Aleeya mulai tampil membawakan dua lagu shalawat yakni versi Jaran Goyang dan shalawat versi de pasito.

Jamaah semakin bertambah penuh ketika Hanum Salsabila Rais tampil dengan judul “Satu Jam Bersama Hanum Rais” dengan dimoderatori oleh penulis buku  “Tidak untuk Dibaca," Dessy Marlia Destiani.

Seksi Acara Muhammad Habibi Rossi Dewantara mengakui, jamaah perempuan di masjid Al Furqon memang selalu banyak dan mayoritas kalangan milenial. “Karena itu di ruang pertemuan ini juga kami siapkan untuk para jamaah, bila di halaman masjid sudah penuh," tuturnya. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2QegaUo
December 31, 2018 at 08:49PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2QegaUo
via IFTTT

Lily Wahid Ungkap Tiga Sisi Kesamaan Gus Dur-Kiai Ma'ruf

Keduanya sama-sama memiliki keyakinan untuk membuat Indonesia lebih baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Adik presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Lily Chodidjah Wahid (Lily Wahid) menilai cawapres nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin dan kakaknya memiliki banyak kesamaan dalam hal kepemimpinan dan pemikiran. 

Menurut dia, Kiai Ma'ruf dan Gus Dur sama-sama mempunyai pemikiran tentang ekonomi kerakyatan atau keumatan.  

"Saya melihat beliau berdua memiliki pemikiran yang sama tentang ekonomi kerakyatan sebetulnya," ujar Lily Wahid kepada //Republika.co.id// saat silaturrahim dengan Kiai Ma'ruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12). 

Namun, menurut Lily, Gus Dur memang lebih banyak terjun ke politik. Sementara, Kiai Ma'ruf selama ini lebih banyak berjuang di jalur kultural dengan memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI).  

"Cuma Gus Dur nuansanya lebih banyak ke politiknya, tapi sesungguhnya beliau memikirkan ekonomi sama dengan Pak Kiai. Itu jadi kesamaan yang sangat nyata buat saya," ucap tokoh Muslimah berusia 70 tahun itu.

Selain itu, menurut Lily, Kiai Ma'ruf dan Gus Dur juga memiliki kesamaan dalam menyikapi sesuatu, yaitu mengalir apa adanya tapi penuh dengan rasa optimis. 

Menurut dia, keduanya sama-sama memiliki keyakinan untuk membuat Indonesia lebih baik. 

"Yang kedua sebetulnya beliau berdua ini punya hal yang sama, sama-sama gimana ya, bukan menganggap gampang tapi semua itu akan berjalan dengan optimisme, akan berjalan baik, itu sama," kata Lily 

Dalam pertemuan tersebut, Kiai Ma'ruf dan Lily Wahid banyak membahas tentang NU dan juga tentang koperasi di Indonesia. Kiai Ma'ruf mengaku sudah cukup lama tidak bertemu dengan Lily Wahid, sehingga pertemuan tersebut kerap diisi dengan candaan khas Nahdliyin. 

"Sekali ketemu kita cerita lucu-lucu mengenang masa lalu. Karena memang di NU itu meskipun berbeda pendapat tapi kita bisa menyelesiakannya sambil tertawa," jelas Kiai Ma'ruf.

  

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ViZ2Rf
December 31, 2018 at 08:46PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ViZ2Rf
via IFTTT

PSI: Test Baca Alquran Bagi Capres tidak Relevan

Lebih baik capres dan cawapres mahir membaca ayat konstitusi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menilai, tes membaca Alquran tidak relevan dalam proses pemilihan calon presiden dan wakil presiden. 

Menurut dia, PSI sejak awal berpendirian bahwa ibadah adalah ranah personal, bukan untuk dipertontonkan sebagai alat dan syarat meraih suara. 

"PSI tetap konsisten bahwa tes membaca kitab suci agama apapun tidak relevan karena itu tidak termaktub di dalam konstitusi kita,” kata Dedek, Senin (31/12). 

Dia menegaskan, bagi seorang capres ataupun cawapres lebih baik mampu membaca dan memahami ayat-ayat konstitusi bukan ayat-ayat suci. Sedangkan agama adalah ranah personal, jauh lebih mulia dari sekadar alat meraih suara. 

“Agama itu ranah personal. Seorang capres dan cawapres diharapkan mampu baca dan paham ayat konstitusi,” kata dia. 

Sebelumnya, Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan tes baca Alquran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tantangan itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh. 

Dewan Ikatan Dai Aceh berencana mengundang kedua pasangan calon untuk mengikuti uji mampu membaca Alquran di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada 15 Januari 2019. 

Tes membaca Alquran tidak memengaruhi keputusan KPU. Namun sebagai langkah awal untuk mengakhiri politik identitas yang sudah terlanjur terjadi.

"Untuk mengakhiri polemik Keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Alquran kepada kedua pasangan calon," kata Tgk Marsyuddin.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2QbkW5e
December 31, 2018 at 08:44PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2QbkW5e
via IFTTT

Tahapan Mendidik Anak Ala Islam yang Perlu Diketahui

Pendidikan anak tak boleh dilandasi dengan sikap emosional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Islam memiliki tahapan-tahapan dalam menjadikan seorang anak cerdas secara intelektual dan spritual. Setiap orang tua Muslim harus melaksanakan tahap-tahapan itu agar anaknya tumbuh menjadi pribadi yang unggul

"Yang pertama adalah sejak umur nol sampai enam tahun di situ pase mengisi lumbung cinta," kata Ummu Balqis saat menyampaikan materi parenting dengan tema “Refleksi Pengasuhan” dalam acara Festival Republika 2018 Menebar Kabaikan Menguatakan Kepedulian di Masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, kemarin.

Pada tahap pertama itu, anak-anak di bawah umur enam tahun jangan pernah  sekalipun orang tua melakukan tindakan kekerasan kepada anak-anaknya. Karena dengan melakukan tindakan kekerasan bisa fatal akibatnya.

"Dibentak-bentak, dipolototin, dicubit  dipukul jangan, sayangi, cintai. Rasulullah mencontohkan kita bagaimana Hasan dan Husain bermain dipunggung ketika Rasulullah sedang shalat," katanya. 

Untuk itu, kata Ummu Balqis, sebagai orang tua ketika mendapati anaknya masih usia di bawah umur enam tahun harus pintar-pintar mengelola emosi agar tidak cepat marah-marah terhadap anak-anak. 

Dia menunjukkan alasan mengapa anak tak boleh diperlakukan keras. Hasil penelitian  menunjukan perkembangan emosional anak buruk akan buruk. Masih menurut penelitan, anak merasa bersalah ketika masuk usia lima tahun dan baru sempurna perasaan bersalah itu ketika anak usia enam tahun. 

Menurut Ummu Balqis orang tua baru bisa mengajari anak-anaknya tentang kedisiplinan ketika anak sudah memasuki usia tujuh tahun.  

"Kalau ketika kecilnya cukup sentuhan, pelukan mengajarkan kedisiplinannya jauh lebih gampang," katanya.

Lalu bagaimana ketika ada orang tua yang mendapati anaknya yang masih usia di bawah enam tahun sudah tidak bisa diatur?

Umu Balqis kembali menyampaikan ada caranya untuk mengatasi tanpa harus memarahi, membentak, mencubit dan memukul.

"Caranya adalah dengan memberi contoh berikan keteladanan. Anak-anak nol sampai empat tahun itu pencontoh ulung dalam hal menangkap pelajaran anak-anak lebih banyak melihat daripada mendengar. 

Umu Balqis melanjutkan, tahapan pendidikan anak usia nol sampai enam tahun orang tua harus memberikan hypnoparenting atau menyampaikan hal-hal yang baik sebelum anak-anak tidur.

"Ceritakan hypnoparenting, hypnoparenting itu menceritakan bagaimana anak yang baik, anak yang sopan itu seperti apa," katanya. 

Selain itu anak enol sampai enam tahun juga boleh dibarikan hadiah ketika anak-anak kita telah melakukan apa yang telah kita inginkan. Namun jika anak sudah memasuki usia tujuh sampai 14 tahun, anak harus sudah mulai diajarkan tentang kedisiplinan.

"Ketika usia tujuh sampai 14  tahun pase kedisiplinan dimulai. Kita harus tegas kepada anak kita. Ketika tidak mau shalat boleh kita marahin," katanya.

Namun orang tua tetap memberikan contoh terhadap apa yang diminta kepada anaknya. 

Misalnya ketika orang tua menyuruh anaknya shalat, mengaji maka orang tuanya harus lebih dulu melakukan shalat dan mengaji. "Jadi bareng-bareng ngelakuinya. Kita sebagai orang tua harus memberikan keteladanan," katanya. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2CEG7Ji
December 31, 2018 at 08:41PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2CEG7Ji
via IFTTT