REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR — Sejumlah pria mengusik suasana di Masjid Jamia Srinagar, Kashmir, usai pelaksanaan shalat Jumat, pada 28 Desember lalu. Mereka mengintrupsi kegiatan ibadah dengan mengibarkan bendera Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Dilansir di The Siasat Daily pada Ahad (30/12), hal itu terekam dari sebuah video yang tengah menjadi perbincangan di jagat maya. Hal itu lantaran aksi seorang pria yang menyela kegiatan usai shalat Jumat dengan mengibarkan bendera ISIS.
Seorang pria bertopeng duduk di mimbar masjid mengenakan sepatu. Tak hanya itu, dia langsung mengibarkan bendera ISIS yang terlipat di tangannya.
Seorang jamaah masjid berusaha menghentikan aksi itu, tetapi gagal. Pria bertopeng tersebut enggan menghentikan aksinya. Jamaah itu mengatakan bahwa tindakan pria bertopeng itu menodai masjid.
Para pemimpin dan pengurus Masjid Jamia mengutuk insiden itu. Mereka menduga, tindakan itu adalah konspirasi terorganisir yang melukai sentimen rakyat.
Dilansir di News18 pada Ahad (30/12), para pejabat mengatakan Ketua Konferensi Hurriyat, Mirwaiz Umar Farooq yang menyampaikan khUtbah Jumat di masjid itu, menceritakan insiden itu terjadi setelah khutbah selesai.
Panitia pelaksana masjid di Masjid Anjuman Auqaf Jama menganggap insiden itu sengaja dan terorganisir. Peristiwa itu langsung menuai kecaman dan kemarahan dari Muslim. “Ini sangat melukai perasaan mereka pengurus masjid,” kata dia.
Dia mengatakan, saat ini identitas para pria bertopeng itu belum diketahui. Selain itu, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Dia menegaskan masyarakat Auqaf tidak bisa menteloleransi pihak-pihak yang mengusik kesucian masjid dan mimbar. Dia mengatakan Masjid Jamia adalah pusat spiritual, agama, dan politik masyarakat Khasmir. Selain itu, masjid itu adalah warisan budaya kolektif.
http://bit.ly/2QcH7YE
December 30, 2018 at 03:12PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2QcH7YE
via IFTTT
No comments:
Post a Comment