Pages

Tuesday, December 18, 2018

DPW PAN Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung Prabowo-Sandiaga

Dalam beberapa waktu terakhir beredar spanduk yang isinya DPW PAN menolak Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat tegaskan tetap solid mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Menurut Ketua DPW PAN Jabar Najib Qudrotulloh, pernyataan sikap ini dibuat menyusul banyaknya spanduk yang  mengatasnamakan PAN menolak dukungan kepada pasangan capres nomor dua tersebut.

Seperti di Kabupaten Bekasi dan Kota Bogor pada satu pekan terakhir. Salah satu spanduknya bertuliskan 'Demi Kemanusiaan Kami Kader PAN Menolak Dipaksa Pilih Capres Pelanggar HAM'.

"Kami ingin menepis isu adanya perpecahan di partai kami," ujar Najib dalam pernyataan sikap yang diikuti pula oleh 27 DPD PAN se-Jabar, di Hotel Horison,  Kota Bandung, Selasa (8/12).

Najib menilai, tulisan pada spanduk tersebut sangat tendensius dan seolah-olah ada kader PAN yang tidak sepaham dengan keputusan Rakernas. "Hari ini kami merespon hal tersebut dengan mengumpulkan seluruh jajaran DPD se-Jawa barat untuk melakukan pernyataan sikap sekaligus mencounter isu," kata Najib.

Najib mengatakan, pihaknya tetap solid mendukung Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia selanjutnya. Mengenai adanya spanduk tersebut, dia sudah meminta para kadernya untuk melaporkan kepada Badan Pengawa Pemilu (Bawaslu) dan Kepolisian. Najib berharap bisa segera diusut tuntas, sebab dalam spandut tersebut terdapat logi partai PAN.

"Karena ini cukup meresahkan bagi kami, bagi kader kami termasuk para simpatisan. Karena itu dibuat dengan grafis format yang sama, ukuran yang sama. Spanduk itu tentu ada yang membuatnya ada yang membiayainya," jelasnya.

Najib mengaku, baru mendapatkan laporan tersebut pada Jumat (14/12/2018) lalu, dimulai di Kabupaten Sukabumi. Selanjutnya ada kader yang melaporkan juga di Kota Bogor. Sekaligus ia menyatakan sikap hari ini bila memang ada kader yang membelot akan diberikan sanksi.

"Tapi sejauh ini kami belum menemukan hal tersebut, bila memang ada kader yang tidak setuju dengan rakernas silakan mundur dari kader," katanya.

Namun, menurut Najib, pihaknya enggan menduga-duga pihak mana yang menggagas spanduk tersebut. Karena, bisa saja dari pihak internal maupun ekternal.  Tapi memang, seolah ada pergerakan sistematis yang dialamatian kepada PAN, beberapa waktu terakhir.  "Itu seperti yang terjadi di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan," katanya.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2R8KVPu
December 18, 2018 at 09:50PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2R8KVPu
via IFTTT

No comments:

Post a Comment