Pages

Wednesday, December 19, 2018

Ini Hasil Survei Elektabilitas Capres Pascareuni 212

Survei terbaru LSI Denny JA digelar pada 5-12 Desember 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru menunjukkan, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengalami peningkatan dibanding bulan November. Sebaliknya, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami penurunan elektabilitas.

"Survei LSI Denny JA Desember 2018 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,2 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 30,6 persen," ujar peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers yang dilakukan di Jakarta Timur, Rabu (19/12).

Pada bulan lalu, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf sempat mengalami penurunan, yakni dari 57,7 persen pada Oktober menjadi 53,2 persen pada bulan November. Pada Desember ini, elektabilitas pasangan nomor urut 01 itu naik sebesar satu persen.

Untuk pasangan lainnya, yakni Prabowo-Sandi, elektabilitas mereka mengalami turun naik dalam tiga bulan terakhir. Pada Oktober, elektabilitas mereka sebesar 28,6 persen. Kemudian pada November naik 2,6 persen menjadi 31,2 persen. Bulan Desember, mengalami penurunan sebesar 0,6 persen.

Adjie menjelaskan, selama lima bulan setelah pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), selisih elektabilitas keduanya masih di atas dua digit, di atas 20 persen. Ia juga menuturkan, penelitian kali ini dilakukan pasca reuni 212 dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 5-12 Desember 2018.

"Pascareuni 212, elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan," jelasnya.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Adjie mengatakan, margin of error survei ini sebesar 2,8 persen.

"Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisis survei," kata Adjie.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2PPHMPT
December 19, 2018 at 03:37PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2PPHMPT
via IFTTT

No comments:

Post a Comment