Pages

Thursday, December 13, 2018

Mentan Minta Pertanian Gandum Dikembangkan di Jeneponto

Pengembangan lahan gandum ditargetkan bisa mencapai 500 hektare

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta pertanian gandum yang tengah diuji coba mahasiswa Universitas Hasanuddin di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, dikembangkan. Mentan mengatakan begitu tertarik dengan proyek penelitian yang dilakukan mahasiswa pertanian Unhas yang mencoba untuk mengembangkan tanaman tersebut.

"Apabila apa yang kamu (mahasiswa Unhas) katakan itu benar (gandum tumbuh baik) maka harus kita support. Saya tanya, apa tahun depan bisa menanam 100 hektare," tantang Mentan ke salah satu mahasiswa di Makassar, Kamis (13/12).

Dalam kesempatan tersebut, Mentan sekaligus meminta Dekan Fakultas Pertanian Unhas untuk menyiapkan dana khusus untuk pengembangan proyek penanaman gandum di Jeneponto. Pihaknya juga berharap bantuan dari Dinas Pertanian Sulsel untuk dapat membantu karena apa yang dilakukan mahasiswa itu memang begitu penting bukan hanya Sulsel namun bagi dan negara kedepan.

Bahkan karena begitu senangnya dengan apa yang dicoba dikembangkan yakni penanaman gandum, ia berharap tidak hanya 100 hektare namun ingin sampai 500 hektare.

Ia menjelaskan, Kementan telah beberapa kali memberikan dukungan kepada banyak pihak di beberapa daerah, salah satunya di Pulau Sumatera yang  kabarnya mampu mengengbangkan tanaman gandum di sana namun hasilnya tidak ada.

"Kami bantu anggaran kesabaran namun apa yang dikatakan tidak terbukti. Terus terang saya kecewa, makanya jika proyek di Jeneponto memang betul, saya minta Dekan untuk kawal dan siapkan anggaran.   Ibu Fitri (Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel Fitriani), saya minta untuk dianggarkan sebanyak 500 hektare atau minimal 100 hektare untuk proyek gandum di Jeneponto," kata Menteri asal Sulsel tersebut.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2SIvY3C
December 13, 2018 at 05:41PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2SIvY3C
via IFTTT

No comments:

Post a Comment