REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri luar negeri dan pertahanan Rusia bersama rekannya dari Turki membahas koordinasi antara pasukan mereka di Suriah. Diskusi dilkukan setelah keputusan Amerika Serikat untuk menarik tentara dari Suriah.
"Hari ini, kesepahaman dicapai mengenai bagaimana wakil-wakil militer dari Rusia dan Turki akan terus mengkoordinasikan langkah-langkah mereka di lapangan berdasarkan kondisi baru dengan tujuan untuk menghapuskan ancaman teroris di Republik Arab Suriah," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Sabtu (30/12).
Presiden AS Donald Trump mengatakan pekan lalu, Washington akan menarik sekitar 2.000 personelnya di Suriah. Langkah Trump dinilai menjungkirbalikkan pilar kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah dan membuat sekutu-sekutu AS merasa khawatir.
Keputusan itu diambil setelah percakapan telepon Trump dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dalam percakapan tersebut, kedua pemimpin itu menyepakati perlunya bagi koordinasi yang lebih efektif mengenai negara yang dicabik perang saudara tersebut.
Baca juga, Trump akan Tarik Seluruh Pasukan AS di Suriah.
Tentara AS di Suriah telah bekerja sama dengan YPG/PKK untuk memerangi Da'esh (ISIS). Meskipun begitum Turki keberatan dengan tindakan memanfaatkan satu kelompok teror itu untuk memerangi kelompok teror lain.
Kantor berita Turki Anadolu melaporkan dari Azas, Suriah, pada Jumat pagi (28/12), Presiden Erdogan mengatakan Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad "melancarkan operasi psikologis".
Pada 1 November, sebelum pengumuman bahwa pasukan AS akan keluar dari Suriah, tentara AS dan Turki memulai patroli gabungan di Manbij sebagai bagian dari satu kesepakatan yang dipusatkan pada penarikan petempur YPG/PKK demi kestabilan wilayah tersebut.
Dalam aksi teror lebih dari 30 tahun melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris-- dinilai telah bertanggung jawab atas kematian sebanyak 40 ribu orang, termasuk perempuan dan anak-anak. YPG adalah cabang PKK di Suriah.
Erdogan telah mengisyaratkan operasi lintas-perbatasan terhadap YPG/PKK di Suriah akan segera dilancarkan. Sejak 2016, Ankara telah melancarkan dua operasi militer serupa di Suriah Utara.
http://bit.ly/2AnY65v
December 30, 2018 at 10:57PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2AnY65v
via IFTTT
No comments:
Post a Comment