REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Warga Kabupaten Purwakarta, yang mengikuti program transmigrasi pada 2018 ini jumlahnya minim. Data yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, tercatat hanya tiga kepala keluarga (KK) yang berangkat transmigrasi. Sedikitnya warga yang ikut program ini, disebabkan kuota yang minim.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Titov Firman, mengakui, tahun ini hanya tiga kepala keluarga yang telah berangkat menjadi transmigran. Ketiganya, menjadi transmigran ke Provinsi Bengkulu.
"Dua pekan yang lalu, kita antar ketiga KK itu ke Bengkulu," ujar Titov, kepada Republika.co.id, Jumat (14/12).
Menurutnya, tahun ini kuota transmigran sangatlah minim. Sebab, untuk Jabar saja hanya kebagian sekitar 18 KK. Kuota itu, dibagi-bagi untuk 27 kabupaten dan kota. Jadi, Purwakarta hanya kebagian tiga kepala keluarga.
Meskipun kuotanya minim, lanjut Titov, tetap saja minat masyarakat ikut transmigrasi sangatlah tinggi. Sampai saat ini saja, yang telah tercatat mendaftar jadi transmigran lebih dari 20 KK.
Namun, bisa atau tidaknya mereka berangkat, tetap merujuk pada kuota transmigrasinya. Selain itu, juga tergantung anggaran. Sebab, anggaran untuk program ini merupakan sharing antara pusat dan daerah.
Pusat, lanjut Titov, menyediakan anggaran untuk lahan yang akan mereka kelola seluas 1,2 hektare serta biaya hidup selama setahun mereka di daerah transmigran. Sementara, daerah menyediakan anggaran selama pelatihan, serta biaya transportasi dari Purwakarta ke lokasi tujuan.
https://ift.tt/2PBsQVm
December 14, 2018 at 06:27PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2PBsQVm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment