Pages

Thursday, February 7, 2019

Dompet Dhuafa Bantu Masyarakat Desa Tertinggal di Serang

Kegiatan bertujuan memberdayakan masyarakat desa agar mengolah potensi desa.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dompet Dhuafa Banten beserta mahasiswa Universitas Banten Jaya dan sekelompok wirausaha muda yang tergabung dalam Indonesian Student Enterpreneurship Network (ISEN) melaksanakan pengabdian masyarakat di Kampung Pamanyaran, Desa Linduk, Pontang, Serang Banten. Kegiatan yang dilakukan selama sepekan itu fokus pada pemberdayaan masyarakat desa tertinggal.

Perwakilan ISEN Banten, M Ridho, mengatakan pengabdian ini di laksanakan atas kerja sama Dompet Dhuafa Banten dengan ISEN. Kegiatan di laksanakan dari 27 januari sampai 2 februari 2019, dan dalam waktu sepekan mereka melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya pemberdayaan masyarakat dengan beberapa program ekonomi, pendidikan, sosial serta kesehatan.

"Namun kami di amanati oleh Dompet Dhuafa untuk fokus melakukan pemberdayaan program di bidang ekonomi dan pendidikan dengan memberikan pelatihan kewirausahaan berupa pembuatan produk olahan perikanan dan menghasilkan sebuah produk yaitu abon bandeng, sertra udukasi pendidikan untuk anak anak di Kampung Pamanyaran," ujar Ridho.

Senada dengan Ridho, Richardo selaku ketua ISEN mengatakan ekspetasi di awal tentang Kampung Pamanyaran sama seperti di desa Jawa Timur kebanyakan, permasalahan desa biasanya kurang dalam mengolah potensi desanya. Sesudah di olah warga juga biasanya bingung dalam pemasarannya.

"Kami datang ke desa ini untuk berbagi pengalaman dan berbagi ilmu agar masyarakat lebih bisa dan dapat menggali potensi di desanya sendiri,” ujar Richardo.

Semenyara Afi Nur Nafisah salah satu Mahasiswa dari UNJ mengatakan, wawasan masyarakat masih belum terbuka luas dalam berwirausaha. Ini mengakibatkan masyarakat cenderung berfikir untuk mencari pekerjaan ke luar negeri untuk mencukupi kebutuhan perekonomian di rumahnya.

Sehingga kedatangan mereka ke kampung tersebuti bertujuan untuk mengubah mindset masyarakat agar mau berwirausaha dan menggali potensi di desanya sendiri. Agar masyarakat tidak perlu bekerja ke luar negeri.

Sementara Ummul Chairat  Rais yang memegang PJ edufun mengatakan sebenarnya anak-anak di sini itu open minded, bisa di ajak belajar dengan mudah. "Harapan saya untuk Dompet Dhuafa dapat membangun sebuah rumah momong atau rumah belajar untuk anak-anak di Desa Linduk ini agar anak anak di sini dapat belajar dengan baik ketika para orang tuanya mencari nafkah,“ ujarnya.

Sementara dari pihak Dompet Dhuafa yang di wakili Rio mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa agar mampu mengolah potensi di desanya. Kegiatan ini tidak hanya satu pekan saja, namun akan berjalan selama satu tahun. Tentu dengan beberapa program meliputi ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial.

"Dan saya mengucapkan terima kasih banyak kepada para mahasiswa  anggota ISEN atas kerja sama dan berkontribusi pada salah satu program di Dompet Dhuafa, kami sangat terbantu atas kehadiran teman teman mahasiswa," kata Rio seperti dalam siaran pers.

Semoga dengan adanya pemberdayaan pembuatan abon bandeng ini menjadi salah satu rantai perekonomian bagi masyarakat sekitar, bahkan mereka bisa menghidupi keluarganya dikemudian hari. Program ekonomi ini akan terus dikembangkan di desa ini dan akan menjadi salah satu hasil produk pemberdayaan dari Dompet Dhuafa Banten. 

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2HWr2aP
February 07, 2019 at 03:35PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HWr2aP
via IFTTT

No comments:

Post a Comment