REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid tertua di Prancis adalah Mosquée Noor-e-Islam yang dibangun pada 1905. Masjid ini berada di daerah Réunion, Saint-Denis. Sementara masjid terbesar di negeri ini sekaligus masjid terbesar ketiga di Eropa adalah Masjid Agung Paris (Mosquée Grande de Paris).
Masjid ini diresmikan Presiden Gaston Doumergue pada 15 Juli 1926, sekitar 20 tahun setelah peletakan batu pertamanya. Masjid Agung Paris yang memiliki menara setinggi 33 meter ini berdiri setelah melewati perjuangan panjang seorang diplomat Maroko kelahiran Andalusia.
Masjid ini didirikan sebagai tanda terima kasih atas pengorbanan 70 ribu tentara Muslim (sebagian besar keturunan Aljazair, Tuni sia, dan Maroko) yang berperang untuk Prancis. Selain Grande Mosquée de Lyon, berdasarkan data dari situs Le Guide Musulman, di Lyon terdapat sekitar 68 masjid lain yang tersebar di berbagai penjuru kota.
Baca: Menelusuri Jejak Islam di Lyon
Salah satunya, Mosquée Otthmane yang berada di 51 rue Octavie, Villeurbanne. Di sini, suasana kebersamaan jamaah dari berbagai negara dan etnis sangat terasa setiap shalat lima waktu.
Muslim di Prancis akan semakin dinamis dengan rencana pembangunan masjid di Marseille. Ini akan menjadi masjid terbesar di Prancis dan masjid terbesar ketiga di Eropa.
Pembangunan masjid itu memerlukan anggaran hingga 22 juta euro atau setara 29 juta dolar AS. Pemerintah Aljazair menyatakan siap mengu curkan bantuan dana untuk pem bangunan masjid ini.
Ditargetkan, pembangunan masjid tersebut rampung tahun ini. Berdirinya masjid ini tentu akan membuat Muslim Marseille berlega hati. Sebab, mereka tak perlu lagi menggelar shalat jamaah di ruang-ruang bawah tanah, tempat-tempat sewaan atau garasi. Masjid di Marseille ini akan dilengkapi menara setinggi 25 meter.
Hal itu tergolong unik meng ingat beberapa negara Eropa bela kang an ini sangat antipati dengan menara masjid. Di Lyon sendiri juga sedang berlangsung proses pembangunan beberapa masjid yang cukup besar.
Salah satunya, Grande Mosquée de Gerland. Lokasi masjid ini berdekatan dengan kawasan Stade de Gerland yaitu markas klub sepak bola Olympique Lyon. Adapun masjid lain yang juga sedang dalam proses pembangunan adalah Grande Mosquée de Vaulx en Velin.
Baca Juga: Lyon Miliki Populasi Muslim yang Cukup Besar
Kebetulan, lokasinya dekat dengan apartemen yang mulai saya tempati pada Januari 2012. Jaraknya hanya sekitar 500 meter. Lokasi masjid ini sangat strategis karena berada di kawasan Vaulx en Velin, yakni bagian dari kota yang berpenduduk lebih dari 40 ribu orang dengan populasi terbesar kaum imigran (sebanyak 60 persen).
Pembangunan masjid ini dikoordinasikan oleh Asosiasi Muslim Centre Vaulx en Velin Okba. Izin pem bangunannya sudah didapatkan dari wali kota setempat. Peletakan batu pertamanya sudah dilakukan pada 25 Juni 2011.
Masjid ini dibangun di atas tanah seluas sekitar 2.700 meter persegi, dan rencananya me mi liki menara setinggi 24 meter. Selain ruang untuk shalat, masjid dua lantai berkapasitas 1.000-1.500 jamaah ini dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas seperti lima kelas untuk sekolah madrasah, ruang perpustakaan, ruang dapur, lahan parkir yang sangat luas, ruang kantor administrasi, aula pertemuan, ruang VIP, serta beberapa kamar untuk tamu. Sebuah masjid yang megah bagi kawasan seperti Vaulx en Velin.
http://bit.ly/2SBTrqZ
February 06, 2019 at 03:55PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SBTrqZ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment