Pages

Friday, February 1, 2019

Ibu Hebat Binaan BMH Komitmen Hadirkan Produk Berkualitas

Peserta tidak saja dilatih, tetapi juga dibina.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Ibu Hebat yang diinisiasi Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH)  terus bergulir di tengah-tengah masyarakat. Antusiasme para peserta pelatihan semakin tinggi  dalam kehidupan sehari-hari.

“Alhamdulillah, program ekonomi Sekolah Ibu Hebat ini dapat berlangsung secara terus-menerus. Hal ini karena peserta tidak saja dilatih, tetapi juga dibina. Jika diperlukan kembali dilakukan pelatihan lanjutan. Lebih dari itu, BMH juga sediakan bantuan modal agar mereka dapat segera berkegiatan,” terang Direktur Program dan Pemberdayaan Laznas BMH Pusat,  Zainal Abini di Jakarta, Jumat (1/2).

Ia menambahkan, bantuan modal tersebut berupa dana segar dan peralatan masak bagi kelompok usaha yang terdiri dari lima kelompok. “Tiap kelompok terdiri dari 10 orang,” kata Zainal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (1/2).

Dalam praktiknya, kegiatan berlangsung secara bergilir. “Nah, kemarin (31 Januari 2019) giliran kelompok Kelurahan Pondok Terong yang mendapatkan coaching langsung dari Evi Riana selaku pendamping program Sekolah Ibu Hebat BMH. Alhamdulillah peningkatan kualitas mulai terlihat, mulai dari kerapian, konsistensi citarasa dan tampilan yang kian menarik,” jelas Zainal.

Kegiatan yang berlangsung di Pingset Eco-Resto and Coffe yang berlokasi di Jl Cipayung Raya No. 32, RT 006/RW 010, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, Jawa  Barat itu berjalan penuh kekeluargaan.  “Cafe tersebut adalah milik salah satu mitra BMH, sehingga acara berjalan dengan nuansa persahabatan dan kekeluargaan. Insya Allah semangat terus dan bisa lebih baik,” imbuh Zainal.

Setelah ini pendampingan dan evaluasi berkala masih akan terus berlanjut, sampai kelompok demi kelompok dapat benar-benar menguasai seluruh mekanisme yang harus dijalankan.

Produk Ibu Hebat dengan olahan makanan dari bahan dasar ikan ini diberi nama  BOS yang maksudnya adalah Baso,Otak-otak dan Siomay. Sedangkan, para Janda adalah sang produsen sendiri, yakni himpunan ibu-ibu yang di dalamnya ada janda.

“Jadi ini memang program pemberdayaan ibu-ibu, terutama mereka yang janda untuk bisa mandiri secara ekonomi. Dan, saya salut dengan ibu-ibu yang menamai produk mereka dengan label BOS Para Janda. Semoga dapat terus dijaga semangatnya dan ke depan benar-benar berkembang, menginspirasi saudara kita dimanapun berada,” tutur Zainal.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2S0X8Xv
February 01, 2019 at 08:17PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2S0X8Xv
via IFTTT

No comments:

Post a Comment