REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun 2019 ini Pemkot Bandung menargetkan penuntasan masalah kawasan kumuh hingga semua wilayah. Kawasan kumuh di Kota Bandung semakin berkurang signifikan.
Berdasarkan data Pemkot Bandung pada tahun 2016 kawasan kumuh di Kota Bandung seluas 1254,7 hektare, hingga 2018 lalu menyisakan 586,3 hektare. Pengurangan kawasan kumuh ini digencarkan melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Koordinator Kotaku Kota Bandung, Dede Kahiyat menjelaskan, target Kotaku Kota Bandung di tahun 2019 ini adalah menekan angka wilayah kumuh di Bandung hingga nol hektar. Pihaknya akan bekerjakeras untuk bisa mencapai target tersebut.
"Kami menargetkan di tahun 2019 ini untuk menyelesaikan 586 Hektare wilayah kumuh di Bandung. Nantinya wilayah kumuh di Bandung menyisakan nol hektare," kata Dede seperti dalam siaran persnya, Jumat (15/2).
Ia menuturkan Kotaku Kota Bandung memang telah bekerja sejak 2016. Kotaku Kota Bandung berhasil membenahi beberapa wilayah kumuh di Bandung. Di tahun 2018 lalu, kata dia, Kotaku Kota Bandung membangun septictank komunal di Kelurahan Sukagalih, RW 05 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar, dan Kecamatan Coblong. Termasuk membangun drainase di Kelurahan Pasir Impun, Cirangrang dan Pasirluyu.
"Selain manfaat untuk lingkungan, ada juga manfaat lain seperti septic tank komunal di Coblong yang juga bisa dijadikan lapangan bermain. Atau proses mendesain wilayah kumuh yang bisa dijadikan sarana berekspresi warga," tutur Dede.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku, senang angka wilayah kumuh di Kota Bandung semakin berkurang. Hal ini menandakan progres kemajuan bagi kota kembang. "Saya senang melihat perubahan seperti ini. Kita punya semangat yang sama, sehingga kita bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan Kota Bandung," ujar Yana.
Atas usaha Kotaku Kota Bandung, Yana memastikan akan terus memberikan dukungannya. Sehingga Kota Bandung bisa bebas dari masalah kekumuhan. "Saya harap pergerakan dan pekerjaannya ini dipercepat, agar angka wilayah kumuh di Bandung bisa kita tekan hingga nol hektare," kata Yana.
http://bit.ly/2SF9WDn
February 18, 2019 at 06:19PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SF9WDn
via IFTTT
No comments:
Post a Comment