REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Puluhan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palangkaraya, Kalimantan Tengah mengamuk dan melempari sejumlah barang ke arah petugas, Sabtu (2/2), sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka juga membakar kasur sebagai tanda protes.
"Tidak ada korban jiwa," jelas Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar saat dikonfirmasi di Palangkaraya, Sabtu.
Menurut Timbul, warga binaan mengamuk karena berbagai keluhan yang disampaikan kepada petugas lapas tidak kunjung diperhatikan. Ia mengungkapkan penghuni lapas ada 44 orang, mayoritas sudah divonis bersalah dan satu orang merupakan titipan kejaksaan.
Timbul mengungkapkan warga binaan lapas sebelumnya telah menyampaikan tuntutan, termasuk di antaranya tentang penggantian kepala lapas. Mereka ingin distribusi makanan tidak lagi terlambat. Selain itu, mereka juga minta agar disediakan tempat ibadah.
"Mereka minta kepala lapas diganti agar ada perbaikan pelayanan dan pembinaan di Lapas Perempuan Palangkaraya," katanya.
Polres Palangkaraya menerjunkan puluhan anggotanya untuk menenangkan warga binaan. Timbul mengatakan situasi sudah kembali normal.
"Tugas kami hanya membantu mengamankan karena ada permintaan dari pihak lapas," ujar Timbul.
Berdasarkan pantauan terkini, kondisi Lapas Perempuan Palangkaraya sudah tenang. Kasur yang sempat dibakar sudah diamankan pihak aparat. Belum ada pernyataan dari kepala Lapas Perempuan Palangkaraya.
http://bit.ly/2SsqyNT
February 02, 2019 at 07:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2SsqyNT
via IFTTT
No comments:
Post a Comment