Pages

Saturday, February 16, 2019

Resto Cepat Saji Ini Makin Yakin dengan Sertifikat Halal

Dioz Chicken menawarkan kekuatan rasa pada jenis makanan yang disajikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Restoran cepat saji (fast food) Dioz Chicken semakin yakin melangkah memberikan pelayanan terbaik setelah mendapatkan pengakuan halal dari pemerintah. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI, Cq, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LP-POM) Majelis Ulama Indonesia (MUI), memberikan Dioz Chicken Halal Assurance System Status dengan predikat Excellent (sangat baik) pada Januari lalu.

Menurut pemilik restoran, Anwar Syafei, adanya status jaminan halal ini semakin membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen. Mereka lebih merasa aman mengkonsumsi makanan dan minuman yang diolah restorannya.

“Produk yang bersertifikat halal memiliki keunggulan kompetitif. Konsumen juga mendapat jaminan bahwa makanan dan minuman yang  kami produksi, dibuat dari bahan yang halal, dengan cara yang halal dan beretika,” kata Anwar, yang memiliki belasan karyawan ini, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (16/2).

Dioz Chicken menawarkan kekuatan rasa pada jenis makanan yang disajikan. Restoran ini berada di kawasan perumahan elite menengah yang  memiliki konsep green residence, di antara Metropolitan Mall Cileungsi. Anwar mengatakan, ia ingin restorannya menghadirkan suasana rekreatif dan menyenangkan. 

Meski menggunakan kata Chicken pada merek, namun usaha yang didirikan sejak tahun 2010 ini, tidak semua menu sajiannya menggunakan bahan daging ayam. Tak kurang dari 78 jenis menu -- yang lebih dari setengahnya adalah makanan – diolah dari bahan dasar yang variatif, seperti daging kambing, sapi dan seafood (ikan, udang, dan cumi). 

Bahan-bahan ini kemudian diolah dan disajikan sesuai selera dan pesanan konsumen. Masakan tersebut meliputi, ayam dan bebek goreng/bakar, rica-rica, paket ayak geprek, hamburger sapi, ayam, kebab, nasi goreng, mi, bihun, kwetiau multi rasa, serta aneka minuman lainnya. Sebagian produk makanan dan minuman di restoran Dioz Chicken tidak ada di tempat lain dan menjadi ciri khas menu khusus restoran cepat saji ini.

Anwar rupanya tidak melulu memikirkan usaha dan pribadinya. Bagi Anwar bisnis adalah usaha berbagi, memberi sesuatu kepada orang lain. “Perusahaan harus memiliki komitmen meningkatkan kesejahteraan melalui praktik bisnis yang baik dan mengontribusikan sebagian sumber daya perusahaan untuk kemaslahatan banyak orang, terutama kesejahteraan karyawan,” ujar pengusaha kuliner yang mengidolakan sosok Bob Sadino ini.

Anwar kini membangun Corporate Social Responsibility  (CSR) melalui kegiatan seni dan budaya, yang melibatkan anak-anak muda, dengan komunitas DC Stanplat di bawah naungan restorannya.   Komunitas ini menjadi ruang apresiasi, sarana pembelajaran, dan peningkatan kemampuan kreatif, ekspresif, dan produktif  untuk anak-anak muda.

“Kami menyadari bahwa usaha ini bergantung pada lingkungan, dan karena ketergantungan itulah kami perlu memperhatikan pandangan dan harapan masyarakat. Ini social responsibility kami. Bentuk keterlibatan Dioz Chicken membantu mengatasi masalah sosial, mengurangi  pengangguran dan tunjangan untuk pendidikan dan kesenian,” ujarnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2S7qvm0
February 16, 2019 at 10:47PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2S7qvm0
via IFTTT

No comments:

Post a Comment