REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak para pendukung selalu berprasangka baik dalam menghadapi pemberitaan yang tidak benar, tak terkecuali soal isu keterlibatan konsultan asing dalam tim pemenangannya. Ia mengingatkan pendukungnya untuk mengedepankan narasi politik damai, sesuai arahan capres Prabowo Subianto.
"Jadi kami tidak ingin menghadapi pemberitaan yang tidak benar, yang penting bagi kami adalah ekonomi dan persatuan," katanya pada kunjungannya ke Kampung Batik Laweyan Surakarta, Jateng, Selasa.
Sandiaga menampik menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pilpres 2019. Baginya, konsultan yang sebenarnya adalah masyarakat yang selalu ditemui setiap hari selama masa kampanye.
"Konsultan kami adalah rakyat di 1.122 titik yang sudah kami datangi," ujarnya.
Seperti pada kunjungannya tersebut, apa yang disampaikan oleh para pembatik jauh lebih berharga dan bisa menjadi masukan bagi pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Ia pun memilih untuk fokus menyampaikan visi misi dan memperbaiki bangsa ketimbang meladeni kabar bohong.
Ia juga meminta agar para pendukungnya tidak terprovokasi, seperti ketika dituding sebagai antek asing. Menurut dia, seharusnya demokrasi tidak saling serang tetapi berpelukan.
"Kami ingin demokrasi ini bukan menyerang, tetapi merangkul," katanya.
Sandiaga juga berharap agar pada sisa waktu 71 hari menuju pemilihan umum ini para pendukung bisa merapatkan barisan untuk kemenangan Prabowo-Sandiaga.
"Ayo kita torehkan 'Wis Wayahe #2' (sudah saatnya #2, red) bertekad semangat menjemput takbir perubahan kita. Semua ingin demokrasi sejuk dan tidak saling menyerang," katanya.
http://bit.ly/2Bni7cC
February 05, 2019 at 08:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Bni7cC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment