Pages

Friday, February 22, 2019

Teknologi LASIK Terbaru Lebih Cepat dan Minim Risiko

Risiko komplikasi LASIK terbaru juga lebih rendah dibandingkan dengan pisau elektrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelainan mata minus, mata plus, dan mata silinder tak hanya dapat diatasi dengan kacamata. Jika mampu merogoh kocek lebih dalam, ada metode LASIK (Laser Assisted in Situ Keratomileusis) yang bisa ditempuh. Dengan LASIK, orang dengan kelainan mata tersebut tak perlu lagi memakai kacamata.

LASIK adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan ketergantungan seseorang pada kacamata atau lensa kontak. Caranya dengan mengubah kelengkungan kornea menggunakan laser. "Tindakan ini sangat aman dan hanya memerlukan waktu kurang dari 30 menit. Seluruh proses dilakukan menggunakan laser dan tidak ada efek apapun setelahnya," jelas dokter spesialis mata di KMN Eye Care Maya E. Soewandono lewat keterangan tertulisnya.

Menurut Maya KMN Eye Care terus melakukan pembaruan teknologi LASIK tercanggih yang ada. Proses LASIK memerlukan tiga tindakan utama. Ketiga tindakan itu adalahh pemetaan kornea mata, pembuatan flap, dan personalized vision correction (koreksi penglihatan secara individu).

Proses pertama dilakukan untuk menganalisa dan menentukan karakteristik tajam penglihatan pasien. Seperti kita ketahui mata tidak ubahnya sidik jari atau DNA. Dokter memerlukan analisa yang sangat akurat dan detil. "Pada proses ini, KMN Eye Care menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih, yang akan menghasilkan pemetaan tiga dimensi," ujar Maya.

Langkah kedua adalah adalah pembuatan flap. Pembuatan flap menggunakan teknologi iFSrM Advanced Femtosecond Laser. Pada tahap ini 100 persen flap dibuat dengan menggunakan laser (blade free). Sehingga, akan menghasilkan flap yang benar-benar personal sesuai mata pasien. Keunggulan teknologi ini adalah waktu yang lebih cepat. Teknologi iFSrM hanya perlu waktu 10 detik sedangkan teknologi femtosecond laser lainnya memerlukan waktu 30-40 detik.

Selain itu flap lebih licin dan halus. Flap memiliki ketebalan sesuai dengan yang diinginkan dan rata pada semua bidang flap yang dibuat. Manfaat lain dari teknologi ini, seluruh proses dikontrol 100 persen oleh komputer. Oleh karena itu dihasilkan flap dengan presisi yang tinggi.

Flap juga dapat dibuat lebih tipis. Sehingga, pasien yang tadinya tidak bisa di-LASIK karena korneanya tipis sekarang memiliki kesempatan untuk menjalani tindakan ini. Flap yang tipis mempunyai daya rekat lebih baik sehingga proses penyembuhan jauh lebih cepat dan lebih stabil karena flap memiliki bentuk "potongan" yang khusus.

Risiko komplikasi juga lebih rendah dibandingkan dengan memakai pisau elektrik (mikrokeratom). Teknologi ini juga mengurangi risiko terjadinya HOA (High Order Aberrations). Bahkan risiko mata kering juga jauh lebih berkurang.

Langkah selanjutnya adalah Personalized Vision Correction. Proses laser ini dilakukan dokter mata untuk mengoreksi ketidaksempurnaan tajam penglihatan dengan mengubah bentuk kelengkungan kornea mata pasien.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2IIbeJl
February 22, 2019 at 04:19PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2IIbeJl
via IFTTT

No comments:

Post a Comment