REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Boeing mengkonfirmasi perubahan perangkat lunak 737 Max 8. Hal ini dilakukan setelah dua pesawat boeing kecelakaan fatal dalam rentang waktu lima bulan.
Pada Ahad (24/3) Boeing mengatakan mereka telah mengubah sistem yang dirancang untuk mencegah stall jika sensor mendeteksi hidung pesawat berada di titik yang terlalu tinggi. Setelah diperbaharui sistem tersebut akan lebih mengandalkan data lebih banyak dibandingkan hanya satu sensor sebelum secara otomatis menurunkan hidung pesawat.
Sistem pesawat tidak akan berulang kali menurunkan hidup pesawat, dan akan mengurangi perubahan daya tarik. Boeing mengatakan akan membayar biaya pelatihan pilot untuk menggunakan sistem baru ini.
Badan Penerbangan Amerika Serikat (AS) Federal Aviation Administration (FAA) berharap Boeing sudah memperbarui sistemnya pada pekan depan. Surat kabar AS the Wall Street Journal melaporkan regulator AS menyetujui perubahan tentatif tersebut.
Laporan yang mengutip dokumen serta orang-orang yang berkepentingan dalam isu ini. Sementara itu FAA menolak untuk berkomentar.
Sebagian besar maskapai di seluruh dunia mengkandangkan Boeing 737 Max 8 mereka setelah kecelakaan Ethiophian Airlines pada bulan lalu. Kecelakaan itu terjadi lima bulan setelah pesawat Lion Air jatuh pada bulan Oktober lalu.
https://ift.tt/2FvhZdw
March 24, 2019 at 02:48PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2FvhZdw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment