Pages

Saturday, March 30, 2019

Prabowo: Saya Pertaruhkan Nyawa di TNI

Dalam debat capres, Capres Prabowo diplomasi perlu didukung kekuatan pertahanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menilai belum ada keunggulan yang nyata yang dimiliki Indonesia dalam Diplomasi Internasional. Menurut Prabowo, saat ini, diplomasi Indonesia masih dianggap sebelah mata oleh negara lain.

"Diplomasi harus dibackup kekuatan. Kalau negara tidak kuat, dia (diplomat) senyum sama kita, semua diplomat dibayar untuk jadi orang baik, tapi dia tak segan, dia hitung kekuatan kita. Pak diplomasi kalau hanya senyum-senyum jadi nice guy ya begitu saja pak, kalau ada armada yang masuk ke negara kita, apa yang bisa kita perbuat. Jadi bukan saya tak percaya, saya ini TNI pak, saya pertaruhkan nyawa di TNI , saya lebih TNI dari pada banyak TNI," tegas Prabowo dalam Debat Capres yang digelar di Hotel Shangrila Jakarta, Sabtu (30/3).

Menurut Prabowo, diplomasi  digunakan untuk memajukan kepentingan nasional sebuah negara melalui jalan-jalan perundingan dan jalan-jalanpertukaran diplomasi. Tetapi diplomasi tak bisa hanya dengan menjadi mediator, karena pada akhirnya , diplomasi bagian untuk supaya mempertahankan kepentingan pertahnan inti. Oleh karenanya, diplomasi harus dibackup kekuatan.

"Jadi saya mohon ini bukan menyalahkan, saya berpendapat, kekuatan pertahanan kita sangat rapuh dan lemah. Bukan salah bapak (Jokowi) salah gak tahu saya. Jadi saya berpendapat kita tak bisa mempertahankan core international kita kalau ada negara asing mengirimkan pasukan ke wilayah kita, saya kira kita berada dalam posisi yang sangat lemah," ucap Prabowo.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2V4OODG
March 30, 2019 at 11:08PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2V4OODG
via IFTTT

No comments:

Post a Comment