REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pria bernama Roger Alvarado (23) kembali ditahan karena berupaya menerobos masuk ke rumah penyanyi Taylor Swift. Sebelumnya, Alvarado pernah ditahan karena kejahatan serupa.
Laki-laki asal Florida ini berupaya masuk dengan memanjat tangga dan memecahkan pintu kaca rumah Swift yang terletak di New York. Alvarado melakukan aksi kriminalnya pada pekan lalu sekitar pukul 02.30 dini hari waktu setempat.
Menurut keterangan polisi, tak ada orang di rumah Swift ketika Alvarado melakukan aksinya. Namun, pihak kepolisan tidak memberikan informasi mengenai bagaimana Alvarado bisa terangkap.
Ini setidaknya merupakan kali ketiga Alvarado ditahan karena menerobos masuk ke rumah Swift. Sebelum melakukan aksi yang ketiga ini, Alvarado diketahui baru keluar dari penjara pada 5 Februari lalu dengan tuntutan penguntitan dan pembobolan rumah.
Aksi pertama Alvarado membobol rumah Swift dilakukan sekitar awal tahun lalu. Kala itu, Alvarado ditahan dengan tuduhan merusak pintu depan rumah Swift menggunakan sekop.
Aksi kedua dilakukan Alvarado pada April 2018. Kala itu, Alvarado menyelinap masuk ke dalam rumah Swift, menggunakan kamar mandi lalu tidur di kasur Swift.
Akibat perbuatannya ini, Alvarado ditahan selama sembilan bulan. Sebagai bagian dari putusan hakim, Alvarado juga harus mengikuti program kesehatan mental sampai tuntas.
Setiap kali Alvarado melakukan aksinya, Swift sedang tidak berada di rumahnya. Meski begitu, Swift mengaku takut akan tindak kekerasan sehingga ia melakukan beberapa tindakan yang ia rasa perlu sebagai bentuk pencegahan.
Penyanyi "Blank Space" ini selalu membawa agen penyumbat darah kelas militer yang dapat bekerja dengan cepat untuk menghentikan pendarahan bila ia terkena tembakan pistol maupun terkena tusukan. "Saat Anda memiliki banyak penguntit yang mencoba masuk ke rumah Anda dan Anda akan mulai bersiap untuk hal buruk," ungkap Swift kepada Elle Magazine.
https://ift.tt/2UwFEQ9
March 12, 2019 at 04:51PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2UwFEQ9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment