Pages

Monday, March 4, 2019

Survei Ungkap Sering Traveling Pengaruhi Kebiasaan Sarapan

Mereka yang sering traveling ternyata lebih sering sarapan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas traveling alias melancong tentu saja berkaitan dengan destinasi dan kuliner yang diminati. Namun kini ada sebuah survei menarik yang melihat hubungan antara traveling dan kebiasaan sarapan.

Survei baru dari Hyatt Place menemukan korelasi seberapa sering bepergian dapat memengaruhi kebiasaan sarapan. Dari total 1.507 responden AS yang disurvei, ditemukan bahwa mayoritas dari mereka yang melakukan perjalanan setidaknya enam kali atau lebih per tahun (dikategorikan sebagai sering bepergian), melakukan sarapan setidaknya tiga hari atau lebih per pekan.

Sebanyak 63 persen dari pelancong yang sering melakukan sarapan setidaknya tiga hari atau lebih per pekan. Sementara 45 persen dari wisatawan yang jarang (pelancong yang melakukan perjalanan lima kali atau kurang per tahun) juga melakukan hal yang sama.

Hampir setengah dari wisatawan yang sering (49 persen) mengatakan mereka makan sarapan lebih sering selama perjalanan daripada di rumah. Sementara 40 persen wisatawan yang jarang mengatakan hal yang sama.

Bagi mereka yang sering bepergian, memiliki waktu ekstra dalam perjalanan adalah hal yang membantu mereka untuk sarapan lebih sering. Wisatawan yang sering bepergian bahkan menyebut sarapan sebagai salah satu dari tiga hal teratas yang akan mereka lakukan jika mereka memiliki tambahan 30 menit setiap pagi. Sementara mayoritas yang jarang traveling memilih tidur saja sebagai prioritas utama dengan tambahan setengah jam setiap pagi.

Dari kedua set responden, survei juga menemukan sarapan adalah pilihan besar bagi wisatawan ketika memilih hotel. Sebanyak 53 persen dari semua orang Amerika, dan hampir dua pertiga dari pelancong yang sering (atau 63 persen), memilih penawaran sarapan sebagai alasan mereka menentukan hotel yang dipesan.

Soal sarapan yang paling disukai, 26 persen orang Amerika mengatakan pilihan utama mereka adalah telur atau telur dadar. Sementara 15 persen lebih memilih sandwich dan 8 persen akan memilih pancake.

Dan ternyata sarapan bukan hanya cara yang penting untuk mendapatkan energi di awal hari, tetapi juga bisa berfungsi sebagai cara untuk bertemu orang baru. Satu dari tiga orang yang sering bepergian melaporkan telah bertemu dengan orang baru sambil sarapan di sebuah hotel.

Mempertimbangkan sarapan dapat menjadi faktor penentu ketika memilih hotel. Penawaran menu sarapan di masing-masing tempat juga akan bervariasi tergantung wilayahnya.

Misalnya, hotel Hyatt Place di Selatan akan menawarkan kentang manis dan jagung panggang, biskuit buttermilk dengan saus sosis, dan roti jagung. Hotel-hotel di Heartland akan menawarkan pilihan seperti bacon yang dipotong dadu, sementara di wilayah Barat Daya akan menampilkan hidangan seperti puding roti churro cokelat dan taco, dilansir dari laman Travel and Leisure, Selasa (5/3).

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2XCK7T9
March 05, 2019 at 11:26AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2XCK7T9
via IFTTT

No comments:

Post a Comment