REPUBLIKA.CO.ID, BAHRAIN -- Tim Formula One (F1) Red Bull Honda ancam penyelenggara balap F1 jika tidak mengevaluasi Persetujuan Concorde. Ini merupakan persetujuan kemitraan yang akan berakhir pada 2020.
Jika pada 2020 nanti pihak penyelenggara tidak mengevaluasi klausul kerja sama dengan tim balap, pihak Red Bull memastikan akan hengkang dari gelaran F1 setelah musim 2020 usai. Sebagai satu-satunya tim tiga besar yang bukan merupakan pabrikan mobil atau mesin, Red Bull masih kurang yakin jika rencana pembatasan anggaran bisa diterapkan dengan adil.
Kepala tim RedBull, Christian Horner membenarkan bahwa bos Red Bull, Dietrich Mateschitz, akan mempertimbangkan untuk keluar dari F1 jika tidak puas dengan perjanjian 2021. "Tentu saja, dan itu adalah hak dia," kata Horner seperti dikutip dari Motorsport, Ahad (24/3).
Hingga saat ini tim-tim F1 belum menyepakati Persetujuan Concorde yang baru. Salah satu butir perjanjian menyebut pendistribusian hadiah dan muncul setiap enam hingga delapan tahun jika diresmikan pada 2020 nanti.
Di satu sisi, Horner mengatakan, bahwa bosnya selalu menantikan perjanjian baru yang lebih menguntungkan untuk kedua belah pihak. Karena itu, pihak tim berharap kepada F1 dapat duduk satu meja untuk membicarakan hal ini.
Ia khawatir jika persetujuan baru belum dibicarakan dan disetujui, akan ada tim lain yang memilih keluar dari F1 sebelum musim 2020 selesai. "Dia menyenangi olahraga otomotif, dia menyenangi F1, dan dia antusias menantikan kemitraan baru dengan Honda. Tapi F1 juga harus bisa menepati janji mereka kepada Red Bull," ujar dia.
https://ift.tt/2U5AzkD
March 24, 2019 at 03:08PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2U5AzkD
via IFTTT
No comments:
Post a Comment