REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan orang yang tergabung dalam Panggung Perlawanan Rakyat menggelar aksi di depan Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (21/4) sore. Mereka yang mayoritas adalah emak-emak itu meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar jangan sampai melakukan kecurangan menghitung suara di pemilihan umum (pemilu) tahun ini.
Juru bicara massa tersebut, Endah Farida menegaskan, pemilu semestinya menjadi sarana untuk menghadirkan partisipasi masyarakat. Namun, pihaknya menyayangkan bila masih ada indikasi KPU tidak menjalankan tugas dengan sebagaimana mestinya.
"Misalnya, ditemukan ribuan pelanggaran di TPS pada 17 April lalu, kesalahan input data berujung kepada pernyataan KPU soal adanya human error, tetapi merugikan paslon capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno, serta informasi penayangan hasil hitung cepat (quick count) yang begitu masif," papar Endah Farida kepada awak media di sela-sela aksi, Ahad (21/4).
Menurut dia, sebagai emak-emak pihaknya memahami beratnya tugas penyelenggara pemilu. Namun, dirinya menekankan, sudah seharusnya KPU mengedepankan pemilu yang jujur, adil, dan transparan. "Kami dukung KPU untuk bersikap tegas dan tidak takut kepada rezim. Takutlah kepada kekuatan rakyat," ujar Endah.
Selain menyampaikan keterangan pers, para emak-emak juga meneriakkan yel-yel. Misalnya, 'KPU Jangan Curang!', 'Prabowo-Sandi Menang!' dan 'Prabowo-Sandi Presiden RI!'
Mereka pun tidak lupa menyanyikan lagu 'Ibu Kita Kartini' sebagai penghormatan atas peringatan Hari Kartini yang jatuh hari ini, 21 April 2019.
http://bit.ly/2IMVGC7
April 21, 2019 at 04:35PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2IMVGC7
via IFTTT
No comments:
Post a Comment