Pages

Thursday, April 4, 2019

Jangan Buat Islam Bagaikan Monster

Virus Islamofobia membuat Islam bagaikan monster dan merebak di Indonesia.

Akhir-akhir ini Islam menjelma ibarat monster. Virus Islamofobia merebak ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, mendekati pesta demokrasi, monsterisasi terhadap simbol-simbol Islam dijadikan senjata demi kepentingan kubu tertentu untuk menarik simpati masyarakat.

Islam turun sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sejarah mencatat, selama masa kejayaannya, Islam mampu mengayomi tidak hanya umat Islam saja, tetapi umat lain juga yang bernaung di bawahnya. Islam seperti ibu yang memeluk hangat anak-anaknya. Bukan seperti monster yang menakutkan yang siap melahap siapa saja.

Stigma negatif yang dilekatkan pada Islam memang wajar terjadi. Mengapa? Ibarat puzzle, Islam saat ini hanya tampak sepotong-sepotong.  

Kesalahpahaman pada Islam terjadi karena Islam tidak dilihat secara utuh. Beda halnya jika Islam diterapkan sebagai sebuah sistem kehidupan secara menyeluruh. Tentu keindahan Islam akan dirasakan oleh oleh seluruh alam.

Pengirim: Arinta Kumala Verdiana, SPd, aktivis muslimah Surabaya

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2K55w4U
April 04, 2019 at 05:09PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2K55w4U
via IFTTT

No comments:

Post a Comment