REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Mantan jaksa agung California, Kamala Harris menjadi keturunan Afrika-Amerika kedua dan keturunan Amerika Asia Selatan pertama yang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020. Kamala Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California.
Dilansir dari situs Biography, setelah diterima di State Bar of California pada 1990, Harris memulai kariernya sebagai wakil jaksa wilayah di Alameda County.
Dia menjadi pengacara di Career Criminal Unit, Kantor Kejaksaan Distrik San Fransisko pada 1998. Kemudian, pada 2000 dia diangkat sebagai kepala Divisi Komunitas dan Lingkungan. Pada saat itu, dia mendirikan Bureau of Children’s Justice pertama di negara bagian tersebut.
Pada 2003, Harris mengalahkan Terence Hallinan yang merupakan mantan bosnya untuk menjadi pengacara distrik San Fransisco. Prestasinya ketika menduduki jabatan tersebut di antaranya menawarkan pelatihan kerja dan program pendidikan untuk pelanggar hukum tingkat rendah.
Namun, di sisi lain Harris juga sempat mendapatkan kecaman karena menolak hukuman mati bagi anggota geng yang dihukum karena kasus pembunuhan pada 2004 oleh petugas polisi Isaac Espinoza.
Dia mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Howard University dan Universitas Hastings di California. Harris menjabat sebagai jaksa agung negara pada 2010.
Kemudian, setelah mengikuti pemilihan pada November 2016, Harris menjadi wanita keturunan Afrika-Amerika kedua dan keturunan Amerika-Asia Selatan pertama yang memenangkan kursi di Senat AS.
Selain itu, Harris juga pernah menduduki jabatan di Homeland Security and Governmental Affairs Committee, Select Committee on Intelligence, Committee on the Judiciary and Committee on the Budget.
Dalam sepak terjangnya, Harris telah mendukung sistem perawatan kesehatan, dan memperkenalkan undang-undang untuk meningkatkan akses ke situs rekreasi di daerah urban. Harris juga memberikan bantuan keuangan dalam menghadapi kenaikan biaya perumahan.
Harris melanjutkan pendakian politiknya dengan mengalahkan Jaksa Distrik Los Angeles, Steve Cooley untuk menduduki jabatan sebagai jaksa agung California pada November 2010.
Selama menjabat sebagai jaksa agung California, Harris telah menyelesaikan negosiasi penyelesaian lima lembaga keuangan terbesar di negara itu, terkait praktik hipotek yang tidak tepat.
Harris akhirnya berhasil membuat kebijakan pembayaran hipotek sebesar 20 juta dolar AS pada 2012, lebih tinggi lima kali lipat dari usulan negara bagian.
Tak hanya itu, Harris juga membuat gelombang penolakan untuk membela Proposition 8, yakni sebuah surat suara California 2008 yang dianggap tidak konstitusional oleh pengadilan federal.
Prestasi Harris lainnya yakni dia sukses melayangkan gugatan terhadap iklan palsu rantai nirlaba Corinthian Colleges, serta pengejaran hukum berkelanjutan dari layanan iklan baris Backpage yang menyebabkan CEO perusahaan tersebut mengaku bersalah karena telah memfasilitasi pelacuran dan pencucian uang.
Pada awal 2019, Harris menerbitkan dua buku yakni berjudul The Truths We Hold: An American Journey, mencerminkan hubungan pribadinya. Buku lainnya yakni Superheroes Are Everywhere, berisi memoar yang dibuat dalam bentuk buku bergambar untuk anak-anak.
Harris pertama kali menjadi penulis pada 2009 dengan menerbitkan buku berjudul Smart on Crime: Rencana Jaksa Karier untuk Membuat Kita Lebih Aman. Buku tersebut mengeksplorasi filosofi dan ide-idenya untuk reformasi peradilan pidana.
Harris merupakan perempuan ketiga dari Demokrat yang mendeklarasikan diri maju dalam bursa Pilpres AS 2020 mendatang. Harris mengumumkan pencalonannya bertepatan dengan hari libur nasional, dalam rangka memperingati ulang tahun aktivis hak asasi manusia Martin Luther.
Senator asal California itu menyatakan diri untuk maju dalam kontestasi Pilpres AS 2020, dalam acara "Good Morning America" di ABC. "Masa depan negara kita bergantung kepada Anda dan jutaan lainnya, pada suara untuk mendongkrak suara kami demi memperjuangkan nilai-nilai Amerika. Itulah sebabnya, saya mencalonkan diri sebagai kandidat calon presiden AS," kata Harris.
Harris cukup populer di kalangan aktivis liberal karena kerap malayangkan kritikan kerasa terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump. Kampanye Harris fokus pada pengurangan pajak yang tinggi bagi kelas menengah, memperjuangkan kelompok imigran dan peradilan pidana, serta perbaikan sistem perawatan kesehatan.
Selain itu, dia juga menyatakan akan menolak sumbangan dari komite aksi politik perusahaan. Dalam kampanyenya, Harris akan mengangkat slogan "Untuk Rakyat".
http://bit.ly/2IwlPWM
April 20, 2019 at 10:54PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2IwlPWM
via IFTTT
No comments:
Post a Comment