REPUBLIKA.CO.ID, GEORGE TOWN – Masjid Kapitan Keling di George Town, Pulau Pinang, Malaysia, kini dapat dilihat dalam realitas maya. Seiring dengan berkembangnya zaman, pengguna bisa merasakan seolah mengunjungi langsung masjid tersebut dengan menggunakan teknologi 'realitas maya' (virtual reality/VR).
Masjid yang terletak di Lebuh Pitt ini adalah masjid tertua di George Town. Dengan teknologi VR ini, pengguna seolah mengalami berada dalam masjid dan menjadi bagian dari jamaah di masjid tersebut.
Dengan dilengkapi headset, penggunanya akan lebih merasakan suasana dunia virtual, di mana dia seolah-olah dapat berinteraksi dengan lingkungan tersebut.
Teknologi ini merupakan sebuah film dokumenter dengan sistem VR 360 derajat pertama yang diproduksi di Malaysia. Film dokumenter berjudul Call to Prayers itu dibuat saat shalat Jumat berlangsung di Masjid Kapitan Keling.
Melalui film tersebut, pengguna diajak menjelajahi banyak kegiatan ibadah yang dilakukan umat Islam di dalam masjid. Proyek ini merupakan upaya bersama dari Masjid Kapitan Keling dan Canopi, sebuah studio virtual.
Ketua Komite Masjid Kapitan Keling, Datuk Meera Mydin Mastan mengatakan melalui teknologi, orang bisa mengunjungi masjid hanya dengan mengenakan headset VR.
Menurutnya, pengguna dapat melihat bagaimana program keagamaan dan kegiatan sehari-hari dilakukan di masjid tersebut. "Proyek ini membawa masjid ini menuju modernitas," kata Datur Meera, dilansir dari The Star Online, Senin (22/4).
Co-founder dan produser senior Canopi Studio, Peta Khan, mengatakan film dokumenter ini dibuat dengan resolusi 8k dengan kualitas terbaik menggunakan kamera 360 derajat dengan teknologi 3D mendalam. Karenanya, orang-orang dari negara lain dapat melihat apa yang terjadi selama shalat Jumat dengan mengenakan headset dan menekan tombol 'play'.
"Kami ingin menciptakan hubungan emosional otentik antara cerita dan pengguna dengan menggabungkan VR dengan narasi cerita," kata Peta Khan.
Produser video, Khalil Majeed, mengatakan butuh waktu tiga bulan bagi tim untuk menyelesaikan film dokumenter yang berdurasi selama tujuh menit ini. Video dimulai dengan pemandangan indah Penang dari menara.
"Para pengguna dapat mengalami mengikuti shalat Jumat dari mulai adzan hingga ibadah shalat, saat wudhu, dan kemugian bergabung dengan jamaah saat mereka beribadah," kata pria berusia 28 tahun, yang juga sutradara video tersebut.
Sekilas mengenai sejarahnya, Masjid Kapitan Keling awalnya dibangun oleh pasukan East India Company, yang juga merupakan pemukim Muslim pertama di Penang pada akhir 1700an.
Masyarakat Muslim India yang terus berkembang merasa membutuhkan sebuah masjid yang lebih permanen. Akhirnya pada 1801, masyarakat dipimpin oleh Cauder Mydin Merican atau sering disebut 'Kapitan Keling', mendapat sebuah lahan seluas 7,2 hektare.
Kemudian, dibentuklah sebuah masjid dari bahan batu bata. Masjid yang asli memiliki struktur satu lantai. Namun, masjid ini beberapa kali direnovasi hingga sampai ke bentuknya yang sekarang.
Dikelilingi dinding yang rendah, masjid berwarna putih ini dihiasi dengan menara dan kubah kuning bergaya mogul. Sementara menara tinggi yang digunakan untuk muazin untuk mengumandangkan azan terletak di sudut jalan Buckingham dan Pitt Street.
http://bit.ly/2Pod55m
April 22, 2019 at 02:21PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Pod55m
via IFTTT
No comments:
Post a Comment