Pages

Wednesday, April 10, 2019

Penuhi Proyek Transmisi, Waskita Karya Bangun Pabrik Baja

Pabrik baja Waskita Karya menelan nilai investasi sebesar Rp 250 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- PT Waskita Karya Infrastruktur membangun pabrik baja untuk memenuhi kebutuhan tower baja proyek transmisi 500 Kilo Volt Ampere (KVA) di Sumatera. Pabrik baja ini menelan nilai investasi sebesar Rp 250 miliar, dengan komposisi Rp 20 miliar untuk kebutuhan listrik.

Presiden Direktur Waskita Karya Infrastruktur Gunadi mengatakan pembangunan pabrik baja untuk mendukung penyediaan kebutuhan tower transmisi, di mana kebutuhan listrik di Sumatera masih belum mencukupi. Mengingat jaringan listrik merupakan kebutuhan penting dalam pemerataan pembangunan dan penyediaan infrastruktur untuk mendorong penanaman modal baik dalam negeri maupun asing.

“Pabrik ini merupakan tambahan bisnis untuk pabrik transmisi tower, cikal bakal bisnis Waskita Karya guna mendukung kecepatan dari kontrak yang sudah diraih, secepatnya kontrak yang sudah berjalan akan dipercepat,” ujarnya saat acara groundbreaking Workshop Pabrikasi Baji Waskita Karya Infrastrukur, Rabu (10/4).

Menurutnya perseroan menargetkan pabrik baja ini akan beroperasi pada enam bulan mendatang. Sekaligus pada tahun ini perseroan dapat menyalurkan produk baja dalam waktu dua bulan sampai tiga bulan.

“Enam bulan ke depan diharapkan workshop fabrikasi baja akan beroperasi dengan menggunakan teknologi high end Eropa yang bertujuan menghasilkan produk yang presisi dan proses yang efisien,” ucapnya.

Pabrik baja ini, kata Gunadi, juga akan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya atau rooftoop solar cell sebagai salah satu alternatif penghematan operasional workshop yang akan menghasilkan produksi sejumlah 4.000 ton per bulan. Perseroan menargetkan kapasitas produksi mencapai 40ribu sampai 50ribu pada tahun ini.

“Awal tahun target kapasitas produksi mungkin setengahnya sekitar 20 ribu ton. Sebagian total produksi tersebut akan digunakan untuk kebutuhan proyek EPC Waskita Karya di Pulau Sumatera sepanjang 500 kilometer dengan output listrik 500 KVA,” ucapnya.

Gunadi menjelaskan pemilihan lokasi pabrik baja di Serang lantaran kawasan ini cukup strategis dengan akses tol. Ke depan, perseroan akan menciptakan kualitas produk dengan standar yang mumpuni.

“Dua sampai tiga tahun ke depan kami akan menjadi backbone dari induk usaha. Jika pembangunan Tol Jawa dan Sumatera telah terhubung maka kami merupakan jawaban untuk sustainability investment bagi lini bisnis Waskita Karya,” ucapnya.

Pada kesempatan sama Direktur Keuangan Waskita Karya Infrastruktur Darmanta menambahkan perseroan menggandeng perbankan untuk kebutuhan modal kerja. Adapun komposisinya 70 persen berasal dari pendanaan eksternal dan sisanya equity.

“Kami menggandeng Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) dan maksimal 30 persen dari internal untuk memenuhi kebutuhan investasi,” jelasnya.

Darmanta menambahkan perseroan mengalokasikan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai beberapa proyek perseroan termasuk pabrik baja di Serang.

“Tahun ini, kami punya mandat Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 4,5 triliun, dan tahun ini kami harus membelajakan Rp 1 triliun, sehingga untuk nilai tersebut dibutuhkan kecepatan dan akurasi bekerja,” ungkapnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GcBpV4
April 10, 2019 at 06:35PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GcBpV4
via IFTTT

No comments:

Post a Comment