Pages

Wednesday, April 10, 2019

Penyuluh Pertanian Menangis Haru Memeluk Menteri Amran

Eksistensi penyuluh sangat diprioritaskan untuk memujudkan kedaulatan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR — Dua penyuluh pertanian dari Papua, Martias Mukah dan penyuluh dari Aceh, Nurlisma menangis haru. Keduanya memeluk dan sampai bermohon agar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tetap menjadi menteri untuk 5 tahun ke depan.

Hal itu terjadi dalam pertemuan Apresiasi, Penguatan Penyuluh dan Petani Andalan digelar di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (10/4). Saat menyampaikan sambutan dan dialog bersama 12 ribu penyuluh dan petani se Indonesia pada pertemuan tersebut, Menteri Amran memanggil keduanya. Tak main-main, Amran memberikan apresiasi dengan memberangkatkan kedua penyuluh asal Papua dan Aceh tersebut ke Thailand.

"Kami memberikan penghargaan ini kepada para penyuluh-penyuluh hebat se Indonesia. Mereka pahlawan pangan. Karena merekalah, sektor pertanian dalam kurun 4,5 tahun di Pemerintahan Jokowi-JK sektor pertanian meningkat signifikan," kata Amran.

Amran menjelaskan, kedua penyuluh itu akan diberangkatkan ke Thailand untuk melakukan studi banding sembari mempelajari teknologi di negara itu untuk disebarluaskan di Indonesia.

Kedua yang diberangkatkan ke Thailand itu adalah Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Nurlisma dan Penyuluh Pertanian asal Kabupaten Timika, Matias Nikah.

Saat dimintai keterangan usai pertemuan apresiasi ini, Nurlisma, penyuluh dari Aceh masih tak bisa menahan rasa harunya bertatap muka langsung dan diberikan hadiah oleh Mentan Amran yakni diberangkatkan ke Thailand. Walaupun merupakan penyuluh yang sudah tua, Mentan Amran tetap memberikan kesempatan untuk belajar.

"Alhamdulillah kami selaku penyuluh dan sebagai perwakilan Indonesia, sangat berterimakasih kepada Pak Mentan Amran. Kita harapkan Pak Amran itu bisa jadi menteri lagi atau 5 tahun kedepan bisa jadi presiden," ucapnya.

Nurlisma menilai Amran merupakan sosok menteri yang sangat gigih memperjuangkan nasib petani, seperti memperjuangan petani untuk mendapatkan pupuk yang bermutu dan benih bersertifikat. Eksistensi penyuluh sangat diprioritaskan untuk memujudkan kedaulatan pangan dan agar kesejahtraan petani membaik.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2YZUXTQ
April 10, 2019 at 02:33PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2YZUXTQ
via IFTTT

No comments:

Post a Comment