REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aktivitas ratusan komunitas bersepeda perempuan (WCC) pada Ahad (21/4) pagi tampak lain dari biasanya. Setelan jersey berwarna cerah yang selalu melekat di badan mereka, saat menggowes sepeda bersama keliling jalan protokol kota Semarang hampir tak nampak.
Sebaliknya, pakaian khusus untuk olahraga bersepeda dari komunitas yang dating dari berbagai kota besar di tanah air ini justru tertutup oleh aneka ragam kain batik, aneka warna kebaya, tenun serta kain tradisional khas Nusantara lainnya.
Tak pelak, aksi para perempuan ini pun mengundang perhatian para pengguna jalan maupun warga Kota Semarang, yang pagi itu berada di arena Car Free Day (CFD) di sejumlah ruas jalan utama, di ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.
“Ini memang spesial, karena Women Cycling Club tengah menyemarakkan peringatan Hari Kartini,” ungkap Siti Atikoh Ganjar Pranowo, yang ikut bergabung dengan ratusan perempuan pecinta olehraga bersepeda ini.
Peringatan Hari Kartini pagi ini, memang dirayakan secara berbeda oleh isteri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tersebut. Bersama sang suami, ia bergabung di tengah- tengah ratusan anggota WCC atau komunitas pecinta olahraga bersepeda.
Karena peringatan Hari Kartini, para peserta gowes tidak mengenakan pakaian khusus untuk olahraga bersepeda, tetapi mereka kompak mengenakan berbagai pakaian (busana) adat khas Nusantara.
Siti Atikoh dan para perempuan-perempuan lain kompak mengenakan kebaya. Sementara Ganjar dan para peserta laki-laki lain, mengenakan kaos yang didesign khusus menyerupai beskap. Ganjar juga melengkapi pakaiannya dengan memakai blankon.
Menurut Siti Atikoh, peringatan Hari Kartini dengan cara gowes mengenakan kebaya sengaja dilakukan untuk mengenang jasa- jasa Raden Ajeng (RA) Kartini.
Berkat perjuangannya, perempuan Indonesia saat ini memiliki kesempatan mengaktualisaiskan dirinya dalam berbagai bidang kehidupan, seperti sosial, ekonomi, politik maupun di bidang budaya.
Guna menauladani semangat perjuangan RA Kartini, ia pun berpesan kepada perempuan-perempuan modern saat ini untuk terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri. Sebagai Kartini modern, perempuan- perempuan Indonesia saat ini dituntut cerdas, mandiri, sehat dan bahagia.
“Dengan begitu, maka perempuan Indonesia dapat mengaktualisaiskan dirinya dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat, bangsa dan negara. Di lain pihak juga harus bisa bermafaat bagi dirinya, keluarganya dan bangsanya,” tegasnya.
Sementara itu, kegiatan ini diawalai dari halaman Wisma Perdamaian sejak pukul 05.00 WIB. Peserta yang dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut selanjutnya bersepeda keliling kota dan menyambangi sejumlah destinasi wisata yang ada di Kota Semarang.
Seperti kawasan Kota Lama, Lawang Sewu serta kawasan Simpanglima sebelum rombongan mengakhir kegiatan ini di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Di sejumlah destinasi wisata yang dilalui itu, para peserta yang datang dari berbagai daerah seperti Malang, Surabaya, Jakarta dan daerah lain ini tak lupa mengabadikan momen dengan berfoto bersama.
Keindahan Kawasan Kota Lama atau Lawang Sewu dan keramaian Simpanglima pun membuat para peserta terpesona dan begitu antusias.
“Ini idenya dari kawan- kawan WCC Semarang, yang mengundang teman- teman komunitas bersepeda perempuan di tanah air untuk hadir dan merayakan Hari Kartini di Semarang,” jelas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menurut orang nomor satu di Jawa Tengah ini, kegiatan ini misinya banyak, pertama semangatnya olahraga, kemudian menanamkan spirit perjuangan Kartini sekaligus menikmati destinasi wisata di Kota Semarang.
Selain itu, mereka juga mengusung misi menebarkan perdamaian dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali bersatu untuk bangsa. “Setelah sempat terpecah belah karena dukungan dalam pemilu, peserta juga mengajak masyarakat untuk bersatu kembali,” jelasnya.
Gubernur pun berharap, melalui kegiatan semacam ini, masyarakat kembali disatukan, bisa melupakan perbedaan, bisa bahagia, mereka senang dan tentunya juga selalu sehat jasmani dan rohani dengan berolahraga.
Secara khusus, gubernur juga berpesan kepada seluruh perempuan di Indonesia untuk semangat dalam berkarya. Menurutnya, gebrakan yang dilakukan Kartini telah membuat perempuan-perempuan Indonesia semakin hebat.
Karena kesetaraan sudah ada, semua punya perspektif gender yang sama, laki- laki dan perempuan sekarang sama- sama memiliki kesempatan untuk bisa berperan dalam setiap bidang pembangunan.
Hal ini ditunjukkan dengan posisi kaum perempuan saat ini yang terbukti mampu mengisi jabatan- jabatan politik yang tinggi. Di pemerintahan saat ini banyak menteri perempuan yang hebat- hebat.
Seperti Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Perikanan, Menteri BUMN dan lainnya. Jika sebelumnya pada jabatan politik, menteri perempuan biasanya hanya untuk urusan perempuan, sekarang banyak jabatan menteri yang diisi perempuan hebat di Indonesia.
“Artinya kesetaraan antara perempuan dengan kaum laki- laki di negeri ini sudah tidak ada hambatan lagi. Maka untuk perempuan Indonesia, anda punya kesempatan luar biasa. Semangat,” papar Ganjar.
http://bit.ly/2GxAjTQ
April 21, 2019 at 11:28AM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GxAjTQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment