Pages

Tuesday, May 14, 2019

Anies Bakal Bangun Rusun di Lokasi Kebakaran Kampung Bandan

Anies telah mengantongi izin PT KAI sebagai pemilik lahan untuk membangun rusun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan merencanakan akan membangun hunian tetap berupa rumah susun (rusun) di lokasi bekas kebakaran Kampung Bandan. Ia mengaku telah mengantongi izin PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pemilik lahan tersebut dalam rapat pimpinan, Selasa (14/5).

"Jadi tadi Direktur Aset KAI ikut di dalam rapim dan kita menyepakati bahwa akan dibangunkan permukiman di sana," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia menjelaskan, PT KAI justru merasa bahwa dengan pembangunan rusun itu maka jelas peruntukkan lahannya. "Justru KAI merasa bahwa dengan cara begitu maka jelas huniannya, yang menggunakan siapa, dibangunnya oleh siapa, tanahnya juga pemanfaatannya juga jelas," jelas Anies.

Anies mengatakan, pembangunan rusun akan dilakukan BUMD DKI melalui PD Sarana Jaya. Sementara bekerja sama dengan PT KAI selaku BUMN yang memiliki lahan itu.

Menurutnya, pembangunan rusun merupakan jangka panjang penanganan korban kebakaran tanpa merelokasi mereka ke tempat baru. Anies menyebut, lahan yang akan dibangun rusun seluas 1,08 hektare.

Namun Anies belum merinci lebih lanjut, karena pembangunan rusun sebagai penanganan jangka panjang baru diputuskan Selasa pagi. Kemudian ia akan menugaskan PD Sarana Jaya untuk membahasnya dengan PT KAI.

Selain itu, lanjut dia, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) akan mengatur mengenai tata ruangnya. Sehingga setelah itu akan terlihat rencana pelaksanaan termasuk waktu dan biaya yang diperlukan.

"Tapi hari ini dalam jangka pendek kita amankan jangka panjang sudah jelas arahnya dibangunkan rumah susun di situ," tegasnya.

Untuk jangka pendek, Anies akan memastikan semua warga yang terdampak kebakaran terjamin semua kebutuhan dasarnya. Di antaranya tenda pengungsian, pelayanan kesehatan, pangan, termasuk seragam anak sekolah dan buku-buku dipastikan aman.

Sementara sambil menunggu pembangunan rusun, para warga terdampak kebakaran akan disediakan shelter atau hunian sementara. Anies mengatakan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI akan menyiapkan shelter tersebut.

"Akan disiapkan shelter hunian sementara di tempat itu, sembari pembangunan dilakukan. Jadi mereka nanti akan disiapkan hunian sementara di situ," tutur Anies.

Kepala Dinas (PRKP) DKI Kelik Indriyanto mengatakan, akan menindaklanjuti pembangunan hunian sementara. Hal yang harus dilakukan terlebih dahulu yakni pengukuran oleh Dinas CKTRP untuk memetakan seperti kondisi lahan dan eksisting agar bisa dilakukan tahap selanjutnya.

"Sementara kita nanti akan mencari langkah-langkah untuk membangun shelter untuk tampung sementara. Kan mereka juga shelter tapi kurang layak lah. Pak Gubernur minta untuk shelter ini yang layak," kata Kelik di Balai Kota.

Ia mengatakan, Dinas PRKP memang memiliki anggaran untuk pembangunan shelter. Akan tetapi, besaran yang akan digunakan untuk kebakaran di Kampung Bandan ini belum diketahui sebelum pengukuran dan pemetaan lahan rampung.

Ia juga diminta Anies untuk menyelesaikan pembangunan shelter secepatnya. Pembangunan itu akan segera dibangun setelah ada perjanjian kerja sama dengan PT KAI. "Kami ada anggaran pembangunan shelter. Belum tahu, kan perlu dihitung dulu. Beliau maunya secepatnya Pak Gubernur," kata Kelik.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Syamsudin Lologau mengatakan, sekitar 230 Kepala Keluarga (KK) dan 1.012 jiwa ber-KTP DKI yang terdampak kebakaran di Kampung Bandan. Menurutnya, para warga di sana menyerobot lahan PT KAI dijadikan tempat tinggal karena tak dijaga. "KAI yang punya, tanah punya KAI, diserobot karena tidak dijaga," kata Syamsudin.

Kendati demikian, mereka tetap warga Ibu Kota yang harus diberikan bantuan. Ia pun mendengar rencana pembangunan shelter di sana tetapi belum mengetahui secara rinci.

Sebelumnya, kebakaran melanda permukiman RW 05 Kampung Bandan, Jakarta Utara pada Sabtu (11/5) sekitar ashar. Saat Anies mengunjungi lokasi kebarakan pada Ahad (12/5), disebutkan bahwa kawasan itu terdapat 450 pintu rumah dengan total 450 KK atau lebih dari 3.500 jiwa. Sekitar 1.500 di antaranya merupakan warga pendatang yang tinggal di kontrakan atau kosan.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2vW3bPB
May 14, 2019 at 05:57PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vW3bPB
via IFTTT

No comments:

Post a Comment