REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Central Asia (BCA) menyiapkan Rp 3 triliun yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk penukaran uang baru. Direktur BCA, Santoso menyampaikan setengahnya berada di Jabodetabek.
"Kenaikannya sekitar lima persen dari tahun lalu secara umum dan rata-rata," kata Santoso saat peresmian tempat penukaran uang Bank Indonesia di IRTI Monas, Jumat (17/5).
Santoso mengatakan BCA telah berhasil dalam mengedukasi masyarakat tentang uang digital dan terus mengarah ke sana. Sehingga kebutuhan uang tunai menjadi lebih kecil seiring dengan nasabah yang lebih terbiasa dengan uang digital.
Secara total untuk persediaan uang tunai selama Ramadhan dan Idul Fitri, BCA menyediakan dana sebesar Rp 50,6 triliun, naik lima persen dibandingkan tahun lalu. Menurut Santoso, pertumbuhan tersebut lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata delapan persen.
"Lebih kecil karena kita cukup sukses terhadap transaksi yang cashless, jadi total transaksi BCA yang ke cabang itu turun dari dua persen jadi 1,5 persen," kata dia.
Artinya ada 0,5 persen yang berhasil menurunkan transaksi di cabang fisik dan transaksi melalui kanal elektronik mencapai 98,4 persen. Secara menyeluruh, Santoso menyampaikan memang transaksi di cabang cenderung turun dari tahun ke tahun.
Sementara kebutuhan tunai digunakan mayoritas untuk mengisi ATM. Selama masa libur Idul Fitri, BCA mengikuti kebijakan BI untuk beroperasi dengan layanan terbatas.
"Artinya cabang BCA ada yang buka, ada yang beberapa tempat, tapi kita pastikan di setiap kota ada. Masyarakat tidak perlu khawatir," kata dia.
http://bit.ly/2M77Jhh
May 18, 2019 at 11:42PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2M77Jhh
via IFTTT
No comments:
Post a Comment