Pages

Thursday, May 30, 2019

Menhan Ragukan Rencana Pembunuhan Tokoh Nasional

Menhan melihat hal itu seperti gertak sambal saja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, meragukan rencana pembunuhan yang menargetkan empat tokoh nasional. Ia melihat hal itu seperti gertak sambal saja.

"Kalau katanya mau membunuh pejabat-pejabat saya rasa jauhlah. Enggak begitu. Saya juga suka begini, 'ntar gua gampar lu,' sampai berapa puluh tahun enggak ada yang saya gampar kok," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).

Menurut Ryamizard, jangan terlalu khawatir dengan hal semacam itu. Tapi, ia mengingatkan akan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi jika terjadi suatu keributan. Karena itu, ia ingin keributan-keributan tidak kembali terjadi ke depannya.

"Ada yang ikut-ikut dompleng. Siapa lagi, radikal-radikal yang merasa anti-Pancasila pasti di sana. Nah ini perlu kita waspadai. Kemenhan sudah menjaga jangan sampai ada pihak-pihak luar ikut campur urusan ini," terangnya.

Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, menyebutkan empat tokoh nasional yang dijadikan target pembunuhan. Empat orang itu, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Budi Gunawan.

"Satu, ya betul, Pak Wiranto, kedua adalah Pak Luhut Menko Maritim, dan yang ketiga itu adalah Pak Kabin, yang keempat adalah Pak Gories Mere. Nah yang kelima nih salah satu pimpinan lembaga survei, saya tidak mau sebutkan dulu," ungkap Tito di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Informasi tersebut ia dapatkan dari berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan terhadap para tersangka yang berencana melakukan pembunuhan tersebut. Sejak mengetahui informasi tersebut, Tito menjelaskan, pihaknya memberikan pengamanan dan pengawalan terhadap yang bersangkutan. "Ini pelaku-pelaku yang disuruh melakukan eksekusi itu tertangkap semua," katanya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2WzfikB
May 30, 2019 at 03:50PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2WzfikB
via IFTTT

No comments:

Post a Comment