Pages

Tuesday, May 28, 2019

Menikmati Kopi di Launching ‘Kopi Kampung’ Baznas

Kopi Kampung menyajikan kopi citarasa asli olahan mustahik asuhan Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) baru saja meluncurkan ‘Kopi Kampung’ citarasa asli olahan mustahik asuhan Baznas. ‘Kopi Kampung’ merupakan salah satu pengembangan program ekonomi dengan memberdayakan mustahik melalui bantuan modal usaha berjualan kopi dengan konsep kekinian.

Pada launching ini, ada sembilan gerobak kopi yang disediakan di depan Gedung Baznas, dan dapat dinikmati masyarakat secara gratis atau free. Kopi andalan yang disuguhkan dalam launching tersebut adalah Kopi Bukit Tempurung yang berasal dari Jambi, dan Kopi Tondok Lemo yang berasal dari Tana Toraja, Sumatera Utara.

Barista yang membuatkan kopi di gerobak-gerobak tersebut merupakan barista yang juga secara otodidak mengolah kopi, rasa yang disajikan pun tidak berbeda jauh dari kopi-kopi sekelas caffee. Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik, mengatakan bantuan ini bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp 4 juta per bulan.

“Dengan menjalankan usaha ini, para mustahik dapat meningkatkan taraf hidup mereka,” kata Irfan dalam acara launching ‘Kopi Kampung’ di Gedung Baznas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Pada 2017 lalu, Baznas juga telah memberikan bantuan modal usaha kepada pedagang kopi keliling sebanyak 50 mustahik di wilayah Jakarta. Baznas pun juga melaksanakan kegiatan pembinaan tidak hanya di hilir yakni pada pedagang atau barista, tapi juga pembinaan di hulu yakni petani.

“Semoga usaha yang dijalankan ini mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Sehingga usaha mustahik dapat terus tumbuh dan bermanfaat,” ungkap Irfan.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Baznas, Bambang Sudibyo, yang mengatakan program ini diharapkan bisa meningkatkan derajat penjual kopi agar lebih profesional. Serta mampu menyuguhkan kopi-kopi dari daerah sebagai kopi yang dijual para mustahik ini.

“Baznas mendorong pengentasan kemiskinan dalam bentuk pemberian akses, untuk terus menumbuhkan usaha yang meliputi modal, pendampingan produksi, dan pemasaran,” kata Bambang dalam kesempatan yang sama.

Secara simbolis, bantuan ini diberikan kepada 10 mustahik yang berjualan di sekitar Jabodetabek. Bantuan yang diberikan berupa modal usaha paket Bicycle Coffee seperti kettle, thermos, kertas saring, dripper, french press, scale, toples 4 buah, grinder manual, kompor, apron, produk kopi, dan alat nadi pos.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2VUPx9S
May 28, 2019 at 07:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VUPx9S
via IFTTT

No comments:

Post a Comment