Pernikahan adalah salah satu sunah Rasul, namun siapa sangka dibalik pernikahan meriah yang diadakan di desa-desa saat ini ini justru diluar dugaan. Rata-rata remaja yang baru saja menyelesaikan studi tingkat SMP maupun SMA justru sudah "jebol" atau hamil diluar nikah.
Tak dapat dipungkiri pengaruh media sosial dan pergaulan bebas yang dilakoni setiap remaja putri dan putra di desa tersebut sungguh diluar akal sehat. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan dan keterbelakangan pendidikan di desa ini justru menambah beban masyarakat. Belum lagi orang tua rata-rata mendukung anak-anak mereka yang melakukan aktivitas "pacaran".
Disisi lain, kota rantau juga menjadi salah satu faktor mengapa anak-anak tidak mau melanjutkan studi dengan alasan bahwa mereka bisa memperoleh pekerjaan dengan merantau dan kembali ke kampung dengan menikahi wanita. Bukankah pernikahan harus dilakukan dengan persiapan yakni ilmu pengetahuan?
Ini menjadi perhatian khusus pemerintah setempat, agar mereka mendorong setiap individu untuk belajar dan orang tua juga perlu evaluasi terkait dengan aturan yang diterapkan agar anak-anak mereka terjaga.
Pengirim: Irna Sari Dewi, Papua
https://ift.tt/2ZWjWqO
June 29, 2019 at 08:45AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2ZWjWqO
via IFTTT
No comments:
Post a Comment