REPUBLIKA.CO.ID, Raut bahagia terpancar dari wajah ratusan jamaah haji yang tergabung dalam kloter satu debarkasi Surabaya, saat kembali menginjakkan kaki di Tanah Air, sepulang melaksanakan ibadah haji dari tanah suci. Kloter yang menghimpun jamaah haji asal Kabupaten Magetan tersebut, tiba di Tanah Air, tepatnya di Bandara Juanda, Sidoarjo, pada Ahad (18/8) sekitar pukul 03.48 WIB.
Sebagian dari jamaah haji yang datang, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Kebahagiaan tersebut mereka ekspresikan lewat senyum lebar, lambaian tangan, hingga sujud syukur yang diiringi tengadah tangan, disertai bacaan doa-doa. Bahkan, beberapa dari mereka tidak perduli, meskipun tempat mereka sujud, hanya jalan beraspal, tanpa alas apa pun.
"Ucap syukur kepada Allah SWT. Alhamdulillah, semuanya lancar, semua rangkaian ibadah bisa dijalani," kata salah seorang jamaah, Ahmad Sahlan (40), mengungkapkan doa yang dipanjatkannya.
Ahmad mengaku, dirinya tak henti-hentinya mengucap syukur. Apalagi, Ahmad mengaku tidak menemui hambatan apa pun selama menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Mulai pendampingan, dan fasilitas lain yang dimaksudkan untuk menunjang kelancaran dan kemudahan beribadah di Tanah Suci, dirasanya sangat baik dan memadai.
"Semua terpenuhi, semuanya tercukupi. Semuanya aman pokoknya dan fasilitasnya sudah full," ujar Ahmad meyakinkan.
Syukur juga dipanjatkan jamaah haji lainnya, Siti Romlah (67). Siti Romlah juga mengatakan, dirinya tidak bisa henti-hentinya mengucap syukur lantaran meskipun usianya sudah tidak muda lagi, tapi bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji tanpa hambatan. "Meskipun sempat turun hujan, tapi kan itu akhir-akhir setelah proses ibadah haji selesai. Sempat ada banjir memang, tapi alhamdulillah jamaah haji kita endak ada yang kena," ujar Siti.
Inspektur Kelaikudaraan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Said, mengungkapkan, kloter pertama Debarkasi Surabaya memuat 449 orang jamaah haji asal Kabupaten Magetan. Di hari pertama kepulangan jamaah haji, kata Said, sesuai jadwal, Bandara Juanda akan melayani pendaratan tiga pesawat yang mengangkut jamaah haji Debarkasi Surabaya, yaitu pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV5618 yang mengangkut 449 jamaah haji asal Kabupaten Magetan.
Kemudian, pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV5620 yang mengangkut 441 jamaah haji gabungan dari Kabupaten Ngawi, Ponorogo, dan Surabaya. Terakhir, pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV5616 yang mengangkut 450 dari Kabupaten Ponorogo.
"Untuk kondisi pesawat bagus, kedatangannya juga bagus, dan yang pasti sesuai jadwal atau on schedule," ujar Said.
Setelah mendarat di Bandara Juanda, akan diterima di Hall Mina Asrama Haji Debarkasi Surabaya, untuk menjalani beberapa proses. Di antaranya pengecekan dokumen oleh pihak imigrasi, scanner suhu tubuh jamaah haji oleh tim kesehatan, serta penyerahan air zamzam.
“Jamaah haji kita terima dulu di asrama haji untuk proses pengecekan dokumen, scanner suhu tubuh serta kita berikan 5 liter air zamzam pada masing-masing jamaah. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk semua proses ini pada masing-masing kloter,” kata Kepala bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Jamal.
Terkait penjemputan jamaah haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya memberikan izin penjemputan jamaah haji di Asrama Haji oleh kendaraan massal. Penjemputan, kata Jamal, bisa dilakukan masing-masing, mobil penjemput di tempat parkir yang ada di luar.
"Koper jamaah bisa dibawakan oleh jasa angkut. Untuk yang dijemput secara massal, kita imbau untuk menggunakan kendaraan massal seperti bus, yang langsung masuk asrama. Pengaturan penjemputan jamaah ini, terangnya merupakan protap keamanan debarkasi Surabaya agar aman dan tidak terjadi kekacauan," kata Jamal.
Sedangkan, jamaah haji Indonesia asal Jawa Barat kelompok terbang satu (kloter I) tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu (17/8) jam 22.35 WIB. Saat jamaah haji turun dari Pesawat Saudia Airlines dan melintasi Boarding Gate D2, mereka diberi bendera Merah Putih berukuran kecil.
Presiden Direktur PT Ayu Berga GSA Saudia Airlines di Indonesia Andri Bermawi menyampaikan, penyematan pin itu berhubungan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). "Kita juga pakai pin bendera Merah Putih, jamaah haji yang pertama tiba di Tanah Air diberi bendera Merah Putih juga dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia," kata Andri kepada Republika di Bandara Soekarno-Hatta saat menyambut kedatangan kloter I, Sabtu (17/8) malam.
Selain diberi bendera Merah Putih, dia menyampaikan, jamaah haji juga diberi bunga, sebiji kurma dan satu botol air zamzam. Semua itu diberikan dalam rangka menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia kloter I. Andri berharap jamaah haji Indonesia telah melaksanakan ibadah haji dengan hikmat, tenang, dan sesuai dengan cita-cita mereka menjadi haji yang mabrur.
Saudia Airlines Manager Indonesia Ala Omar Jefri menyampaikan, Saudia Airlines akan memulangkan jamaah haji Indonesia mulai 17 Agustus sampai 15 September 2019. Saudia Airlines mengangkut sebanyak 105.070 jamaah haji Indonesia pada tahun 2019. Sementara pada tahun lalu, Saudia Airlines mengangkut 98.280 jamaah haji Indonesia.
Berdasarkan pantauan Republika sekitar jam 22.40 WIB, jamaah haji mulai berjalan keluar dari pesawat secara berangsur. Petugas di bandara yang menyambut kedatangan mereka membantu jamaah haji yang sudah lanjut usia dan sakit saat menuruni tangga serta eskalator.
Raut wajah jamaah haji yang baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta meski tampak lelah tapi menunjukkan raut bahagia dan ceria. Mereka mengibarkan bendera Merah Putih saat melihat ada petugas yang memotretnya. Selanjutnya, jamaah haji melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan menjalani proses imigrasi, setelah itu mereka masuk ke bis untuk diantar pulang.
https://ift.tt/2NdQMAt
August 19, 2019 at 08:05AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2NdQMAt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment