REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Jumat (27/9) malam, barang-barang Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, di Lantai 4 Gedung Nusantara III DPR RI telah dikemas dan akan segera diangkat. Hari itu, ia baru saja meluncurkan dua buku, 'Arah Baru' dan 'Daulat Rakyat'. Fahri pun berbincang dengan sejumlah jurnalis di ruang kerjanya dan menyatakan diri pamit dari parlemen.
Fahri tidak lagi menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024. Ia tak mencalonkan kembali pada pemilu 2019. Namun, Fahri meminta semua pihak untuk menyambut para anggota DPR RI periode berikutnya. Ia pun berpesan pada para anggota baru agar banyak membaca.
"Akan banyak anggota muda. Jangan terlalu cepat patah arang dengan mereka, sambil ajak mereka cobalah membaca. Mulailah minggu pertama bulan-bulan pertama banyak baca, jangan banyak omong," ujar Fahri saat berbincang dengan sejumlah jurnalis, Jumat (28/9) malam.
Ia meminta para anggota dewan yang baru agar berulang kali membaca konstitusi UUD RI 1945, UU MD3, dan tata tertib. Sebanyak 60 persen dari anggota DPR RI terpilih diketahui memang anggota baru. Sedangkan sisanya pejawat.
Fahri meminta masyarakat memberi kesempatan pada para anggota DPR RI baru yang masih berusia muda. Mereka juga dituntut untuk belajar cepat.
"Karena saya punya perasaan lima tahun ke depan bukan masa-mada mudah bagi anggota DPR. Bukan masa-masa gampang. ini akan jdjadi masa-masa sulit," ujar dia.
Fahri pesimistis keadaan Indonesia akan membaik dalam lima tahun ke depan, terutama di bidang ekonomi. Maka itu, perlu respons anggota DPR yang lebih baik. Bukan hanya itu, Fahri juga berharap para pimpinan DPR harus terbuka dan apa adanya dengan media.
Dalam perbincangan dan pamitan pada Jumat malam itu, Fahri mengaku sudah mulai mengemasi semua barang-barangnya. Ia memastikan agar barang milik negara tak sampai terbawa oleh dirinya. Ia sudah melakukan identifikasi, mana barang yang milik negara dan mana barang yang merupakan miliknya pribadi.
"Keuangan administrasi harta benda terdentifikasi semua. Sendok milik negara tidak ada yang terbawa, tidak boleh itu. Tidak boleh ada terselip, yang punya negara, tidak boleh, tapi milik saya mungkin boleh saja tertinggal yang penting tidak boleh ada milik negara pindah ke rumah saya," ujar dia.
Bebas dari parlemen bukan lantas akan menyurutkan sikap kritis Fahri. Ia menyatakan akan terus mengkritisi penguasa yang tak sejalan dengan amanah rakyat.
"Tapi mungkin tidak sekeras sekarang karena saya sudah tidak dilindungi UU MD3," kata Fahri berkelakar.
Hari Senin (30/9) menjadi hari terakhir bagi DPR RI periode 2014-2019. DPR RI periode 2019 - 2024 akan dilantik pada hari Selasa (1/10) dan mulai bekerja sebagai wakil rakyat Indonesia lima tahun ke depan.
https://ift.tt/2mt6BZ5
September 28, 2019 at 09:39AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2mt6BZ5
via IFTTT
No comments:
Post a Comment