REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Qari asal Kuwait, Syekh Misyary Rasyid al-Afasy datang ke Indonesia, Ahad (29/9). Kedatangannya dalam rangka menghadiri agenda bertema "Cahaya Alquran, Meraih Hidayah Ar-Rahman" yang digelar AQL Islamic Center bersama Maskanul Huffadz di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada hari yang sama.
"Negeri Muslim terbesar ini memiliki hak untuk saya datangi. Alhamdulillah saya sudah mendatangi negara Muslim dan non-Muslim lain di mana kita mengadakan acara Alquran. Kemudian di Indonesia baru pertama kali dan saya sebenarnya terlambat datang ke Indonesia. Karena itu mohon maaf baru sekarang saya bisa datang berkunjung," katanya.
Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia ini, Misyary merasa terkesan melihat masyarakat Indonesia yang begitu cinta pada Alquran.
"Bagaimana perhatian masyarakatnya kepada Alquran termasuk pada nasyid-nasyid itu kita lihat di Indonesia. Indonesia adalah negeri yang sangat cinta pada Alquran. Kedatangan saya sebagai bentuk kecintaan kepada saudara-saudara kami di Indonesia," lanjutnya.
Misyary pada Senin (30/9) ini bertolak ke Surakarta. Setelah itu dia akan bertemu dengan beberapa tokoh dan publik figur Indonesia.
Kunjungan Misyary ke Indonesia tak terlepas dari usaha ustazah sekaligus artis Oki Setiana Dewi. Dia merasa bersyukur bisa mendatangkan qari favorit orang-orang Indonesia itu. Keberhasilannya ini ternyata dari hal yang tidak diduga-duga sebelumnya.
Cerita awal mengapa Syekh Misyary Rashid bisa datang ke Indonesia, papar Oki, dimulai pada April 2019 lalu. Saat itu dia bertemu dengan Presiden Mahabbah, sebuah lembaga Non-Government Organization (NGO) Malaysia, di Bandara Sarajevo Bosnia. Mereka sama-sama menuju Istanbul untuk menghadiri acara tentang Palestina.
"Allah takdirkan kami banyak berbicara satu sama lain. Di sana kami bertukar pikiran salah satunya untuk mendatangkan syekh karena Mahabbah memang sering mengundang syekh internasional ke Malaysia, termasuk salah satunya Syekh Misyary Rashid," jelasnya.
Kemudian tebersit dalam pikiran Oki untuk juga mendatangkan syekh tersebut ke Indonesia. "Setelahnya saya berpikir kalau syekh internasional bisa ke Malaysia, mengapa tidak ke Indonesia. Indonesia punya ratusan juta Muslim. Kehadiran syekh tidak hanya dinantikan di Malaysia tapi juga Indonesia," ucapnya.
Oki, melalui Maskanul Huffadz, lembaga yang didirikannya pada 2016, bekerjasama dengan NGO Malaysia itu untuk bisa mendatangkan Syekh Misyary ke Indonesia.
"Jadi saya bekerjasama antarlembaga, NGO tersebut dengan lembaga saya, Maskanul Huffadz yang merupakan sebuah lembaga Alquran yang didirikan 2016 yang menampung santri perempuan berusia 17 sampai 22 tahun dari seluruh Indonesia berlatar belakang yatim, piatu, mualaf, dan dhuafa," tuturnya.
Oki melanjutkan, semua yang hadir pada acara tersebut tidak dipungut biaya. Semua orang boleh datang tanpa ada uang masuk. Dia berharap semoga kedatangan Syekh Misyary ke Indonesia bisa membuat insipirasi. "Kemudian tahun depan kita akan mengundang syekh-syekh berikutnya Insya Allah," ucap dia.
https://ift.tt/2nJcpOm
September 30, 2019 at 08:20AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2nJcpOm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment