REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 843 hektare lahan hutan di Gunung Arjuno-Welirang dan Ringgit terbakar. Data ini diperoleh setelah hitungan yang dilakukan pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo.
"Kalau di Arjuno-Welirang 175 hektare dan di Pasuruan (Gunung Ringgit) itu luas, ada 668 hektare," jelas Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Tahura R. Soerjo, Dedi Hadiana saat dikonfirmasi Republika, Kamis (17/10).
Dedi mengaku pihaknya telah mendapatkan penawaran water bombing sejak beberapa hari lalu. Namun sayangnya, bantuan tersebut belum terlaksana hingga Kamis (17/10). Sarana ini belum dapat digunakan karena terkendala cuaca di lokasi terkait.
Meski tidak memanfaatkan water bombing, Dedi menyatakan, api di lokasi terdampak kebakaran telah padam. Bahkan, para petugas yang memadamkan api dengan cara manual telah turun dari lokasi kebakaran. Saat ini pihaknya hanya perlu memantau titik-titik yang berpotensi kebakaran.
"Kita tetap siap siaga di pos masing-masing," jelas Dedi.
Dedi juga memastikan, kebakaran tidak berdampak pada vegetasi penting. Dalam hal ini, hanya alang-alang dan cemara gunung yang terdampak api kebakaran.
Atas kejadian ini, Tahura R Soerjo hingga saat ini belum berani membuka jalur pendakian. Pihaknya harus memantau dan memulihkan kembali lokasi kebakaran sampai musim penghujan. "Tapi evaluasi tetap dilakukan juga sampai Desember, karena hujan bahaya juga," tambahnya.
https://ift.tt/2MrAV0y
October 18, 2019 at 07:06AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2MrAV0y
via IFTTT
No comments:
Post a Comment