REPUBLIKA.CO.ID, LISBOA — Restoran siap saji McDonald’s di Portugal telah mengapus spanduk iklan yang mempromosikan makanan dengan nama Sundae Bloody Sundae yang menjadi hidangan penutup selama musim Halloween pada Oktober. Hal itu dilakukan setelah kritik luas yang didapatkan perusahaan melalui dunia maya.
Dilansir 9 News, McDonald’s dinilai harus meminta maaf karena menggunakan nama yang mengingatkan banyak orang terhadap sejarah kelam Irlandia Utara. Diketahui bahwa Bloody Sunday merujuk pada suatu waktu pada 1972, di mana tentara Inggris menembak demonstran yang tidak bersenjata di Derry, salah satu kota di negara itu, yang menyebabkan 14 orang meninggal.
Insiden tersebut datang sepanjang konflik yang dikenal sebagai The Troubles. Bahkan, grup band asal Irlandia, U2 juga pernah membuat lagu yang populer berjudul Sunday Bloody Sunday, terinspirasi dari tragedi kelam tersebut dan menggambarkan betapa mengerikannya peristiwa itu.
Karena itu, McDonald’s dianggap tidak patut menggunakan nama tersebut, meskipun dilakukan di musim Halloween untuk untuk sebuah makanan penutup. Poster dari Sundae Bloody Sundae di restoran tersebut di Portugal telah menyebar secara daring, setelah salah satu pengguna akun Twitter membagikannya.
Reaksi luas para warganet membuat McDonald’s kemudian memutuskan menurunkan semua iklan produk makanan itu. Dalam sebuah pernyataan, McDonald's Portugal mengatakan mencoba mengembangkan aktivasi pasar lokal untuk sebagian restorannya di negara Eropa Barat itu dan hanya berusaha untuk merayakan Halloween, bukan untuk membuat marah atau menghina siapapun dengan cara apapun.
https://ift.tt/2NvdwKU
November 01, 2019 at 08:26AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2NvdwKU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment