REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga membersihkan saluran air menjelang pancaroba sekitar awal hingga pertengahan November 2019.
"Jadi yang pertama kita perlu bersihkan saluran-saluran (air), baik di perumahan, di kompleks maupun sungai," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo usai konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (31/10).
Pembersihan saluran air bisa dilakukan oleh warga atau pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi kemungkinan banjir saat musim hujan. Ia juga mengimbau warga menebang pohon yang berdaun rindang agar tidak roboh ketika terkena angin kencang atau bencana lain yang berkaitan dengan pancaroba.
"Jadi pohon ambruk itu karena memang terlalu berat, daunnya dan rantingnya terlalu banyak," katanya.
Penebangan perlu dilakukan untuk menghindari kemungkinan munculnya korban jiwa karena tertimpa pohon yang roboh akibat angin kencang atau hujan lebat. Bagi warga yang berada di daerah yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla), BNPB mengimbau warga membuat sekat kanal permanen.
"Sekat kanal itu mulai diaktifkan supaya kalau hujan airnya cepat naik, terus bisa memadamkan kalau masih ada (kebakaran). Nanti itu bisa jadi tampungan air yang dapat dimanfaatkan jika nanti kemarau lagi. Jadi sekat kanalnya dibikin permanen sekatnya, supaya airnya tetap tertampung terus, sehingga kondisinya basah," katanya.
Untuk jangka panjang, warga diimbau banyak menanam pohon sehingga dapat turut memperbaiki kondisi lingkungan yang rusak akibat penebangan pohon. "Sekarang itu rusak lingkungan karena pohonnya banyak ditebang sehingga longsor, banjir, dan sebagainya," katanya.
https://ift.tt/324NPWw
November 01, 2019 at 07:44AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/324NPWw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment