REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dua raksasa perusahaan properti, Brookfield Property dan Simon Property mempertimbangkan untuk mengambil kepemilikan saham pada ritel Forever 21 yang diambang kebangkrutan.
Dilansir dari Fox Business, pihak Forever 21 mengajukan perlindungan dari kebangkrutan pada Ahad (30/9) dan mencoba membuat kesepakatan dengan dua perusahaan tersebut. Dimana, kesepakatan tersebut mengarah pada pengalikan kepemilikan saham, menurut New York Post.
Alasan bersedianya dua perusahaan itu lantaran Forever 21 menggunakan banyak ruang mall dengan 541 tokoknya. Penutupan secara nasional dari 178 lokasi akan meninggalkan banyak 'lubang' besar di pusat-pusat perbelanjaan.
Namun, kabar terakhir menyebut bahwa antara Forever 21, Brookfield, maupun Simon belum mencapai kesepakatan karena negosiasi buntu. Ketiga perwakilan enggan memberikan konfirmasi kepada The Post.
Sebagai informasi, sekitar tiga tahun yang lalu, Simon Property berhasil menyelamatkan Pusat Perbelanjaan Aeropostale dari kebangkrutan.
Sebelumnya, Forever 21 berencana untuk menutup 350 dari 800 toko di seluruh dunia. Termasuk, yang berada di Asia dan Eropa. Namun, Forever 21 tetap akan melanjutkan operasi di Meksiko dan Amerika Latin.
Perusahaan ritel ini mengatakan telah menerima 275 juta dolar AS dalam pembiayaan dari pemberi pinjaman JPMorgan Chase Bank, kemudian 75 juta dolar AS dalam modal baru dari TPG Sixth Street Partners dan afiliasinya.
Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware menerima pengajuan dari Forever 21 tentang daftar aset dan kewajiban dari perusahaan itu juga disebutkan berada dalam kisaran 1 miliar hingga 10 miliar dolar AS.
https://ift.tt/2pa4c6G
October 02, 2019 at 07:47AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2pa4c6G
via IFTTT
No comments:
Post a Comment