REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masjid Sri Sendayan adalah masjid kedua yang disumbangkan oleh Abd Rashid. Yang pertama adalah Masjid Hussain, juga dikenal sebagai Masjid Putih, di Seremban 2, yang dibangun dengan biaya RM22,6 juta (Rp 75,9 Milyar) pada tahun 2012.
Zailan mengatakan daya tarik utama Masjid Sri Sendayan, yang menelan biaya lebih dari RM100 juta (Rp 335,85 Milyar), adalah arsitektur dan bahan yang digunakan dalam pembangunannya. Beberapa bahan diterbangkan dari Mesir, Turki, Dubai dan Maroko.
Dia mengatakan sebagian besar material masjid dipesan khusus, termasuk ukiran kayu di dinding aula, pelapisan emas, ukiran dan dinding ubin di dekat mimbar.
"Syukurlah, pada hari pertama pembukaan untuk sholat Jumat, lebih dari lima ribu orang hadir. Kami tersentuh mengetahui bahwa ada yang datang dari Putrajaya, Melaka, dan Selangor," jelas dia.
Meskipun sudah lebih dari sebulan sekarang, masjid masih menerima banyak pengunjung yang ingin melihat bagian masjid yang unik. Ini pengalaman yang luar biasa.
Zailan mengatakan masjid itu dibangun di atas tanah seluas 4,5 hektare dan memiliki tiga ruang shalat.
Aula shalat utama dapat menampung jamaah hingga tiga ribu orang, sementara aula shalat kedua dan aula shalat wanita masing-masing dapat menampung 800 orang.
Masjid ini juga memiliki ruang kuliah, perpustakaan, ruang serbaguna, ruang manajemen ruang jenazah, gedung administrasi, ruang makan dan enam unit rumah untuk staf.
Bagi Zailan masjid ini akan selamanya menjadi pengingat bagaimana kerendahan hati seorang pria dan cinta yang besar terhadap agama dapat mendorongnya untuk berkontribusi begitu banyak, tanpa mencari pengakuan dan publikasi.
"Saya berharap masyarakat akan memanfaatkan sepenuhnya fasilitas masjid dan merawatnya dengan baik, sebagai penghargaan atas hadiah dari individu yang rendah hati, " kata dia.
https://ift.tt/2Wx5mpw
October 31, 2019 at 09:19AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Wx5mpw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment