Pages

Sunday, December 1, 2019

Kuartal III, Laba Bersih Industri Perbankan Naik 6,64 Persen

Laba industri perbankan didorong kredit investasi yang tumbuh double digit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bersih industri perbankan sebesar Rp 117,59 triliun hingga September 2019. Pencapaian ini tumbuh 6,64 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 110,26 triliun. 

Berdasarkan data statistik Perbankan Indonesia periode September 2019 yang dipublikasikan OJK, pertumbuhan laba bersih ditopang oleh penyaluran kredit perbankan yang tumbuh 7,89 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan laba industri perbankan didorong kredit investasi yang tumbuh double digit. Nantinya perbankan akan menyampaikan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2020 pada akhir November. 

“Ke depan diharapkan trennya laba perbankan masih positif,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/12).

Hingga September 2019, realisasi perolehan laba bersih tersebut dikontribusi oleh 110 bank umum. Jumlah bank tersebut menyusut dibandingkan September 2018 yang sebanyak 115 bank.

Outstanding penyaluran kredit perbankan sampai September 2019 mencapai Rp 5.524,19 triliun atau tumbuh 7,89 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 5.120,09 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 5.891,92 triliun atau tumbuh 7,46 persen dibandingkan September tahun lalu Rp 5.482,93 triliun. Total aset tumbuh 7,07 persen dari Rp 7.768,83 triliun menjadi Rp 8.318,28 triliun.

Indikator rasio keuangan menunjukkan, capital adequacy ratio (CAR) per September 2019 berada level 23,28 persen atau naik dibandingkan September tahun lalu 22,91 persen. Return on asset (ROA) level 2,48 persen atau turun dibandingkan September 2018 level 2,50 persen. Net interest margin (NIM) menurun dari 5,14 persen pada September 2018 menjadi 4,90 persen. 

Loan to deposit ratio (LDR) cenderung sama yakni 94,34 persen per September 2019 dibandingkan periode sama tahun lalu 94,09 persen. Beban operasional terhadap pendapatan operasionl (BOPO) level 80,50 persen atau naik dibandingkan September tahun lalu 79,13 persen. 

Data OJK juga menunjukkan, hingga September 2019 kelompok bank asing mencatatkan pertumbuhan laba tertinggi sebesar 52,41 persen dari Rp 5,80 triliun pada September 2018 menjadi Rp 8,84 triliun.

Kelompok bank umum swasta nasional (BUSN) nondevisa mencetak laba Rp 1,50 triliun atau tumbuh 14,50 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,31 triliun. Peringkat ketiga pertumbuhan laba bersih diraih kelompok BUSN devisa sebesar 9,63 persen dari Rp 36,97 triliun menjadi Rp 40,53 triliun.

Kelompok bank persero mencatatkan laba bersih Rp 56,10 triliun atau tumbuh 4,53 persen dibandingkan September tahun lalu Rp 53,67 triliun. Sedangkan kelompok bank pembangunan daerah (BPD) mencatatkan penurunan pertumbuhan laba bersih 10,53 persen dari Rp 10,07 triliun menjadi Rp 9,01 triliun. Kelompok bank campuran membukukan penurunan laba 34,02 persen menjadi Rp 1,61 triliun dibandingkan September 2018 sebesar Rp 2,44 triliun.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2ODJjLh
December 02, 2019 at 08:56AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2ODJjLh
via IFTTT

No comments:

Post a Comment