REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGGLANG -- Sebanyak 1.501 relawan dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan membantu penanganan pascabencana tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten. "Semua relawan itu bekerja secara sukarela," kata Ketua Tanggap Darurat Bencana Tsunami Pandeglang Letkol INF Fitriana Nur Heru di Posko Terpadu Penanggulangan Tsunami di Labuan, Banten, Ahad (30/12).
Para relawan di luar instansi pemerintah itu benar-benar peduli bagi sesama manusia yang dilanda bencana alam. Mereka relawan bukan hanya dari Banten, tetapi dari berbagai daerah di Tanah Air.
Selama ini, kata dia, relawan melaksanakan tugas kemanusian untuk membantu warga yang terdampak tsunami mulai mendampingi anak-anak di pengungsian juga menyalurkan bantuan logistik. Selain itu juga membantu evakuasi pertolongan dan penyelamatan korban tsunami, pengamanan hingga pengatur lalu lintas.
"Kami mengapresiasi relawan itu karena cukup membantu petugas untuk penanganan korban bencana tsunami," katanya.
Menurut dia, jumlah relawan yang tercatat 1.501 relawan dari 69 organisasi kemasyarakatan (ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP) diantaranya Tagana, Putra Indonesia Banten, 234 SC Korwil DKI Jakarta, Nurul Hayat, Kobramania, Petualang Muslim, Rumah Yatim, Gardu Banten, Lentera Serang, KNPI Banten dan KRL Jakarta. Relawan bekerja secara sukarela untuk membantu warga yang terdampak bencana tsunami di Kabupaten Pandeglang.
"Kami terus berkoordinasi agar relawan bekerja keras untuk membantu warga yang mengalami bencana alam bisa kembali kehidupan yang lebih baik," katanya.
http://bit.ly/2ApTCuS
December 30, 2018 at 11:36PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2ApTCuS
via IFTTT
No comments:
Post a Comment