REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV— Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah tuduhan polisi yang juga telah mengajukan rekomendasi untuk penangkapannya.
Dalam pidato yang dia sampaikan dalam pesta Likud untuk merayakan hari raya Hanukka, dia menuduh penyelidikan polisi yang ditunjukan kepada dirinya dan istrinya Sara, sudah tercemar.
"Ini jelas bagi semua orang untuk melihatnya dengan jernih, waktu yang diambil untuk mempublikasikan rekomendasi yang sudah ditetapkan sebelumnya (terlihat) picik, kebocoran yang disengaja, proses yang tercemar, dan tuduhan palsu tentang saya dan istri saya," kata Netanyahu, Senin (3/12).
Pada Ahad (2/12), Kepolisian Israel mengatakan mereka memiliki cukup bukti untuk menetapkan tuduhan ke Netanyahu atas kasus penyupan dan penipuan. Kasus ini menjadi kasus korupsi ketiga bagi laki-laki yang sudah empat kali menjadi perdana menteri Israel itu.
"(Penyelidikan) sudah di atur, rekomendasinya tidak mengejutkan dan waktunya juga tidak mengejutkan," kata Netanyahu.
Di masa kepemimpinannya yang keempat ini Netanyahu mendominasi perpolitikan Israel. Tapi kali ini posisi menjadi sedikit lebih lemah karena koalisi sayap kanan yang menguasai parlemen dan menjadi pengusung Netanyahu kehilangan satu kursi.
Nasib penyelidikan ini masih berada di Jaksa Agung Israel. Begitu juga dengan nasib dua kasus korupsi Netanyahu lainnya.
Polisi menuduh Netanyahu menerima hadiah dari Bezeq Telecom Israel. Dia dituduh membuat kesepakatan dengan pemilik perusahaan tersebut agar diberitakan hal yang positif di situs berita mereka, Walla. Sebagai imbalannya Netanyahu membuat regulasi yang menguntungkan perusahaan media tersebut.
Kebanyakan koalisi Netanyahu mengatakan mereka akan menunggu keputusan jaksa agung sebelum memutuskan bagaimana memproses tuduhan ini.
Beberapa pakar mengatakan, Netanyahu dapat memberikan tekanan kepada jaksa agung untuk berpikir dua kali sebelum menuntutnya.
Netanyahu dapat membuat pemilihan singkat untuk melihat kekuatan suaranya. Pemilihan perdana menteri seharusnya tidak dilakukan sampai November 2019.
Netanyahu mengatakan, dirinya ingin menjalani masa jabatannya. Tapi beberapa politisi yang berada di lingkar terdekatnya mengatakan situasi di parlemen memaksanya untuk melakukan pemilihan lebih awal.
Pada pernyataan gabungan dengan Otoritas Keamanan Israel, Kepolisian Israel mengatakan mereka juga menemukan bukti untuk menuntut teman Netanyahu, Shaul Elovitch dengan tindak pidana penyuapan.
Pada saat penyuapan terjadi Elovitch ketua dewan dan penguasa saham Bezeq Telecom Israel. Polisi juga mengatakan mereka memiliki bukti menuduh CEO Bezeq saat itu Stella Handler atas penipuan.
Baik Elovitch dan Handler membantah tuduhan tersebut. Mereka berdua sempat ditahan tapi lalu dilepaskan dan mengundurkan diri dari Bezeq.
Polisi mengatakan, kecurigaan utama datang ada konflik kepentingan dalam keputusan Netanyahu dengan mengintervensi dan membuat keputusan yang menguntungkan Shaul Elovitch dan Bezeq.
https://ift.tt/2rgUSeQ
December 03, 2018 at 11:35AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2rgUSeQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment