REPUBLIKA.CO.ID, AL MANAMAH -- Komandan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, Wakil Laksamana Scott Stearney, ditemukan tewas di kediamannya di Bahrain pada Sabtu (1/12).
Seperti dilansir CNN, Senin (3/12) , Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan mengatakan saat ini pihak berwajib sedang menyelidiki kasus tewasnya Stearney . Namun menurut para pejabat masih belum ditemukan bukti adanya unsur kekerasan dalam kematian Stearney.
"Ini berita buruk bagi keluarga Stearney, untuk tim di Armada Kelima, dan untuk seluruh Angkatan Laut AS. Stearney adalah seorang profesional yang berdedikasi dan seorang ayah serta suami yang penyayang. Ia juga merupakan seorang teman yang baik," kata kepala operasi angkatan laut, John Richardson.
Richardson mengatakan, Badan Investigasi Kriminal Angkatan Laut dan Kementerian Dalam Negeri Bahrain bekerja sama dalam melakukan penyelidikan. Dia mengaku tidak mengetahui apakah ada kasus yang berkaitan dengan Stearney.
Pasukan Pusat Angkatan Laut AS yang bermarkas di Bahrain, merupakan bagian dari Armada Kelima yang mengawasi operasi di wilayah Laut Merah dan Teluk Persia. Operasi ini dianggap penting untuk keamanan AS mengingat tantangan dari pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman yang keduanya dipandang AS sebagai ancaman potensial untuk pengiriman di wilayah tersebut.
Sejumlah besar pengiriman komersial, termasuk minyak dan gas dalam jumlah besar, melakukan perjalanan melalui perairan yang diawasi oleh Armada Kelima.
Richardson mengatakan wakil komandan Armada Kelima, Paul Schlise, telah mengambil alih komando. Ia memastikan operasi dan tanggung jawab Angkatan Laut AS di wilayah itu akan terus berlanjut tanpa gangguan.
Richardson mengumumkan bahwa Wakil Laksamana Jim Malloy, yang merupakan wakil kepala operasi angkatan laut untuk operasi, perencanaan dan strategi, terbang ke Bahrain untuk mengambil komando sementara sampai pengganti permanen dipilih. Ini menandakan bahwa daerah operasi itu merupakan wilayah kritis bagi Angkatan Laut AS.
Stearney, penduduk asli Chicago, lulus dari Notre Dame pada 1982 sebelum ditugaskan sebagai petugas di Angkatan Laut dan kemudian bertugas sebagai pilot pesawat tempur F / A-18.
Sebelum mengambil alih komando Armada Kelima pada Mei, ia memegang beberapa jabatan senior, termasuk memimpin kelompok penyerangan. Ia juga pernah menjabat sebagai direktur operasi untuk Komando Pusat AS.
https://ift.tt/2zATV5O
December 03, 2018 at 10:59AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2zATV5O
via IFTTT
No comments:
Post a Comment