REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki Tahun Baru 2019, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Muhammadiyah Amin mengajak kepada seluruh umat Islam untuk bertakur. Yaitu, melakukan perenungan terhadap apa saja yang telah dilakukan selama 2018 dan apa yang akan dilakukukan pada 2019.
"Jadi pertama kepada umat Islam dalam mengakhiri tahun 2018 dan memasuki 2019, mari banyak bersyukur dan bertafakur, berpikir, atau memacam refleksi masa lalu untuk masa depan," ujar Amin saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (29/12).
Selain itu, dia juga mengajak kepada umat untuk menyambut datangnya Tahun Baru 2019 dengan tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari agama, serta tidak berfoya-foya.
"Mari rayakan tahun baru Masehi dengan sederhana, tidak perlu ada foya-foya karena konfisi kita dalam keadaan berkabung dengan adanya bencana alam yang berlanjut-lanjut," ujarnya.
Menurut dia, selama 2018 beberapa daerah di Indonesia telah banyak dilanda bencana besar yang menelan banyak korban, seperti gempa di NTB dan Sulawesi Tengah dan yang terakhir ini Tsunami Selat Sunda yang merusak daerah Banten dan Lampung.
"Karena itu saya sebagai Dirjen mengingatkan agar kita lebih banyak mengisi masjid-masjid untuk melaksanakan ibadah-ibadah mengakhir 2018 dan menyambut 2019," kata dia.
Amin pun mengapresasi kegiaran Dzikir Nasional yang digelar Republika pada setiap Pergantian Malam Tahun Baru. Dia berharap, Dzikir Nasional Republika itu tidak hanya digelar di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta saja, tapi juga di berbagai daerah lainnya.
"Kepada Republika tetap saja dilakukan seperti di Masjid At-Tin Jakarta Timur. Kalau perlu diperluas di daerah-daerah lainnya dan tentu itu sangat diharapkan oleh umat Islam di seluruh Indonesia," jelas Amin.
http://bit.ly/2GMxLnj
December 29, 2018 at 06:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2GMxLnj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment