REPUBLIKA.CO.ID, KERTASARI -- Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman menyalurkan satu juta bibit kopi di hulu sungai Citarum, Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (10/1). Dengan jenis kopi yang memiliki produktivitas tinggi.
"Petani-petani ini kita harus bantu. Pertama kita bantu satu juta pohon kopi, tahun ini dan tahun depan dan total tiga juta pohon. Kopi ini memiliki produktivitas yang tinggi bukan seperti kopi yang biasa. Ini kopi unggul," ujarnya kepada wartawan disela-sela melakukan penanaman bibit kopi di hulu Sungai Citarum, Kamis.
Ia mengungkapkan, bibit kopi yang disalurkan kepada petani memiliki produktivitas sekitar 3,5 sampai 4 ton per hektare dan per tahun. Sedangkan, rata- rata produksi kopi saat ini per hektare pertahun sekitar 700 kilogram (kg) atau 0,7 ton per hektare dan per tahun.
"Ini sama dengan produksi tertinggi di dunia ada di Vietnam. Kami kirim ahli Indonesia ke Vietnam. Kalau Indonesia produktivitasnya bisa meningkat maka bisa menduduki peringkat satu dunia," katanya.
Dirinya menambahkan, sudah dua tahun pihaknya melakukan pembibitan dan diperkirakan tiga hingga lima tahun ke depan para petani akan menikmati hasil menanam dari kopi. "Intinya ini, pendekatan kesejahteraan petani. Kita bantu petani agar sejahtera meningkat," katanya.
Amran mengatakan pihaknya secepatnya akan terus menyalurkan bibit kopi di hulu Sungai Citarum sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Targetnya secepatnya, kita diberi target secepatnya oleh presiden," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum mengungkapkan pada kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sektor pertanian masuk urutan keempat dalam skala prioritas pembangunan yang akan dilakukan di Jawa Barat.
"Pertanian menjadi skala prioritas menjadi nomer empat. Kenapa harus pertanian digenjot karena wilayah pertanian luar biasa," ungkapnya.
Bupati Bandung, Dadang M Naser mengimbau kepada para petani agar ikut menyukseskan program penanaman bibit kopi. Termasuk jika masih adanya permasalahan lahan maka bisa diselesaikan dengan baik.
"Kami mohon kepada petani kerjasama dengan baik. Jangan ada sampai permasalahan terkait dengan kondisi lahan," katanya.
Direktur Utama PTPN VIII, Wahyu mengungkapkan dalam tiga tahun ke depan sebanyak tiga juta bibit pohon akan ditanam oleh petani di lahan HGU milik PTPN. Sementara itu, petani masih bisa bercocok tanam tumpang sari. Ia mengimbau agar pohon kopi yang ditanam dirawat.
"Kalau sudsh berbuah kami minta sangat kami minta buah kopinya dijual ke PTPN VIII. Bibitnya dari pemerintah dan hasil kopi dibeli. Kalau nanti ada tanaman lain sepanjang untuk konservasi pasti kami setuju," katanya.
Selain bibit kopi, bibit lain yang disalurkan kepada petani yaitu kentang.
http://bit.ly/2QxT4bK
January 10, 2019 at 03:36PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2QxT4bK
via IFTTT
No comments:
Post a Comment