REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hujan yang melanda sekitaran DIY pada Rabu (6/3) memberi dampak bencana banjir dan tanah longsor. Dua bencana hidrometeorologi itu sebagian besar melanda Kabupaten Gunungkidul.
Pada Rabu (6/3) siang, peringatan dini cuaca DIY sudah dikeluarkan sebanyak dua kali oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY. Tepatnya, pada 12.00 WIB dan 14.00 WIB.
Menjelang sore, hujan lebat melanda hampir sebagian besar DIY. Lalu, diikuti hujan dengan intensitas ringan sampai sedang yang berlangsung sampai dini hari. Kabupaten Gunungkidul menjadi terdampak utamanya.
Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal mengatakan, setidaknya banjir melanda empat kecamatan. Mulai Kecamatan Semin, Nglipar, Ngawen sampai Kecamatan Gedangsari.
Banjir di Kecamatan Semin melanda Desa Bendung, Kemejing dan Desa Pundungsari yang mengisolir tidak kurang 13 KK. Dampak banjir dirasakan pula 31 KK di Desa Katongan Kecamatan Nglipar dan 24 KK di Desa Watusigar Kecamatan Ngawen.
"Di Kecamatan Gedangsari melanda Desa Hargomulyo dan Desa Mertelu, berdampak ke satu SMK, TK, akses jalan, satu jembatan rusak, satu sapi dan 13 ayam hanyut dan empat KK sempat terisolir," kata Danang, Kamis (7/3).
Tidak cuma banjir, sejumlah peristiwa tanah longsor juga terjadi di empat kecamatan tersebut. Walau tidak tercatat adanya korban jiwa, setidaknya 17 KK terdampak bencana tanah longsor mulai rumah yang rusak ringan sampai rata tanah.
Selain Kabupaten Gunungkidul, kejadian tanah longsor terjadi di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. Menimpa satu rumah tinggal. Tidak tercatat laporan adanya korban jiwa.
Hujan deras berdampak pula kepada longsornya talud di Kelurahan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, dan satu rumah rusak di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Sudah dilakukan pembersihan dan pembangunan posko evakuasi.
Untuk hujan di DIY, sebagian daerah memang mendapat intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Namun, secara umum hujan terus terjadi bahkan hingga dini hari di hampir semua daerah di DIY.
Berbagai unsur dilibatkan dalam penanganan dampak bencana. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, SAR, PMI, Dinsos dan relawan-relawan. Tentu saja masyarakat sekitar turut membantu penanganan dampak bencana. "Sampai saat ini masih dalam proses pendataan dan penanganan," ujar Danang.
https://ift.tt/2EUKAJi
March 07, 2019 at 06:14PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EUKAJi
via IFTTT
No comments:
Post a Comment