Pages

Monday, April 22, 2019

Diperlakukan tak Baik, Tahanan Bakar Rutan Pasangkayu

Tahanan mengamuk dan membakar Rutan Pasangkayu akibat diperlakukan tidak baik.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Para tahanan dan narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat mengamuk. Mereka membakar ruangan dan sejumlah fasilitas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga Senin sore menyebutkan, keributan itu dipicu adanya penganiayaan yang memicu kemarahan para tahanan dan narapidana di Rutan Pasangkayu. Dari kronologis yang diterima Antara menyebutkan, keributan yang memicu aksi pembakaran ruangan dan fasilitas Rutan Pasangkayu itu berlangsung pada Senin pagi, sekitar pukul 08. 30 WITA.

Pada pukul 08. 45 WITA, para tahanan dan narapidana yang sudah tersulut emosi, mulai memaksa menerobos keluar menuju pintu posling. Keterbatasan jumlah petugas yang menjaga pintu posling membbuat para tahanan dan narapidana lebih mudah menembus pintu dan merusak serta membakar fasilitas kantor Rutan Pasangkayu.

Begitu situasinya semakin tidak terkendali, sekitar pukul 09.15 WITA pihak Rutan Pasangkayu menghubungi Polres Mamuju Utara untuk meminta pengamanan tambahan. Sekitar pukul 09.30 WITA Kapolda Sulbar didampingi Kapolres Mamuju Utara datang ke lokasi untuk menenangkan situasi.

Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharudin Djafar, dihubungi dari Mamuju Senin sore membenarkan keributan yang berujung pembakaran sejumlah ruangan di Rutan Pasangkayu itu. Polres Mamuju Utara mengerahkan personel untuk membantu melakukan pengamanan.

"Saat ini, situasinya sudah terkendali. Para tahanan dan narapidana sudah tenang," kata Baharudin.

Berdasarkan pemeriksaan awal, menurut Kapolda, keributan yang berujung pembakaran itu dipicu adanya perlakuan yang tidak baik dari petugas Rutan kepada tahanan. Polres Mamuju Utara juga masih terus melakukan pemeriksaan terkait keributan di Rutan Pasangkayu itu.

"Informasi yang disampaikan kepada saya, keributan itu dipicu adanya perbuatan dan kata-kata tidak baik dari petugas. Namun tentu itu masih akan didalami," terang Baharudin Djafar.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2vea2n5
April 22, 2019 at 03:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2vea2n5
via IFTTT

No comments:

Post a Comment