REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo, mengimbau semua pihak untuk berdialog dalam menyelesaikan berbagai peristiwa yang terjadi di Papua, sehingga tidak terjadi konflik horizontal.
"Kita mengimbau semua pihak untuk berdialog dan mencari jalan untuk mengatasi masalah ini secara bermartabat," ujar Romo Ignatius saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (30/8).
Dia mengatakan, KWI prihatin dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di beberapa wilayah di Papua dan peristiwa-peristiwa yang memicunya. Dia pun memahami perasaan masyarakat Papua yang dihina.
"Saya bisa memahami perasaan saudara-saudara kita yang merasa dihina dan direndahkan martabatnya. Namun saya juga yakin bahwa kekerasan yang anarkis tidak akan menyelesaikan persoalan," ucapnya.
Romo Ignatius yakin pemerintah Indonesia akan mampu memberikan rasa aman kembali kepada masyarakat Papua. Menurut dia, pemerintah Indonesia akan bisa membangun kepercayaan masyarakat Papua terhadap Indonesia sebagai negara hukum.
"Saya juga percaya pemerintah dengan berbagai cara akan memulihkan rasa aman, memulihkan serta terus membangun persaudaraan di antara sesama anak bangsa, membangun kepercayaan dan memperlakukan siapapun yang bersalah menurut hukum," kata Romo Ignatius.
Seperti diketahui, penyerangan terhadap Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya yang diwarnai dengan rasisme memicu amarah ribuan masyarakat Papua. Mereka melakukan unjuk rasa sembari merusak gedung perkantoran di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8) lalu. Dalam aksi itu massa membakar gedung DPRD Papua Barat.
Ricuh Papua terus berlanjut hingga Kamis (29/8) kemarin. Warga Papua yang tinggal di Jayapura juga melakukan demonstrasi sembari membakar sejumlah perkantoran, seperti kantor Majelis Rakyat Papua, kantor Telkom, kantor pos, dan sebuah SPBU.
https://ift.tt/34dR2pf
August 31, 2019 at 10:05AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/34dR2pf
via IFTTT
No comments:
Post a Comment