REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengingatkan pihak yang hendak melakukan demonstrasi tidak terpengaruh provokasi adu domba. Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan, aksi yang ada akan dimanfaatkan oleh kelompok gelombang baru.
"Sudah bolak-balik dikatakan jangan terpengaruh, jangan terpengaruh hasutan, imbauan provokasi adu domba," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (27/9).
Ia menyebutkan, permintaan mahasiswa yang berdemonstrasi beberapa waktu lalu telah diakomodasi. Bahkan presiden telah mengatur waktu untuk berdialog dengan mereka. Ia pun memperingatkan jangan sampai ada demonstrasi yang tidak memiliki tujuan yang jelas.
"Ini demonstrasi siapa, tentunya bukan adik-adik mahasiswa lagi. Makanya saya katakan diambil-alih oleh kelompok baru yang akan mempengaruhi teman-teman Islam garis keras, mempengaruhi tukang ojek, mempengaruhi para medis, mempengaruhi buruh," katanya.
Karena itu, ia mengingatkan pihak yang hendak menggelar demonstrasi tidak terpengaruh oleh kelompok gelombang baru tersebut. Menurut Wiranto, demonstrasi pelajar saja mereka tidak tahu berdemonstrasi untuk apa. Bahkan ditemukan bukti ada yang membayar mereka.
"Ini bagaimana ini? Padahal kita mengerti kalau demo itu langsung mengganggu kehidupan masyarakat, menggganggu kenyamanan masyarakat. Jalan-jalan ditutup, mungkin ada pembakaran, orang jadi khawatir keluar," katanya.
Alumni 212 akan menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Sabtu (28/9). Aksi digelar sebagai respons atas kondisi ketidakadilan yang diterima sejumlah elemen masyarakat akhir-akhir ini.
Ketua panitia aksi, Ustadz Edy Mulyadi, mengatakan aksi akan digelar mulai pukul 08.00 WIB. Titik kumpul aksi di Bundaran HI dan akan bergerak menuju istana.
"Kami ingin menegaskan umat Islam bersama arus besar perubahan yang digelorakan mahasiswa dan para pelajar STM. Kami ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan Indonesia manjadi lebih baik," ujar Ustadz Edy dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (27/9).
Sedianya, aksi para alumni 212 ini akan digelar dalam bentuk parade tauhid dengan mengambil rute kawasan Senayan hingga Monas. Namun, pada akhirnya format dan lokasi aksi diubah.
https://ift.tt/2nS0hdU
September 28, 2019 at 08:01AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2nS0hdU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment